Dua puluh

4.7K 469 129
                                    

Enjoy.

Jangan lupa tekan bintang dipojok kiri bawah setelah membaca.
Terimakasih.

*MARKHYUCK*


Mark berjalan lunglai setelah turun dari mobil. Matanya menatap nanar ke arah rumah yang sudah lama ia tinggali bersama dengan Haechan. Hari sudah larut. Bahkan Mark pun tak tahu ini sudah pukul berapa.

Mata dengan sinar teduh itu berkaca - kaca. Wajahnya kusut dengan kemeja dan jas yang sudah tak serapi pagi tadi. Penampilannya sangat kacau.

Bahkan hatinya lebih kacau.

Mark melangkah gusar. Saat tiba di depan pintu rumahnya. Mark terdiam. Tangannya bergetar di samping tubuhnya seperti orang yang ketakutan setelah berbuat kesalahan. Wajahnya menegang tanpa sebab. Dan setelah pergulatan batin. Airmata itu menetes membasahi pipi tirusnya.

Mark menarik nafas dalam lalu membuangnya pelan. Ia mengusap airmata yang jatuh di atas pipinya. Dan dengan penuh tekad, Mark membuka pintu rumahnya dengan kunci cadangan yang ia bawa. Menarik knop pintu itu dan masuk ke dalam rumahnya yang sudah gelap dan sepi.

Haechan sudah tertidur.

*MARKHYUCK*


Di lain tempat, Jaemin sedang berdiri di depan cermin dengan pakaian yang sudah tidak pada tempatnya. Kemejanya terlempar entah kemana.

Dia menatap tajam pantulan dirinya di hadapan cermin itu. Tangannya bergerak mendekat ke arah leher yang sudah tercetak bercak merah.

Jaemin mengusapnya pelan. Bibirnya menyeringai melihat bercak merah itu. Semua yang baru saja terjadi berputar lagi diotaknya.

Mark melumat bibir Jaemin dengan rakus membuat nafas Jaemin memburu karena ciuman buru - buru yang Mark lakukan. Tak jauh berbeda, nafas Mark bahkan jauh lebih berat. Matanya tertutup rapat dengan bibir yang tak berhenti melumat, membelit, mengecup, dan menggigit kecil bibir Jaemin yang sudah bengkak.

Jaemin pun tak tinggal diam. Tangannya yang bebas itu bergerak dengan tergesa membuka jas dan kancing kemeja Mark.

Mark mendorong tubuh kurus Jaemin ke atas ranjang sebelum pria manis itu berhasil meloloskan pakaian atasanya.

Mark menatap Jaemin yang terbaring di atas kasur dengan wajah yang menggoda. Wajahnya memerah dengan bibir bengkak yang membuka dan dadanya yang naik turun seirama dengan tarikan nafas pria manis itu.

Dan tanpa ada rasa bersalah, Mark segera menerjang pria manis itu. Tak memberi jeda barang sedikitpun untuk Jaemin bisa lari dari cumbuannya.

Jaemin bahkan tak akan menolak. Pria itu langsung mengalungkan lengannya ke leher Mark. Meremat rambut hitam milik pria yang sedang mencumbunya intens di atas sana.

"Euhh ..., "

Jaemin mengerang kala Mark menggigit lehernya.

Jaemin tersenyum samar di dalam sebuah ruangan yang gelap itu. Sorot matanya tajam saat menatap pantulan dirinya di dalam cermin namun terselip kesedihan di dalamnya.

Di belakangnya ada satu ranjang berukuran queen size yang sudah tidak berbentuk. Disinilah, saksi bisu apa yang telah dilakukan oleh Jaemin dan Mark.

BE WITH YOU | MARKHYUCK (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang