Lima Belas

5.3K 536 22
                                    

Enjoy.

Jangan lupa tekan bintang dipojok kiri bawah setelah membaca.
Terimkasih.

*MARKHYUCK*

Setelah sekian lama berada di rumah sakit. Akhirnya hari ini, Haechan diperbolehkan pulang oleh pihak rumah sakit. Dia bisa berobat jalan karena kondisinya sudah pulih.

Ten tengah membereskan barang - barang milik Haechan. Ia berada di ruang rawat anaknya. Tadi Mark bilang, pria itu akan menjemput mereka sesegera mungkin karena Mark harus menghadiri peluncuran terbaru produk perusahaan yang dipegangnya.

"Jam berapa Mark kesini ?" Tanya Ten pada sang anak yang sedang duduk di atas sofa

"Entahlah eomma. Dia hanya mengatakan jika ini tak akan lama. Mungkin sebentar lagi, " jawab Haechan

"Dia juga sudah pergi lama, " sambungnya lagi

Ten yang mendengar jawaban dari Haechan mengangguk mengerti. Padahal bisa saja dia yang mengantar Haechan pulang ke rumah mereka. Tapi sepertinya Mark ingin dia yang mengantar Haechan. Baiklah. Mereka akan menunggu.

Kring

Kring

Kring

Suara ponsel Haechan berbunyi. Pria manis itu membaca nomor yang tertera di layar ponselnya.

Ternyata Mark yang menelpon.

"Hallo, "

"Kau masih di rumah sakit ?"

"Mmm ... kamu bilang aku harus menunggu, "

"Baiklah. Tunggu aku. Aku sedang dalam perjalanan, "

"Mmm ... hati - hati, "

"Okey, "

Setelah itu Haechan mematikan sambungan teleponnya dengan Mark.

"Dia sedang dalam perjalanan, eomma"

"Baiklah. Sepertinya eomma mu ini juga sudah selesai berkemas, " jawab Ten dengan sebuah lengkungan manis di bibirnya

Haechan yang melihat itu lantas ikut tersenyum. Melangkah perlahan ke arah ibunya yang sangat ia sayangi.

Haechan memeluk eommanya.

"Terimakasih selalu ada untukku, eomma" gumam Haechan

Ten tersenyum dan membalas pelukan anaknya. Ia mengelus punggung Haechan dengan sayang.

"Kau anakku yang akan selalu aku sayangi, "

*MARKHYUCK*






Setelah cukup lama berada di perjalanan, akhirnya Haechan dan Mark sudah sampai di rumah mereka. Mark yang baru saja mematikan mesin mobil langsung berjalan ke arah pintu sebelahnya. Membukakan pintu untuk Haechan dan membantu pria manis itu untuk berjalan.

"Pelan - pelan saja, Haechan -ie" ujar Mark sambil memapah Haechan

Haechan yang mendengar itu pun hanya bisa mengangguk. Memang, tenaganya masih belum sepenuhnya pulih.

Saat sudah berada di depan tangga, Haechan menghentikan langkahnya sejenak. Melirik ke arah tangga yang dalam benaknya bisa tidak ia lewati dalam keadaan seperti ini.

"Mark, aku ingin beristirahat di sofa dulu, " ucap Haechan pada Mark yang berada di sebelahnya

"Kau lebih baik beristirahat di kamar Haechan -ie, " jawab Mark tak setuju dengan perkataan Haechan

BE WITH YOU | MARKHYUCK (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang