Sebelas

5.8K 624 13
                                    

Enjoy.

Jangan lupa tekan bintang di pojok kiri bawah setelah membaca. Terimakasih.

*MARKHYUCK*



Terhitung 3 minggu lebih Mark terbaring di rumah sakit. Semakin hari keadaannya semakin membaik. Alat - alat medis juga sudah tidak sebanyak saat ia pertama masuk kesini. Sekarang hanya selang infus dengan perban yang masih membalut sebagian tubuhnya yang terluka.

"Eomma, aku ingin melihat Haechan,"

Taeyong menghentikan pergerakan tangannya yang sedang menyuapi Mark saat suara Mark masuk ke gendang telinganya.

Ia menatap anak sulungnya sejenak. Lalu tersenyum paksa melihat Mark yang sudah memasang wajah penuh harap.

Taeyong memegang tangan Mark. Menggenggamnya dengan penuh kasih sayang seraya tersenyum.

"Kau pulihkan keadaanmu dulu. Nanti eomma antarkan kamu menemui Haechan, Ne ?"

Mark menghela nafas lalu menunduk. Sejak kecelakaan itu ia sama sekali belum bertemu Haechan. Ia ingin melihat kondisi Haechan. Pikirannya selalu tertuju pada pria manisnya.

Ia ingin menemui Haechan. Sungguh!

"Sebenarnya apa yang terjadi ? Kenapa eomma selalu mencegahku bertemu dengan Haechan ?" Tanya Mark dengan nada putus asa

"Aku sudah sembuh. Bahkan aku bisa untuk berjalan sedikit demi sedikit. Aku hanya ingin melihat Haechan. Bukankah itu sesuatu yang mudah ?" Lanjut Mark

Mark menunduk dalam posisi setengah duduknya. Airmatanya hampir jatuh mengingat kecelakaan dan melihat Haechan tak sadarkan diri waktu itu.

Mark khawatir!

Taeyong sama - sama menahan airmatanya. Ia bingung harus menjawab apa. Haechan masih koma. Ia takut anaknya kembali down setelah melihat kondisi Haechan yang sebenarnya.

Tapi melihat Mark yang selalu memintanya untuk mempertemukan dia dengan Haechan membuat hatinya ikut sakit. Ia tahu Mark pasti sangat ingin tahu keadaan Haechan.

*MARKHYUCK*








Jisung mendorong kursi roda Mark sepanjang lorong rumah sakit. Disampingnya ada Taeyong yang tengah harap harap cemas. Semoga semuanya baik - baik saja. Mark tidak akan terkejut melihat Haechan yang masih belum membuka mata.

Mark tiba - tiba meringis. Pria itu lalu melihat ke arah tangannya yang di infus. Mark melihat darah di selang infusnya.

"Markeu -ya, infusmu mengeluarkan darah. Apa sebaiknya kita kembali saja, " tanya Taeyong yang juga melihat itu

"Tidak eomma. Aku tidak apa - apa. Darahnya keluar gara - gara aku banyak bergerak, " balas Mark mencoba meyakinkan ibunya

"Baiklah, "

*MARKHYUCK*






Mereka bertiga tiba di depan pintu kamar rawat Haechan. Mark tanpa sadar meremas celana rumah sakitnya. Perasaannya sudah campur aduk. Dadanya naik turun dengan pandangan yang mata yang tak dapat digambarkan.

Tiba saat ibunya mengetuk pintu dan membuka pintu kamar rawat Haechan, dunia seakan berhenti.

Sekarang Mark bisa melihat orang itu.

Haechannya.

Mark menatap lekat orang yang terbaring di bangkar rumah sakit. Pakaiannya sama dengan pakaian yang ia kenakan. Dari jauh, ia melihat Haechan dengan sedih.

BE WITH YOU | MARKHYUCK (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang