Tanggal 10 Oktober diperingati sebagai Hari Kesehatan Mental Sedunia. Sama seperti kesehatan fisik, kesehatan mental juga penting untuk kualitas hidup. Seseorang yang mentalnya bermasalah tentu tidak bisa menjalani kesehariannya dengan maksimal.
Oleh karena itu, tak heran bila beberapa waktu belakangan kesehatan mentalmenjadi topik yang hangat dibicarakan. Terlebih setelah WHO mengungkap fakta mengejutkan yakni di seluruh dunia setiap 40 detik satu orang meninggal karena bunuh diri. Salah satu faktor utama penyebabnya karena penyakit mental.
Hingga saat ini, pembicaraan mengenai penyakit mental belum begitu populer di tengah masyarakat. Padahal mungkin saja itu terjadi pada diri sendiri maupun orang sekitar. Melansir NDTV, Kamis (10/10/2019), inilah 5 macam penyakit mental yang umum terjadi:
1. Gangguan depresi mayor (depresi)
Umum dikenal sebagai depresi, penyakit mental ini cukup serius dan bisa berdampak negatif pada cara seseorang merasa, berpikir, serta bertindak. Depresi bisa membuat seseorang merasa sedih dan berada dalam suasana hati yang tertekan selama berbulan-bulan, bahkan bertahun-tahun. Orang yang mengalami depresi kehilangan minat pada aktivitas yang dulunya menyenangkan, perubahan nafsu makan, perubahan pola tidur, kehilangan energi atau meningkatnya kelelahan, merasa tidak berharga an bersalah dan mengalami kesulitan dalam konsentrasi dan membuat keputusan.
Teman dan keluarga orang depresi memainkan peran besar dalam perawatan kesehatan mental. Mereka tidak hanya dapat membantu dalam mengidentifikasi bahwa kerabatnya mengalami depresi dan mendapatkan diagnosis dini, tapi juga dapat memberi motivasi dan mengurangi gejala depresi.
2. Skizofrenia
Skizofrenia adalah gangguan mental serius yang menyebabkan seseorang tidak dapat menafsirkan realitas. Mereka yang terkena penyakit ini mengalami delusi, halusinasi, dan pemikiran yang kacau. Gejala penyakit ini cukup serius seperti menarik diri dari teman dan keluarga, kurang motivasi, dan mengalami masalah tidur.
Untuk mengurangi gejala skizofrenia dibutuhkan obat-obatan, konseling psikologis, dan sumber daya swadaya.
3. Gangguan bipolar
Gangguan bipolar adalah jenis penyakit mental yang ditandai oleh perubahan suasana hati yang ekstrem. Seseorang yang menderita gangguan bipolar cenderung melalui berbagai emosi dan pengalaman seperti kegembiraan ekstrem, kesedihan yang mendalam, pikiran untuk bunuh diri, dan kehilangan energi. Penyebab terjadinya gangguan bipolar antara lain stres yang ekstrem, penyakit fisik, pengalaman traumatis, dan genetika.
4. Gangguan kompulsif obsesif
Obsessive compulsive disorder (OCD) adalah sejenis gangguan kecemasan yang mencakup tanda dan gejala seperti pikiran obsesif serta perasaan paksaan untuk melihat sesuatu dengan cara tertentu. Orang dengan OCD terbiasa melihat sesuatu dengan cara tertentu. Mereka merasakan pikiran yang tak terkendali dan mendesak untuk melakukan hal-hal tertentu. Gejalanya seperi mencuci tangan secara konstan, memeriksa bagian tubuh, mengulangi kegiatan rutin.
5. Gangguan depresi persisten
Penyakit mental ini dikenal dengan nama distimia. Mereka yang mengalami gangguan depresi persisten biasanya mengalami perasaan sedih yang terus-menerus, penurunan produktivitas, energi rendah, keputusasaan, perubahan selera, rendahnya kepercayaan diri, serta rendahnya harga diri. Penyebab dari penyakit ini adalah peristiwa kehidupan traumatis, kecemasan konstan, gangguan bipolar, dan bahkan ketidakseimbangan kimiawi di otak.
Warbyasahhh, guys mamon lagi mood banget nih ehehehe okey see you next part 😂
KAMU SEDANG MEMBACA
Psikologi Harianku
Non-FictionEdukasi tentang psikologi dari berbagai sumber. Yukk yang mau jadi psikolog atau psikiater atau bahkan sudah menjadi keduannya,luangkan waktu sebentar untuk menambah atau mengulang wawasan kita^^