8. anxious

476 83 95
                                        

Seminggu berlalu setelah pertemuan nya dengan Jaemin di rooftop, Youra tidak pernah lagi melihatnya di sekolah. Entah karena Youra yang memang tidak melihat Jaemin atau jaemin yang tidak masuk sekolah.

Berbicara tentang penyakit nya, Youra sadar kalau ia semakin parah. Youra bahkan tidak yakin sampai kapan dia bisa bertahan. Sangat menyedihkan memang.

Selama ini Youra berusaha bersikap baik-baik saja di depan semua orang. Tak terkecuali dengan kedua orang tuanya.

Hanya kakaknya yang tahu, ia terus menerus membujuk Youra, tapi Youra tetap bersikukuh dengan pendirian nya. Dia memang keras kepala sekaligus bodoh.

Youra merasa bodoh hanya karena ingin mempertahankan perasaan nya pada Renjun yang tidak mungkin terbalaskan.

Alhasil kakaknya hanya bisa membantu nya dengan memberikan obat. Setidak nya bisa membantu sedikit jika sewaktu-waktu penyakit Hanahaki nya kambuh.

"Cepetan dikit, Yoon tae sonsaengnim nyuruh di kumpulin sekarang juga," Mark, selaku ketua kelas berbicara dengan tidak santai di depan kelas.

Hari ini Yoon tae sonsaengnim menyuruh mereka untuk mengerjakan kuis dadakan karena ia ada rapat. Tentu saja hal itu membuat seisi kelas heboh seketika.

Bukan heboh karena senang tapi mereka takut karena guru itu sangat galak. Bisa-bisa di makan hidup-hidup kalau tidak mengerjakan.

Sedangkan Youra, gadis itu sudah selesai dari tadi jadi sekarang dia hanya diam. Melihat teman-teman nya yang sibuk mencari contekan.

Tak terkecuali dengan Chenle dan Haechan. Mereka berdua terlihat paling heboh sejak tadi.

"Hyung, jangan di tarik-tarik nanti robek," tukas chehle saat kertas kuis milik Mark di tarik oleh Haechan.

"Makanya nulisnya cepetan dikit," Haechan tak mau kalah.

"Kumpulin sekarang, selesai nggak selesai harus di kumpulin gak ada tapi-tapian," cetus Mark mulai mengambil kertas kuis itu satu persatu.

Bersamaan dengan itu, terdengar suara teman-teman nya yang tidak terima ketika kertas nya di rebut paksa.

"Nggak asik banget, lama-lama aku suruh ayah ku buat beli sekolah ini," gerutu Chenle saat Mark merampas kertas miliknya.

"Sombong aja terooos somboong." Mark menyahut.

"Orang kaya wajar kalau sombong." sungut Chenle tak mau kalah.

"Iya deh yang kaya. Nanti traktir jajangmyeon ya." Haechan menimpali. Merangkul pundak Chenle.

"Jangankan jajangmyeon, restoran nya juga nggak masalah," ujar Chenle dengan wajah angkuh di buat-buat.

Sedangkan Mark, laki-laki itu hanya geleng-geleng kepala melihatnya. Chenle memang begitu sejak jadi embrio.

"Kamu udah?" Tanya Mark ketika melihat Hana masih sibuk menulis.

Kim Hana, Gadis blasteran jepang-korea itu menggeleng, "Belum, tinggal satu nomor lagi, nih," katanya tanpa menatap Mark.

"Yaudah aku tungguin, kamu selesain dulu." ucap Mark. Ia Berdiri menunggu Hana yang masih menulis.

"Nggak adil banget, giliran Hana di tungguin sampai selesai," celetuk Haechan.

"Kan Hana beda, Mark hyung kan naksir Hana dari dulu," Chenle ikut menimpali.

Mark mulai kesal, "Kalian berdua, kalau ngomong--"

"Suka bener," potong Chenle. Diikuti tawa renyah Haechan dan murid yang lainnya.

Sedangkan Mark hanya menatap tajam pada mereka berdua. Dia harus sabar demi citra baik nya di depan Hana.

Youra hanya diam, diliriknya Hana yang hanya terkekeh pelan. Sepertinya mereka berdua saling suka. Syukurlah.

Setidaknya salah satu dari mereka tidak akan menderita penyakit aneh seperti yang Youra derita saat ini.

Youra menatap Seunghee yang sejak tadi sibuk dengan handphone nya. Tak jarang tersenyum atau tertawa pelan.

Pasti karena membalas pesan dari Renjun

Begitu pikir Youra.

Berbicara tentang hubungan Seunghee dan Renjun, ini sudah bulan ketiga mereka pacaran. Mereka berdua terlihat baik-baik saja sejauh ini.

Namun Youra yang tidak baik-baik saja.

Bagaimana perasaanmu jika orang yang kamu cintai malah menyukai sahabat mu sendiri? 

Sakit dan tidak bisa apa-apa.

"Seunghee," panggil Youra akhirnya.

"Ya? Kenapa?" Seunghee mengalihkan perhatian dari ponsel nya.

"Kamu tau kalau Renjun punya saudara tiri?"

Seunghee tampak berpikir sejenak, lalu mengangguk. "Ah, iya. Aku baru ingat. Dia punya saudara tiri dan kebetulan seangkatan sama kita."

"Jaemin, bukan?" tukas Youra.

"Kamu kenal?" tanya Seunghee. "Kata Renjun dia sakit udah beberapa hari ini."

Youra bergeming untuk beberapa saat, Jaemin sakit? Pasti karena penyakit aneh itu.

"Kalau boleh tau dia sakit apa?" tanya Youra. Ia terpaksa harus pura-pura tidak tahu.

Seunghee menggeleng, "Aku juga nggak tahu, Renjun juga nggak mau kasih tahu aku." jelasnya.

Youra terdiam. Apa jangan-jangan Renjun sudah tahu tentang penyakit yang du derita Jaemin?

Dan haruskah dia pergi menemui Renjun?


---tbc

Cerita ini sudah lumutan karena lama nggak update hwhw

Ps: cerita ini akan update lagi setelah About Time tamat

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ps: cerita ini akan update lagi setelah About Time tamat.

See you ^^

Hanahaki DiseaseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang