❝Kamu membuat kebun bunga di paru-paru ku. Meskipun mereka cantik, tapi aku tidak bisa bernafas.❞
Apa kalian pernah mendengar tentang penyakit bernama Hanahaki disease?
Kalau iya, apa kalian percaya bahwa penyakit itu benar-benar ada di dunia nyat...
Seharian ini Youra benar-benar menghabiskan waktunya untuk menemani Renjun membeli hadiah untuk Seunghee.
Hingga akhirnya, Renjun sepakat untuk membelikan sebuah kotak musik untuk nya, tentu saja Youra yang memilih nya karena ia tahu bahwa Seunghee sangat menyukai benda itu.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Setelah selesai membeli kado, Renjun benar-benar menepati janjinya. Mengajak Youra makan sebelum pulang. Hingga mengajaknya jalan-jalan sebentar di taman bermain.
Setelah Youra tahu bahwa Renjun menyukai sahabat nya sendiri, Youra tidak bisa apa-apa. Dia hanya bisa diam, memendam perasaan nya sendiri.
Meskipun ia ingin marah, maka kemana ia harus meluapkannya? Kepada Renjun? Ini bukanlah salahnya. Dia tidak tahu kalau Youra menyukainya.
Kepada Seunghee? Tentu saja tidak, sahabatnya itu tidak pantas di salahkan.
Yang pantas di salahkan adalah perasaan Youra sendiri, ini adalah konsekuensi untuknya karena menyukai Huang Renjun.
Setidaknya, mencintai dalam diam adalah cara yang terbaik untuknya. Dari pada mengungkapkannya, Youra takut kalau pada akhirnya Renjun akan menjauhi nya.
Dan Youra tidak mau itu terjadi.
Youra melangkah masuk ke dalam rumahnya, mendapati kedua orang tuanya yang tengah duduk di ruang tamu.
"Kamu dari mana saja baru pulang?" tanya ayahnya ketika melihat Youra baru pulang.
"Ada les tambahan hari ini," Youra terpaksa berbohong. Kalau tidak, ia pasti akan diceramahi.
"Bagus, Nilai kamu nggak begitu memuaskan di semester pertama, kamu harus contoh kakak kamu. Dia pintar dan berprestasi," sahut ibu nya.
"Ibu kamu benar, ayahmau suatu saat kamu jadi dokter seperti kakak kamu," ayahnya lagi-lagi menimpali.
Diam-diam Youra menghela nafas. Selalu saja dia di Banding-bandingkan dengan kakaknya. Orang tuanya selalu menuntutnya untuk sempurna dan tanpa celah sedikitpun. Padahal semua manusia dilahirkan tidak ada yang sempurna.
Orang tuanya seperti tidak pernah menghargai usahanya.
Tidak ingin memperkeruh suasana, Youra hanya mengiyakan ucapan ibu nya. Lalu meninggalkan mereka menuju kamarnya. Menghempaskan tubuhnya ke tempat tidur.
***
Youra terbangun kala merasakan ponselnya nya bergetar. Ia menguap dan melirik jam weeker di depan nya.
Sudah hampir jam dua belas malam rupanya dan Youra ketiduran di meja belajarnya. Bagus sekali. Ia seperti orang yang gila belajar sa'at ini.
Youra beralih membuka ponselnya nya dan yang membuat nya kaget adalah karena sebuah pesan dari Renjun.
Youra menegakkan tubuhnya. Mengabaikan buku-bukunya yang terlipat karena ia tiduri sejak tadi.
Huang Renjun Youra?
Choi Youra Ya Renjun? Kenapa?
Selang lima menit, Renjun kembali membalas pesan nya.
Huang Renjun Makasih buat tadi Hehe Maaf kalau ngrepotin
Tanpa sadar, kedua ujung bibir Youra melengkung hingga membentuk senyuman tipis membaca pesan dari Renjun. Sesederhana itu memang.
Choi Youra Sama-sama Nggak ngerepotin kok
Huang Renjun Semoga Seunghee suka Kadonya ^^
Choi Youra Dia pasti suka kok Kamu tenang aja
Huang Renjun Semoga aja hehe.. Kalau gitu aku tidur dulu Goodnight :)
Choi Youra too...
Setelah saling bertukar pesan dengan Renjun yang sangat singkat, Youra menundukkan kepalanya di antara lipatan tangannya.
Seharusnya Youra tidak berharap lebih kepada Renjun sampai sejauh ini.
Dadanya terasa sesak, Youra merasa ada sesuatu yang menghambat pernafasan nya. Ia terbatuk-batuk untuk beberapa saat sebelum akhirnya ia di buat terkejut kala sebuah kelopak bunga Mawar merah keluar dari mulut nya.
Youra menatap kelopak bunga di telapak tangannya dengan tidak percaya.