10. the choice

363 72 44
                                    

Huang Renjun
Youra

Choi Youra
Ya renjun? Kenapa?

Huang Renjun
Mau bertemu Jaemin tidak?
Dia udah pulang sore tadi

Choi Youra
Memang boleh?

Huang Renjun
Boleh
Dia pasti mau kok

Choi Youra
Kalau besok pagi bagaimana?

Huang Renjun
Oke,
sampai jumpa besok

Begitu perjanjian Youra dan Renjun tadi malam. Renjun tiba-tiba mengirimkan pesan untuknya. Memberi tahu kalau Jaemin sudah kembali ke rumahnya.

Sebenarnya Youra juga ingin bertemu Jaemin. Sudah lebih dari seminggu dia tidak melihat laki-laki itu di sekolah, mengingat bahwa Jaemin juga sama seperti nya.

"Kamu mau kemana?" tanya Yeri saat melihat Youra berjalan tergesa menuruni tangga.

Hari ini adalah hari minggu, kakaknya itu tidak pergi ke rumah sakit.

"Itu...aku..mau ke rumah Renjun," jawab Youra.

Choi Yeri, kakaknya itu menghela nafas, "ngapain kamu kesana? Padahal jelas-jelas sampai sekarang Huang Renjun itu nggak bisa balas perasaan kamu."

"Tapi aku kesana bukan cuma ketemu dia," Youra buru-buru menjawab.

"Lalu? Mau ketemu siapa?"

"Jaemin."

Yeri mengernyit, "Jaemin siapa?"

"Dia adik tiri Renjun, dan kebetulan dia juga sama menderita Hanahaki disease kayak aku. Sekarang dia sakit jadi aku mau jenguk dia," jelas Youra.

"Astaga, ternyata bukan cuma kamu yang kena penyakit itu?" Yeri memekik, "siapa orang yang dia suka katanya?"

Youra menggeleng, "Jaemin nggak mau ngasih tahu."

"Apa jangan-jangan orang yang Jaemin suka itu.." Yeri menatap adiknya itu lekat-lekat.

"Siapa?" tanya Youra penasaran.

"Lupain, mending kamu berangkat sana," Yeri mengibaskan tangannya.

Youra mencibir kakaknya itu. Padahal dalam hati dia sudah penasaran.

"Aku berangkat dulu," pamit Youra, mengambil sneakers putih miliknya dan memakainya.

Diam-diam Yeri memperhatikan wajah adik perempuannya itu. Semakin hari wajahnya semakin pucat dan kurus. Tidak jarang ia mendengar Youra terbatuk-batuk di kamarnya di malam hari.

Yeri tidak bisa melihat Youra seperti ini terus menerus. Ia tidak ingin kehilangan adiknya hanya karena penyakit konyol itu.

"Youra, tunggu." panggil Yeri sebelum Youra keluar.

Youra menoleh, "ada apa?"

"Soal operasi pengangkatan kebun bunga dari paru-paru mu..." Yeri menggantungkan kalimatnya.

Youra mengernyit, dalam hati ia merasa cemas,  "kenapa?"

"Kamu harus di operasi secepatnya sebelum penyakit itu tambah parah," ucap Yeri yang terdengar serius.

Hanahaki DiseaseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang