22. purpose

517 59 17
                                    

Sepi, dan hampa. Itu yang Renjun rasakan sekarang.

Sejak pertemuan terakhir nya dengan Seunghee tadi malam, Renjun benar-benar merasa tidak memiliki semangat.

Ya, Seunghee benar-benar pergi hari ini.

Semuanya terasa hilang begitu saja dalam waktu cepat dan tiba-tiba. Renjun sama sekali tidak pernah menduga hal ini akan terjadi.

Namun apa boleh buat? Mau tidak mau Renjun harus menerima nya.

Renjun juga sempat pergi ke rumah sakit. Ia hanya ingin tahu kabar Jaemin, namun nyatanya Jaemin belum sadar sejak operasi pengangkatan kebun bunga dari tubuhnya.

Renjun berpikir, bagaimana seandainya kalau ia yang berasa diposisi Jaemin? Apa dia akan melakukan yang sama atau nekat untuk bertahan? Renjun tidak bisa membayangkannya.

Berbicara soal Youra, Renjun masih belum menemuinya sejak tadi malam. Bukannya tidak mau, tapi Renjun merasa tidak pantas. Dia bahkan tidak melihat Youra di sekolah tadi.

Apa yang harus dia katakan saat bertemu dengan Youra nanti?

Apakah dia baik-baik saja? Renjun harap begitu.


Sore hari saat matahari sudah hampir terbenam sepenuhnya, Renjun memutuskan untuk pergi menemui Youra di rumahnya.

Saat sampai, rumah Youra tampak sepi dan lengang. Tapi memang biasanya juga begitu.

Beberapa kali Renjun menekan bel pintu gerbang, tapi tidak ada tanda-tanda sahutan dari Youra ataupun anggota keluarga yang lain.

"Youra! Ini aku, kamu di rumah kan?" sahut Renjun sedikit berteriak.

Renjun menyandarkan punggungnya di tembok sambil mengacak-acak rambutnya frustasi. Apa jangan-jangan Youra memang tidak ingin bertemu dengannya?

"Maaf, Siapa ya?"

Renjun tersentak kaget saat seseorang membuka gerbang. Ia kira Youra, Tapi ternyata yang muncul adalah seorang perempuan yang sepertinya sudah berumur 23 tahunan, tapi wajahnya mirip dengan Youra.


Apa dia kakak Youra?


"Kok malah bengong? Kaget liat orang cantik?" kata perempuan itu.

"B-bukan begitu," sahut Renjun cepat.

"Terus? Ada perlu apa kesini?" perempuan di depannya itu menaikkan sebelah aliasnya.

"Boleh saya ketemu Youra? Saya ada perlu sama dia," jawab Renjun.

"Kamu siapa? Nggak biasanya Youra punya teman," perempuan itu melipat kedua tangannya di depan dada.

"Saya Renjun, teman sekolahnya," jawab Renjun.

Choi Yeri, kakak perempuan Youra itu terhenyak untuk beberapa detik. Renjun? Jadi laki-laki yang sekarang  berdiri di depannya adalah Huang Renjun yang selama ini Youra maksud?"

"Jadi kamu yang namanya Huang Renjun?" tanya Yeri sinis.

"Y-ya," Renjun mengangguk kikuk. "Boleh saya ketemu Youra?'

"Nggak perlu, lebih baik kamu pergi dari sini sekarang," sahut Yeri.

"T-tapi kenapa?" Renjun terbata. "Saya mohon, ada hal yang harus saya bicarakan sama Youra."

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 30, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Hanahaki DiseaseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang