12. again

336 73 17
                                    

Author note:

Sebelumnya, aku nggak mau maksa pembaca ku supaya ngasih vote dan komen di cerita ku ini...

Kalau nggak mau yasudah, kalau mau alhamdulillah :)

Tapi sebagai penulis kecil, aku juga pengen di apresiasi sama kalian hehe

Satu vote dan komen dari kalian aja udah bikin aku semangat nulis. Percaya deh, bahagianya penulis tuh sesederhana dan sesimpel itu:)

Makasih banyak ya karena udah mau luangin waktu kalian buat baca cerita ini sampa sekarang.
aku sayang kalian! ❤

***




"Aku nggak bisa--" Ucapan Jaemin terpotong, ia meremat kelopak bunga di telapak tangannya putus asa. "Dan kayaknya--aku nggak bisa bertahan lebih lama lagi," lanjut Jaemin.

Youra menggeleng cepat, "Jaemin, kamu nggak bisa kayak gini. Aku yakin kamu pasti sembuh."

"Youra, kamu bisa bilang gitu ke aku tapi kamu sendiri bingung harus bagaimana, kan?" tukas jaemin.

Youra langsung terdiam. Ucapan Jaemin benar. Youra sendiri bingung harus bagaimana. Antara membuang perasaan nya pada Renjun atau mengangkat kebun bunga dari dalam tubuhnya.

Atau..

Meninggal karena penyakitnya bersama perasaannya pada Renjun yang tidak akan pernah terbalaskan.

"Maaf," ujar Jaemin, "Aku nggak maksud buat bentak kamu barusan. Aku cuma----"

"Nggak apa-apa, aku ngerti perasaan kamu sekarang," ujar Youra, tersenyum pedih."Mungkin kita berdua memang sama-sama di takdirkan kayak gini."

Ah, kalau seandainya Jaemin nekat mengatakan yang sebenarnya pada Renjun, itu pasti bisa menyelamatkan nyawa Youra. Setidaknya gadis itu harus tetap hidup sekalipun Jaemin yang harus pergi.

Tidak lama kemudian pintu terbuka, menampilkan sosok Renjun yang membawa nampan di tangannya dengan tiga cangkir teh yang masih mengepulkan asap.

"Maaf ya, agak lama," kekeh Renjun sembari meletakkan nampan di tangannya di atas nakas.

"Nggak apa-apa, maaf juga udah ngerepotin," Youra membuka suara.

"Kalian ngomong apasih? Keliatannya serius banget perasaan," tanya Renjun penasaran.

Youra menggeleng pelan, diam-diam melirik kearah Jaemin yang kini menatap nya. "Eng, Kita nggak ngomongin apapun kok, cuma cerita-cerita biasa."

"Iya, hyung," Jaemin terkekeh pelan. "Tadi Youra cuma cerita kalau dia lagi suka sama seseorang."

"Uhuk!"

Youra yang tengah menyesap tehnya tiba-tiba terbatuk begitu mendengar ucapan Jaemin. "A-apa?"

"Youra kamu nggak apa-apa" Renjun menepuk-nepuk pelan punggung Youra. "Hati-hati minumnya."

"Nggak, ini anu--cuma panas," elak Youra. Dalam hati ia sudah khawatir kalau Jaemin akan memberi tahu Renjun sekarang. Namun ternyata cowok itu hanya bercanda.

Hanahaki DiseaseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang