18. the last

315 58 14
                                        

Dua bulan sebelum menjelang ujian kelulusan, semua siswa mulai disibukkan dengan berbagai macam materi pelajaran dan juga tugas. Tidak lupa tambahan les dari biasanya.

Tidak terkecuali dengan Youra. Ia sibuk belajar hingga kadang lupa waktu. Apalagi mengingat bahwa orang tuanya selalu menuntutnya untuk mendapatkan nilai bagus.

Youra menuruti, dia berusaha untuk baik-baik saja meskipun terkadang penyakitnya tidak bisa di ajak kompromi. Youra merasa kalau penyakit nya semakin menjadi dari hari kehari.

Seminggu setelah pertemuannya dengan Jaemin, Youra tidak pernah lagi melihat Jaemin di sekolah dan itu membuatnya tambah khawatir.

Mengingat waktu kejadian dimana Jaemin hampir pingsan setelah mereka bertemu Lily Kim. Youra rasa Jaemin tidak seharusnya menderita seperti itu.

Jaemin adalah laki-laki yang baik, tulus, dan pengertian. Kalau mungkin saja Youra tidak menyukai Renjun, mungkin ia akan jatuh cinta pada Jaemin.

Dan berbicara hubungan Renjun dan Seunghee, mereka masih baik-baik saja hingga memasuki bulan ke tujuh mereka pacaran.

Dan tujuh bulan juga Youra bertahan dengan hanahaki dieses yang di deritanya. Kadang Youra ingin menyerah saja. Menunggu waktu yang tepat untuk menunggu kematiannya.

Youra benar-benar putus asa.

Dan keputusan terakhirnya adalah dengan menjauhi Renjun.

Dia tidak pernah menemui Renjun lagi. Dia benar-benar menghindari Renjun setelah pertemuan terakhirnya.

Namun dengan menghindari Renjun, bukannya bisa melupakannya, melainkan perasaannya semakin menjadi.

"Youra, kamu belum mau pulang?"

Youra mendongakkan kepalanya dari buku pelajaran yang dibacanya. Ia menatap Seunghee yang sibuk membereskan buku-bukunya. Sepertinya dia mau pulang.

"Kamu pulang duluan aja, aku masih betah disini," ucap Youra.

Seunghee menghela nafas, melirik jam tangannya sekilas. "Kita udah tiga jam disini dan kamu masih betah. Otak kamu kuat banget."

Ia melirik tumpukan buku-buku tebal di meja Youra. Mulai dari buku conspiracy theory, matematika, fisika, dan sebagainya.

Seunghee meringis diam-diam. Otaknya auto panas.

Youra terkekeh pelan, "Kamu pulang duluan aja nggak apa-apa, kok."

Seunghee mengangguk, "aku ada urusan, kamu nggak apa-apa pulang sendirian, kan? Udah sore soalnya."

"Kamu pulang bareng Renjun?" Tanya Youra.

Seunghee menggeleng, "Enggak, aku pulang sendiri."

"Kenapa?"

"Eng, aku cuma nggak mau ganggu dia jadi yah--mending aku pulang sendiri. Lagipula Renjun sekarang lagi ada urusan di ruang musik," tutur Seunghee.

"Kamu udah kabarin Renjun kalau kamu pulang duluan?" Youra bertanya lagi.

"Udah, kok."

Hanahaki DiseaseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang