11. breath

373 66 14
                                        

Bau aroma mint menguar saat Youra memasuki rumah Renjun. Tidak ada yang berubah, rumah Renjun selalu terasa tenang dan nyaman. Sama seperti waktu pertama kali ia datang berkunjung dulu.

Dulu sekali, Youra memang sering bertemu dengan ibu tiri Renjun. Tapi sekarang Youra baru tahu kalau ternyata dia adalah ibu kandung Jaemin.

Tapi Youra baru bertemu Jaemin sekarang.

Seperti yang pernah Renjun bilang kalau Jaemin itu murid pindahan. Entah apa alasannya, Youra tidak tahu. Mungkin lain kali dia akan bertanya langsung pada Jaemin meskipun tidak begitu penting.

"Kok sepi? Orang tua kamu kemana?" tanya Youra.

"Mereka lagi keluar. Pacaran kali, kan sekarang hari ini minggu," jawab Renjun asal.

Youra terkekeh pelan, "Renjun, nggak boleh gitu."

"Aku becanda, kok," Renjun tertawa renyah. "Oh iya, kamu mau minum apa?"

"Nanti aja, mending langsung liat Jaemin aja," ujar Youra.

Renjun mengangguk. Mereka berdua langsung berjalan ke lantai dua dimana kamar Jaemin berada. Diam-diam Youra merasa sedikit gugup. Ia takut kalau nanti Jaemin tidak mau bertemu dengannya.

Apalagi kedatangannya yang tiba-tiba tanpa memberi tahunya terlebih dahulu.

"Eng.. Renjun, kamu udah bilang sebelumnya sama Jaemin kalau aku mau kesini?" tanya Youra.

"Belum. Aku sengaja nggak ngasih tau dia biar jadi kejutan," Renjun tersenyum sumringah.

Kejutan? Memangnya Youra siapa nya Jaemin? Mereka berdua hanya teman, itupun masih tidak terlalu lama kenal.

"Ini kamar Jaemin," Renjun menghentikan langkahnya saat sampai di depan pintu ber cat hitam.

Dalam hati Youra penasaran, bagaimana kondisi Jaemin sekarang? Semoga dia baik-baik saja.

"Jaemin, aku boleh masuk, nggak?" tanya Renjun setelah mengetuk pintu tiga kali.

"Boleh, masuk aja."

Itu suara Jaemin. Youra semakin di buat gugup saja rasanya.

Tepat setelah pintu kamar terbuka, Youra mendapati sosok Jaemin yang sedang membaca buku di atas tempat tidurnya.

"Jaemin, coba lihat siapa yang datang," ucap Renjun dengan suara yang dibuat se- excited mungkin.

Jaemin langsung terlihat kaget saat tahu siapa yang datang. Ia menatap Youra yang berdiri di belakang Renjun.

"Youra?" tanya Jaemin tidak percaya.

"H-hai," Youra tersenyum kaku. Ia menatap Jaemin yang masih terlihat kaget.

Sedangkan Jaemin, laki-laki itu terlihat tidak kalah gugupnya.

Bagaimana tidak? dia sekarang sedang sakit, pasti penampilannya tidak karuan.

Jaemin berusaha bangkit dari tidurnya menjadi duduk. Renjun buru-buru membantunya untuk duduk bersandar setelah menaruh keranjang buah di atas nakas.

Hanahaki DiseaseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang