Kayla dirawat di salah satu rumah sakit yang berada di Jakarta. Hari ini adalah hari ke-3 dimana Kayla dirawat di Jakarta.
Kayla belum juga siuman. Umi terus menangis melihat kondisi anaknya yang tengah terbaring lemas.
"Yah.. Kayla gimana?" hiks.. hiks..
"Sabar buk. Semua pasti akan baik-baik saja" Hasan memeluk Umi, dan menenangkannya.
Pada saat yang bersamaan, Hasan melihat Kayla yang menggerakkan jari tangannya.
Hasan terkejut sekaligus bahagia.
"Buk. Lihat itu. Kayla menggerakkan jarinya"Umi menghampiri Kayla dengan wajar berseri.
"Kayla anakku.." lirihnya sembari mengelus-elus kepala kayla."Cepet panggil dokter yah!"
Hasan pun pergi untuk memanggil dokter.
Tak lama kemudian, dokter akhirnya datang, lalu memeriksa Kayla."Gimana keadaan anak saya dok?" tanya Umi cemas.
"Ini luar biasa. Ini sebuah keajaiban. Sebentar lagi dia akan siuman. Tapi tolong, jangan buat dia stres. Jangan bebani pikirannya." jelas Dokter.
"Baik dok" sahut Umi
"Lihat! Kayla mulai siuman" ucap Hasan senang.
Umi, Hasan, dan Dokter itu terlihat sangat gembira sekali.
"Ke.. Ken.. Kenzo.." kata pertama yang diucapkan Kayla setelah beberapa hari tak sadarkan diri.
"KENZO?" ucap Hasan, Umi, dan Dokter itu kompak sekaligus terkejut.
"Kalo boleh tau, siapa Kenzo Pak? Buk?" tanya Dokter
"Dia temannya Kayla" sahut Hasan
"Dimana dia sekarang? Sebaiknya suruh dia untuk kemari" ucap Dokter.
"Dia di Situbondo" sahut Hasan
Mendengar jawaban dari Hasan, Dokter itu membisikkan sesuatu di telinga Kayla. "Kayla, kamu mau bicara sama Kenzo?"
Bisikan itu diangguki oleh Kayla.
"Apa bapak tidak bisa menghubunginya?"
"Saya akan hubungi kantor ayahnya" Hasan merabah benda pipih di saku celananya.
"Baiklah"
*****
Seperti biasa, Imam sedang bekerja di Kantor milik Almarhum Ayahnya.Tring.. Tring.. Telepon berbunyi.
Dengan sigap Resepsionis mengangkat telpon tersebut."Kantor delima disini. Ada yang bisa kami bantu?"
"Bisa bicara dengan Pak Imam"
"Baiklah, tunggu sebentar"
Telpon dari Hasan langsung di sambungkan ke ruangan Imam.
Imam menyelipkan telpon di telinganya.
"Iya?"
"Pak Imam, apa kabar?"
"Alhamdulillah, baik."
"Ini Hasan yang bicara pak"
Imam membenarkan posisi duduknya.
"Ya ampun Pak Hasan rupanya. Sudah lama kita tidak bicara"
"Sepertinya sudah lama sekali. Oh iya, sebenarnya aku mau membicarakan hal yang sangat penting pak"
"Hal penting? Katakan saja!"
"Apa bisa aku bicara dengan Kenzo?"
"Kenzo?"
KAMU SEDANG MEMBACA
BADBOY PENSIUN
Teen FictionBenci - Cinta - Perjodohan Kurang lebih seperti itulah Rantai Perasaan yang di alami oleh KENZO dan KAYLA. Dua orang sahabat sama - sama mencintai seorang pria yang sama. Dan pria itu harus di masukkan ke pesantren karena tingkahnya yang kurang baik...