#16

48 3 0
                                    

Setelah sebulan dirawat di rumah sakit, Kayla akhirnya diperbolehkan pulang.

Kayla dan keluarganya kembali pulang ke Situbondo - Jawa Timur.

"Ayo nak, kita masuk kedalam" ajak Umi.

Kayla turun dari mobil ayahnya, lalu masuk kedalam rumah bersama Umi. Sementara Hasan, ia menurunkan barang-barang lalu dibawa kedalam rumah.

"Huft. Akhirnya selesai juga" seru Hasan, kemudian meletakkan tas-tas yang berisi baju.

Kayla yang melihatnya, merasa iba melihat orang tuanya karena dirinya.

"Ayah.. Maafin Kayla ya, udah ngerepotin Ayah" rintih Kayla.

Hasan menghampiri anaknya, lalu memeluknya. "Nak, ini sudah kewajiban ayah sebagai orang tua"

"Tapi Ayah--"

"Sstt. Istirahat sana! Kamu pasti lelah bukan?"

"Tapi, ayah juga istirahat ya"

"Iya nak"

****

~Pagi telah tiba, sinar bulan purnama semalam, telah tergantikan oleh sinar sang surya. Tapi, semoga saja aku tidak  tergantikan olehnya.~

Kayla bersiap-siap untuk pergi ke sekolah. Dirinya sudah sangat merindukan suasana kelasnya yang sangat ramai, bahkan mengalahi pasar.

Setelah siap, Kayla pergi ke meja makan untuk sarapan bersama Ayah dan Ibunya.

"Kayla?" Umi melongo melihat kedatangan Kayla dengan pakaian sekolah rapi.

"Kenapa bu?" Kayla mengernyit.

"Mau kemana kamu?"

"Sekolah" Kayla dibuat bingung dengan pertanyaan aneh ibunya.

"Kenapa mau sekolah" sambung Hasan yang berjalan menuju meja makan.

"Mau belajar" kali ini, Kayla benar-benar bingung dengan kedua orang tuanya itu.

"Belajar dirumah aja" ucap Hasan.

"Tapi kenapa? Kan ada sekolah!" tanya Kayla bingung.

"Kamu kan baru sembuh nak, ayah tidak ingin kamu kenapa-napa" ucap Hasan

"Ayah sudah sewa guru private buat kamu. Supaya kamu gak perlu ke sekolah" sambungnya.

"Tapi yah, Kayla gak papa, Kayla sehat kok. Nih liat nih"

"Nak udah, udah"

Kayla meloncat-loncat untuk membuktikan bahwa dirinya sehat. Tapi, tak lama kemudian, Kayla merasa pusing. Untung saja Hasan m3nghentikan aksi konyol Kayla.

"Tuh kan. Sudah ayah bilang"

"Istirahat sana!" pinta Hasan.

Kayla yang tak berdaya,hanya bisa menuruti perkataan ayahnya.

*****
Setelah ditinggal begitu lama oleh Kayla, Kenzo mulai dekat dengan Alesya. Mereka sering menghabiskan waktu bersama.

Mungkin, hal itu dilakukan Kenzo, hanya untuk pelarian semata. Tapi, hal itu membuat Alesya terbawa perasaan.

Mereka sering sekali pergi dan pulang sekolah bersama-sama. Bukan Kenzo yang mengajak, tetepai Alesyalah yang telah memaksa Kenzo.
Anehnya, Kenzo selalu saja mengiyakan ajakan Alesya.

*****
Satu bulan sudah lamanya, Kayla tidak pergi ke sekolah. Dia harus belajar bersama guru private sewaan ayahnya itu.

Ia merasa bosan dengan semua ini. Ia ingin sekolah seperti dulu. Dimana ia bisa bersenang-senang bersama teman-temannya.

Karena Kayla tak tahan dengan semua ini, ia memberanikan diri untuk bicara kepada ayahnya.

Kayla menemui ayahnya yang sedang minum teg di ruang tamu.

"Yah.."

"Kayla? Sini duduk nak!"

Kayla duduk disamping ayahnya dengan wajah tertunduk.

"Kayla mau.. Kayla.."

"Iya? Katakan saja"

"Kayla mau.. Sekolah kayak dulu"

"Kenapa?"

"Kayla bosan yah. Kayla juga ingin seperti mereka. Kayla mau sekolah lagi yah"

"Kamu yakin?"

"Yakin yah"

"Ya sudah. Besok kamu bisa sekolah seperti biasa. Tapi, Alesya yang akan jagain kamu"

"Gausah yah. Kayla bisa sendiri"

"Yakin?"

"Iya"

"Atau.. Ayah suruh Kenzo aja yang jagain kamu?"

Kayla melongo mendengar ucapan Ayahnya.

Ayah kenal Kenzo? Dari mana dia tau? Apa aku tanya aja ya? Ah gausah deh, ga penting. Batinnya.

"Kayla?"

Kayla tersentak kaget.

"Eh... Gausah yah, Kayla bisa sendiri"

"Ya sudah, kamu harus hati-hati ya nak"

"Iya yah, makasih. ayah baik banget" Kayla memeluk Ayahnya dengan erat.

"Ya sudah. Sekarang kamu tidur, besok sekolah, oke!"

"Siap, komandan!" Kayla memberi hormat kepada ayahnya, lalu berbalik untuk memasuki kamarnya.

Kayla berbaring di kasur nya. Ia meratapi langit langit kamarnya.

"Akhirnya bisa sekolah lagi" ucap Kayla sembari tersenyum manis.

"Jujur saja, sebenernya sekolah itu gaasik. Yang asik itu temen-temennya, bukan pelajarannya, apa lagi gurunya" sambungnya, lalu memejamkan matanya.

****

Sinar matahari perlahan mulai menyinari bumi. Suara kokok-an ayam dan kicauan  burung, terdengar sangat indah di pagi hari.

Kayla telah siap untuk pergi ke sekolah seperti biasanya. Ia menuju meja makan dengan sangat bahagia.

"Kayla? Seneng banget hari ini!" ucap Umi, yang melihat Kayla terlihat sangat bahagia hari ini.

Kayla hanya membalas dengan senyuman bahagia.

"Ayo duduk, sarapan dulu!"

"Ayah mana buk?" Kayla mencari-cari keberadaan Ayahnya.

"Ayah--"

"Ayah disini" sahut seseorang dari balik tubuh Kayla.

"Ayo kita semua sarapan dulu" ajak Umi

"Iya ayo" ucap Hasan dan Kayla bersamaan.

****
Alesya pergi pagi-pagi sekali ke rumah Kenzo.

Tok.. Tok.. Tok..

Terdengar suara ketukan pintu. Wanita paruh baya itu pun membuka pintu rumahnya.

"Siapa ya?" tanya wanita itu.

"Alesya tante. Temen deketnya Kenzo" Alesya mencium tangan wanita paruh baya itu.

"Temen deket? Kenzo?" ucap wanita itu bingung

"Iya tante." sahut gadis itu dengan semburan senyum yang menghiasi wajahnya.

****
#ceritaperdana

Hai hai semuanyaaa...

I'm come back again guys..

Kali ini aku update sampe sini dulu ya, jangan banyak banyak, ntar sakit perut lagi. Wkwk (ga lucu)

Udah deh, sampe sini aja basa basi nya.

Jangan lupa beri bintang, komen, dan follow akun WP aku, oke.

Jangan biasakan jadi pembaca gelap,oke.

Terimakasih semuaaa...

BADBOY PENSIUNTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang