PART SEPULUH || Tasya, Arsen

1.5K 196 9
                                    

SELAMAT MEMBACA:)

Jam istirahat.

Saat ini, Tasya sedang berada di ruangan Arsen.

"Kenapa tadi Kamu terlambat?" Tanya Arsen dengan nada datar.

"Hehe, Maaf Pak" Jawab Tasya.

"Saya Tanya kenapa Kamu terlambat."

"Itu Pak, Tasya telat bangun, di tambah jalanan macet."

Arsen menarik nafasnya dalam "Yasudah, Kamu boleh pergi"

"Serius Pak Bapak gak marah??" Tanya Tasya kaget sambil menatap Arsen.

"Buat apa Saya marah kalo memang situasi jalanan jakarta selalu macet?" Tanya Arsen balik sambil mengangkat alis kirinya.

"Ternyata Pak Arsen gak semenyeramkan dan semengerikam kayak kata temen temen Saya ya,"

Arsen memiringkan kepala sambil mengerutkan alis bingung.

"Iya, Semua temen temen Saya pada ngomongin Bapak, katanya Bapak itu orangnya galak, mengerikan dan menyeramkan."

"Saya galak kalau ada orang yang membuat Saya marah." Ucap Arsen dingin.

"Iya juga sih," Tasya mengangguk.

"Yasudah Pak, kalo gitu Tasya duluan ya," Tasya tersenyum ke arah Arsen.

"Iya,"

Tasya pun berdiri dari duduknya dan berjalan ke arah pintu lalu keluar dari ruangan Arsen.

"Gak semenyeramkan dan semengerikan. Ck, dasar bocah polos." Batin Arsen sambil tersenyum.

~~

"Guys, Pak Bagas jadi ngajar gak sih?" Tanya Jeremy ke Vino, Adam, dan Tasya.

Adam dan Tasya hanya mengangkat bahu.

"Iya nih, udah 20 menit loh kita nunggu, tapi gak dateng dateng juga" Ucap Adam.

Suasana kelas yang tadinya sangat ramai, mendadak jadi hening dan semua murid langsung duduk dengan rapi.

"Kok Pak Arsen yang masuk ya?" Tanya Adam ke Tasya yang duduk di sebelahnya dengan suara pelan.

"Gak tau," Jawab Tasya dengan suara pelan.

"Oke Class, Hari ini Pak Bagas tidak masuk, Jadi Saya yang akan menggantikannya untuk hari ini." Ucap Arsen dengan nada dan wajah datar.

"Saya akan menjelaskan materi hanya sekali, Jadi yang ingin mencatat silahkan."

"Jahat bener dah, masa pelajaran matematika hanya sekali menjelaskan materi? MTK loh ini, Matematika cuy." Kesal Jeremy dengan suara pelan.

"gue yakin gak ada yang bakalan masuk di otak gue." Tambah Adam.

Arsen pun mulai menjelaskan materi dengan nada dingin dan wajah datarnya.

Sekitar 30 menit Aren menjelaskan materi.

"Silahkan kerjakan Bab 6 nomor 3, 4, 6, 7, dan 9"

Semua murid langsung terkaget saat melihat soal yang harus mereka kerjakan.

"Masih ada 1 jam lebih untuk kalian menyelesaikannya, jadi Saya rasa kalian dapat mengerjakannya dan menyelesaikannya hari ini." Ucap Arsen datar.

"Silahkan di kerjakan" Lanjut Arsen.

Hampir sejam Tasya mengerjakan soal nomor 3, 4, 6, dan 7 akhirnya tiba di soal nomor 9.

Tasya menggigit pelan bibir bawahnya sambil mengerutkan alis bingung saat mengerjakan soal nomor 9.

Perfect Teacher Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang