PART EMPAT BELAS || di panggil Arsen

1.3K 143 12
                                    

SELAMAT MEMBACA:)

Jam menunjukkan pukul 9.40

Jam pertama kelas 11 Ipa 2 yaitu olahraga.

Cowok-cowok sedang asik bermain basket, termasuk Vino, Adam, dan Jeremy yang sedang asik bermain basket.

Cewek-cewek yang lain ada yang bermain volly, dan ada yang ke kantin.

Tasya dan Michelle duduk di kursi yang ada di lapangan sambil melihat Vino, Adam, dan Jeremy bermain basket.

"Syel" Panggil Tasya sambil melihat ke arah Michelle.

"Hm?" Sahut Michelle sambil melihat ke arah Tasya.

"Ke kelas yuk? Panes banget disini, gerah."

"Iya, Gue juga bosen, yaudah Yuk?"

Tasya dan Michelle pun berdiri dari duduk Mereka dan berjalan ke arah koridor.

"Syel, Gimana hubungan Lo sama Adam?" Tanya Tasya.

Michelle tersenyum malu "Gitu deh, makin lancar"

"Udah jadian belum nih?"

Michelle memberhentikan langkahnya dan melihat ke arah Tasya, dan di iikuti Tasya yang juga memberhentikan langkahnya dan melihat ke arah Michelle.

"Menurut Lo?"

"Udah?"

Michelle mengangguk sambil tersenyum lebar.

"Ahh, Selamattt Syelll" Ucap Tasya sambil tersenyum senang dan memeluk Michelle.

"Iyaa, Makasih" Balas Michelle sambil membalas pelukan Tasya.

"Kapan nih pajak jadiannya?" Goda Tasya sambil menaik turunkan alisnya.

"Besok gimana?" Tanya Michelle.

"Hmm Boleh boleh" Jawab Tasya sambil mengangguk.

Michelle tersenyum.

"Yaudah Yuk," Ucap Michelle.

Tasya dan Michelle pun kembali berjalan menuju ke kelas.

Saat Tasya dan Michelle sudah berada di depan kelas dan akan melangkahkan kaki masuk ke dalam kelas tiba tiba ..

"Tasyaa" Panggil Seorang Pria dari arah belakang Tasya dan Michelle, dan berhasil membuat Tasya dan Michelle terkejut.

Tasya dan Michelle langsung menoleh ke arah sumber suara yang berhasil mengejutkan Mereka.

"Astaga Bapak?!" Kaget Tasya dan Michelle berbarengan.

"Bapak ngapain berdiri di situ?" Tanya Tasya.

Michelle mengangguk "iya, Pak Arsen ngagetin aja tau gak Pak."

Ya, siapa lagi kalau bukan Arsen.

"Maaf Karna sudah mengagetkan Kalian." Ucap Arsen datar.

"Iya gapapa Pak, Ada perlu apa Pak?" Tanya Michelle.

"Tasya, Kamu bisa ke ruangan Saya saat istirahat?" Tanya Arsen dingin.

"Hmm, iya Pak bisa" Jawab Tasya.

"Saya tunggu di ruangan Saya." Ucap Arsen dan langsung berjalan pergi.

Michelle melihat ke arah Tasya dengan tatapan bingung.

"Itu, Pak Arsen kok ngajak Kamu ke ruangannya pas jam istirahat?" Tanya Michelle sambil mengerutkan alisnya.

Tasya mengangkat bahunya "Gue juga gak tau"

Michelle mengangguk.

Tasya dan Michelle pun kembali berjalan masuk ke dalam kelas dan duduk.

"Sya," Panggil Michelle saat sudah duduk di kursinya sambil melihat ke arah Tasya yang berada di sampingnya.

"Hm?" Tasya melihat ke arah Michelle.

Michelle tampak berpikir sejenak.

"Jangan jangan Pak Arsen ngajak Kamu ke ruangannya buat apa apain Kamu lagi."

"Dih, Gak lah gak mungkin"

"Kok Lu yakin banget kalo Pak Arsen gak bakal apa apain Kamu?"

"Michelle, Pak Arsen itu gak mungkin ngapa ngapain gue, Pak Arsen itu Guru bukan Mafia."

"Ihhh Syaaa, bukan itu maksud gue, maksud gue itu Pak Arsen bakalan apa apain dengan hal hal yang kayak 18ples itu lohhh"

"Makin ngaco Lo" Tasya menjitak pelan kepala Michelle.

"Dih, dibilangin juga"

"Idih nganbek" Ucap Tasya sambil tertawa kecil.

"Gak gue gak ngambek" Balas Michelle menahan tawanya.

"Masa?" Goda Tasya.

"Iyaa" Jawab Michelle sambil terkekeh.

~~

Saat ini Tasya sudah berada di depan ruangan Arsen.

Tok tok tok

"Masuk" Sahut Arsen dari dalam ruangan.

Tasya pun perlahan membuka pintu ruangan Arsen dan masuk.

"Permisi Pak, ada apa ya Bapak manggil Saya?" Tanya Tasya ragu saat sudah berada di ruangan Arsen.

"Silahkan duduk dulu" Ucap Arsen.

Tasya pun berjalan dan duduk di kursi depan meja Arsen.

Arsen mengubah posisi duduknya melihat ke arah Tasya.

"Ntar sore, Kamu sibuk gak?" Tanya Arsen.

"Hmm, kayaknya enggak" Jawab Tasya.

Arsen mengangguk.

"Emangnya kenapa Pak?" Tanya Tasya.

"Gapapa, cuman pengen tanya aja. Kan banyak remaja jaman sekarang selesai sekolah langsung ngerokok, ke tempat tempat yang gak sesuai dengan umur Mereka, dan lain lain. Saya cuman mau pastiin aja kalau murid Saya gak ada yang kayak gitu" Jawab Arsen dingin.

Tasya hanya mengangguk.

"Ada lagi Pak yang ingin Bapak sampaikan?"

"Gak ada"

"Yasudah Pak kalo gitu Tasya permisi dulu"

"Iya, silahkan"

Tasya tersenyum tipis sambil menunduk ke arah Arsen dan berdiri dari duduknya dan berjalan ke arah pintu dan keluar dari ruangan Arsen.

Saat Tasya beridiri dari duduknya dan keluar dari ruangan Arsen, tanpa Tasya sadari, Arsen melihat ke arahnya sambil tersenyum tipis.

MAKASIH YANG SUDAH BACA, VOTE, DAN KOMEN:)

Maaf semua karna part ini pendek dan garing hehe. Tapi tenang aja, besok atau lusa Aku bakalan up part selanjutnya. Semoga gak bosan menunggu ya hehe.

TERIMAKASIH:)

Perfect Teacher Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang