SELAMAT MEMBACA:)
Hari ini hari minggu, Jam menunjukkan pukul 8.45 pm.
Tok tok tokk "Syaa," Panggil Bang Arya sambil memgetuk pintu kamar Tasya.
"Iyaa sebentarr," Sahut Tasya dari dalam kamar sambil berjalan ke arah pintu.
"Ada apa Bang?" Tanya Tasya saat membuka pintu kamarnya.
"Temenin Abang yuk?"
"Kemana?"
Arya tampak berpikir sejenak "ke mezzo caffe mau gak?"
"Ngapain?"
"Ngobrol ngobrol aja sih, sambil cari udara segar gitu,"
"Hmm, boleh deh, Tasya siap siap dulu ya?"
"Okee," Ucap Arya sambil mengacungkan jempol "Abang tunggu di bawah yah?"
"Iyaa"
Tasya pun masuk ke dalam kamarnya dan bersiap siap, sebelum itu Tasya menutup pintu kamarnya.
Sekitar 20 menit Tasya siap siap, Akhirnya Tasya pun turun ke bawah dengan outfit dan gaya simplenya. Crop putih, celana jins hitam, dan rambut yang di gerainya.
"Bang yuk?" Ucap Tasya saat sudah berada di ruang keluarga, di sana terdapat Arya yang sedang duduk sambil memainkan ponselnya.
Arya langsung berdiri dari duduknya "Yuk,"
Arya dan Tasya pun pergi menunggunakan mobil Arya.
Sekitar 15 menit perjalanan, Akhirnya Mereka pun sampai di caffe yang Mereka kunjungi saat ingin refreshing.
Mereka pun masuk ke dalam caffe. Karena suasana caffe pagi ini cukup ramai, Arya dan Tasya pun duduk di caffe bagian out door.
Arya dan Tasya meminum minuman Mereka sambil mengobrol ngobrol.
[Tasya Pov]
"Abangg ihh, ngeselin banget." Gw mengerucutkan bibir sambil melipat tangan di dada.
Parah sih, Abang gue mgeselin banget.
Gimana gak ngeselin coba?, kerjaannya ngejek
gue mulu dari tadi."Iyaa iyaa, Maap maap," Ucap Bang Arya yang masih tertawa terbahak.
"Bodo," Gue kembali meminum minuman gue,
Tak sengaja mata gue ngelirik ke bagian kanan, Dan..,
"Pak Aren??!" Batin gue kaget.
Gue langsung kembali melihat ke arah Bang Arya dan menaruh telapak tangan gue di bagian sebelah kanan wajah gue, berusaha untuk menutupkan wajah gue agar tidak terlihat oleh Pak Arsen.
Entah kenapa, Jantung gue selalu berdebar saat ketemu sama si killer Pak Arsen.
"Sya, Abang ke toilet bentar ya?" Ucap Bang Arya yang sudah berdiri dari duduknya.
Gue hanya bisa ngangguk.
Eh, Anjir, Kok gue ngangguk sih?? Trus gue sendirian dong sekarang?
Njir, lebay bet dah, Bang Arya juga kan cuman ke toilet bentar.Eh tapi entah kenapa gue malu duduk sendiri, malu kalo nanti Pak Arsen ngeliatin gue.
Tring Tring
KAMU SEDANG MEMBACA
Perfect Teacher
Novela JuvenilSahabat, Pacar, or GURU?? Bagaimana jika Guru killer di sekolah Kamu di jodohkan dengan Kamu?? Arsen Rakha Bagaskara. Pria tampan dan mapan berusia 26 tahun, berprofesi sebagai Ceo di perusahaan yang terkenal dan sukses. anak tunggal dari Raditya Ba...