PART ENAM || Riska kenapa?

1.7K 254 14
                                    

SELAMAT MEMBACA:)

Saat ini, Tasya sedang berjalan di koridor menuju ke ruangan Arsen.

Tasya terpaksa ke ruangan Pak Arsen, karena di suruh oleh Pak Irwan untuk mengambil daftar nilai fisika. Jadi, mau tidak mau Tasya harus ke ruangan si guru killer tapi ganteng itu.

Gak lama, Tasya pun sampai di depan ruangan Pak Arsen.

Tasya menarik nafasnya dalam, dan mengetuk pintu ruangan Pak Arsen.

Tokk tokk tokk..

"Masukkk." Sahut Arsen dari dalam ruangan.

Tasya pun dengan malas membuka pintu ruangan Arsen dan langsung masuk.

Tasya dapat melihat Arsen yang sedang fokus memainkan ponselnya sambil senyam senyum sendiri.

'Ni Orang kenapa sih? Senyam senyum gak jelas. Ganteng ganteng tapi gesrek.' Batin Tasya.

Karena Arsen fokus memainkan ponselnya, Arsen tidak tau siapa yang berada di ruangannya saat ini.

"Permisi Pak." Ucap Tasya saat sudah berada di dalam ruangan Arsen.

Arsen mengerutkan alisnya
'ini kan suaranya...' Batin Arsen

Perlahan Arsen melihat ke arah sumber suara tersebut..

Dan..

YA.

Arsen langsung terkesiap.

Dengan cepat Arsen langsung mematikan ponselnya dan langsung melihat ke arah Tasya.

'Fix. Gesrek nih orang' Batin Tasya.

"Bapak lagi sibuk ya?" Tanya Tasya.

"Ha?, hmm, ohh, Tidak." Jawab Arsen kaku.

"Ada perlu apa?" Lanjut Arsen dengan nada datar, dan wajah yang di buatnya sedemikian rupa agar terlihay tetap dingin.

"Tasya di suruh Pak Irwan untuk ambil daftar nilai Fisika Pak." Balas Tasya.

Arsen mengangguk pelan, Dan mengambil daftar nilai fisika yang berada di dalam laci mejanya.

"Ini." Ucap Arsen sambil memberikan daftar nilai fisika tersebut.

"Makasih Pak." Balas Tasya sambil mengambil daftar nilai tersebut.

Tasya pun langsung berjalan ke arah pintu dan keluar dari ruangan Arsen.

"Fhuuuuhh"
Arsen menghembuskan nafasnya lewat mulut dengan tangan kanannya yang memegangi dadanya.

"Ntat lagi jantung Gw berpindah tempat dengan lambung" Ucap Arsen pelan.

Arsen langsung mengambil ponselnya dan berdiri lalu pergi ke ruangan Reza.

~~

Jam menunjukkan pukul 11.00 siang.

Suara yang di nanti nantikan semua Murid saat jam mata pelajaran matematika pun bunyi.

Perfect Teacher Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang