PART SEBELAS || Tasya kenapa?

1.3K 168 5
                                    

SELAMAT MEMBACA:)

"Tasya.." Panggil Dimas sambil mengambil posisi duduk di sebelah Tasya.

"Eh, Ayah,"

"Lagi nonton apa?" Tanya Dimas saat sudah duduk di sebelah Tasya.

"Lagi nonton Spongeboob Yah" Jawab Tasya.

"Owhh,"

"Sya," Panggil Dimas pelan.

"Ya, Ayah?"

"Ayah ngomong serius sama Kamu."

"apa Yah?"

Dimas menarik nafas dalam.

"Ayah udah jodohin Kamu sama Anak sahabat Ayah."

Tasya melihat ke arah Dimas "Ayah bercanda yah?"

"Tadi kan Ayah udah bilang, Ayah mau ngomong serius."

Tasya langsung kembali melihat ke arah tv "Enggak, Tasya gak mau."

"Kamu harus mau."

"Tasya bilang enggak yah enggak Yah."

"Ayah gak mau denger omongan Kamu lagi. Pokoknya Ayah udah jodohin Kamu sama anak dari sahabat Ayah." Dimas langsung berdiri dari duduknya dengan kedua tangan di lipat di dada.

"Ayah kenapa sih maksa banget??!" Tasya langsung mematikan tv dan berdiri dari duduknya.

"Gak ada penolakan!" Ucap Dimas tegas.

"Terserah!"

Tasya langsung berlari ke arah tangga dan menaiki tangga menuju ke kamarnya.

Dimas membuang nafas kasar dan kembali duduk dengan tangan kanan memijat kepalanya.

~~

Jam Istirahat

"Dam, Michelle keluar rs kapan?" Tanya Tasya di sela sela minumnya.

"Kata dokter sih, tergantung kondisi Michelle." Jawab Adam di sela sela makannya.

Tasya mengangguk, "Dam sori banget ya, Gue belum sempet jengukin Michelle lagi"

"Iya gapapa,"

"Yaudah, selesai sekolah kita langsung ke rs aja gimana?" Tanya Vino.

"Boleh," Ucap Tasya, Adam, dan Jeremy secara bersamaan sambil mengangguk.

"Sya, Lo gak makan?" Tanya Jeremy.

Tasya menggeleng "Enggak"

Jeremy mengangguk.

"Eh Guys, menurut Kalian, Pak Arsen baik apa kagak?" Tanya Jeremy.

"Galak." Sahut Vino langsung.

"Ngeri." Tambah Adam.

"Menurut Lo gimana Sya?" Tanya Jeremy.

"Hmm, Baik, galak kalo ada yang mancing emosinya mungkin?" Tanya mengangkat bahunya.

Vino, Jeremy, dan Adam mengangguk.

"Gue ke kelas duluan ya?"

"Kenapa?" Tanya Vino.

"Gapapa,"

Tasya langsung berdiri dari duduknya dan berjalan menuju ke kelas.

Perfect Teacher Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang