DUA PULUH || bagaimana

1K 96 30
                                    

Tasya menuruni anak tangga, dengan pakaian seragam sma, dan rambut yang di kuncing kuda.

Tasya berjalan ke arah ruang keluarga yang sudah terdapat arya yang duduk sambil menonton tv, dan menunggu tasya.

"Bang, Yuk"

"Yuk"

Arya mematikan tv menggunakan remote, dan langsung berdiri dari duduknya.

"Tasyaa,Tasyaa" Panggil Dimas ayah tasya yang baru keluar dari kamarnya dengan jas yang di taru di tangan kanannya dan di tangan kirinya memegang tas kerjanya.

Tasya dan Arya melihat ke arah dimas yang sedang berjalan ke arah mereka.

"Tasya bareng ayah aja ya?"

Tasya dan Arya mengerutkan alis bingung.

"Udahh, kamu sama ayah aja, yukk" Ucap dimas dan berjalan pergi meninggalkan arya dan tasya.

Tasya dan Arya saling melihat satu sama lain bingung.

"Ya-udah bang, kalo gitu Ta-sya sama ayah aja" Ucap Tasya sedikit terpata karena bingung

"I-ya" Balas Arya yang juga sedikit terpata

Tasya pun berjalan keluar rumahnya, dan menuruni anak tangga, lalu masuk ke dalam mobil ayahnya.

Dimas melajukan mobilnya menuju sekolah Tasya.

"Tasya" Panggil Dimas di tenga perjalanan

"Ya ayah?" Tasya melihat ke arah Dimas

"Kamu udah punya pacar?" Tanya Dimas to the point

"Belum Yah, emangnya kenapa?"

"Bagusdeh, jadi kamu kan nggak perlu mutusin pacar kamu karena Ayah udah jodohin kamu"

Tasya hanya tersenyum tipis sambil sedikit menunduk "iya Ayah"

Jujur saja, Tasya ingin menolak perjodohan ini. tetapi Tasya tidak mau membuat Ayahnya kecewa. jadi Tasya mau tidak mau harus menerima perjodohan ini.

"Ntar pulang sekolah, Ayah jemput kamu ya?"

"Tumben, kenapa?"

Dimas menghembuskan nafas "Ayah pengen kita ada waktu bersama, sebelum nanti kota nggak ada waktu bersama"

"Ayah kok ngomong gitu?"

"Kamu tau kan Ayah sering kerja di luar kota, dan kira jarang ketemuan. Jadi ayah pengen selagi ayah masih sama kamu dan arya, ayah pengen kita bareng trus" Ucap Dimas membalas pertanyaan Tasya sambil tersenyum tipis dan melirik ke arah Tasya, tapi masih fokus menyetir.

Tasya mengangguk sambil tersenyum "iya ayah"

Mereka pun sampai di sekolah Tasya.

"Hati hari ya Sya, semangat sekolahnyaa" Ucap Dimas sambil tersenyum ke arah Tasya.

"Iya ayah, ayah juga semangat kerjanya" Balas Tasya sambil tersenyum.

Tasya pun turun dari mobil Dimas, dan masuk ke dalam sekolahnya, Dimas pun melajukan mobilnya menuju ke tempat kerjanya.

Suasana sekolah masih lumayan sepi. Tasya berjalan di koridor menuju ke kelasnya.

Tasya berjalan di koridor dengan menundukkan kepalanya sedikit, dan memainkan kukunya, sambil memikirkan tentang perjodohan yang telah di rencanakan oleh Ayahnya.

Perfect Teacher Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang