PART DELAPAN BELAS || rencana

1.2K 117 7
                                    

Entah kenapa, kejadian tadi malam masih membuat jantungku berdebar.

Dan.. entah kenapa, ada sesuatu yang aneh yang aku rasakan saat ini.

Apa mungkin aku punya perasaan sama Pak Arsen?, apa aku suka sama dia?, tertarik?, atau.. cinta?

Membayangkannya saja aku tersenyum.

Hmm, kalo di pikir pikir, pak arsen ganteng, udah mapan, dan kelihatannya pekerja keras, dewasa, tegas, tapi dingin. Baik sih.. tapi.., kenapa kalo di sekolah pak arsen selalu bersikap seperti baja? tapi kalo lagi sama aku.. hmm.. lembut sih.. tapi Dinginn.

Apa iya, gue suka sama pak arsen?

Tapi setelah di pikir-pikir.. bisa jadi sihh..

"Tasya" Panggil Ayah tiba tiba yang berhasil membuat gue kaget.

"Ya."

"Kamu kenapa? Dari tadi Ayah liatin kamu ngelamun sambil semyam senyum nggak jelas."

"Ha? Hm? Nggak Yah, nggak ada apa apa, cuman lagi pengen senyum aja hehe"

"Hmm, alesan. Udah tuh di minum dulu susunya, masa cuman di liatin doang sih" Ucap Bang Arya

"Iyaa" Balas gue sambil meminum susu

Astagaa Tasyaa, lo aja belum kenal pak arsen lebih dalam, masa sih lo langsung suka sama dia.

"Tasya" Panggil Ayah di sela sela makannya,
sambil sesekali ngelirik ke arah gue

"Ya?" Gue mgeliat ke arah Ayah

"Besok kamu selesai sekolah ada kegiatan nggak?"

"Hmm, kayaknya nggak sih. Paling cuman ngerjain tugas doang"

"Baguslah. Kalo gitu, besok selesai sekolah langsung pulang yah"

"Emangnya ada apa Yah?" Tanya gue penarasan

"Besok kamu akan ketemu sama pria yang Ayah jodohkan sama kamu" Jawab Ayah santai

Oh iyaa, Astaga Tasyaa. Masa lo lupa sih kalo lo itu mau di jodohinn

"Owhh, iya Yah" Ucap gue dengan senyuman paksa

Kita pun melanjutkan sarapan, Dan hanya ada keheningan yang terjadi.

"Ayah, Tasya duluan ya, udah telat" Ucap gue sambil berdiri

"Nggak mau bareng aja Sya?" Tanya bang arya

"Nggak bang" Jawab gue sambil tersenyum tipis

"Yaudah Tasya duluan ya Yah, Bang"

"Iya hati hati" Balas Ayah dan Abang bersamaan

Gue pun berjalan ke arah pintu dan membuka pintu lalu keluar, dan sudah terdapat Kang Somat yang sedang berdiri di depan mobil pertanda sudah siap mengantar gue ke sekolah.

Gue pun menghampiri kang somat, dan kang somat pun mengantar gue ke sekolah.

~~

"Arya" Panggil dimas saat Arya sudah mau masuk ke dalam mobilnya, sambul melihat ke arah Arya

"Hm?" Arya menghentikan langkahnya untuk masuk ke dalam mobilnya, dan melihat ke arah Dimas

"Kamu coba ya, yakinin adek kamu biar dia mau di jodohin"

"Iya Ayah, ayah juga udah bilang ke arya berkali kali"

Dimas tersenyum ke arah Arya

"Yaudah Yah, Arya ada kelas pagi, Arya duluan ya"

"Iya. Oh iya, kamu hari ini ada meeting?"

"Hmm, kayaknya nggak"

"Kamu ke kantor ayah ya?"

"Iyaa Ayah. Yaudah Arya duluan ya, takut telat"

"Iya, hati hati"

Arya pun masuk ke dalam mobilnya, dan pergi. Diikuti oleh Dimas yang juga masuk ke dalam mobilnya dan pergi dengan di supirkan oleh pak wawan supir pribadinya.

••••

Istirahat - kantin

Saat ini, Tasya, Michelle, Vino, Adam, dan Jeremy sedang berada di kantin sambil memakan makanan mereka.

"Eh Chelle, gimana ntar sore jadi nggak?" Tanya Tasya di sela sela makannya.

"Jadilah" Jawab Michelle di sela sela makannya.

"Apaan?" Tanya Jeremy.

"Oh iya, gue lupa" Tasya memberhentikan makannya dan melihat ke arah teman temannya

"Lo pada belum tau ya? Adam sama Michelle udah jadian"

"Wahh, serius lo Sya?" Tanya Jeremy tak percaya

"He-em"

"Selamat ya Dam" Ucap Vino sambil bertos ala mereka dengan adam

"Iya, makasih"

"Widihh, selamat ya Bro, akhirnya lo ungkapin juga perasaan lo ke Michelle" Ucap Jeremy yang juga bertos ala mereka dengan Adam

"Yoii, makasih"

"Berarti, ada pajak jadian ya nggak?" Jeremy menaik turunkan alisnya

"Pastii" Balas Adam

"Asikkk"

"Enaknya kemana ya?" Tanya Tasya

Semuanya tampak berpikir

"Nah, kita barberquean di rumah gue aja gimana?" Tanya Adam

Vino, Michelle, Jeremy, dan Tasya mengangguk setuju

"Nah gue setuju." Ucap Jeremy

"Iya gue juga" Tambah Tasya

"Asikkk, fix ya kita barberquan di rumah gue"
Ucap adam

Tasya, Michelle, Vino, dan Jeremy mengangguk

"Gue sama Jermy siapin alat alatnya, Tasya, Michelle, dan Lo Vin, belanja makanannya, gimana?" Lanjut Adam

"Gue sih oke oke aja" Vino mengangguk bersamaan dengan Tasya dan Michelle yang juga mengangguk

Mereka pun melanjutkan makan mereka, setelah selesai makan, mereka mengobrol ngobrol sampai bel masuk pun bunyi.

Perfect Teacher Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang