Dimas sedang fokus menanda tangani berkas berkas yang diberikan oleh sekretarisnya, dan harus di tanda tangani.
Dimas menghela nafasnya lega, karena tumpukan kertas tersebut telah di tanda tangani olehnya.
Sekretarisnya pun mengambil kembali berkas berkas tersebut dari atas meja kerja Dimas.
"Hari ini ada meeting atau urusan penting?" Tanya Dimas
"Tadi saya cek jadwal Bapak, sepertinya tidak ada Pak" Jawab sekretarisnya dengan sopan
Dimas mengangguk "Oke, Baiklah"
"Kalai begity, permisi Pak, terima kasih" Ucap sekretarisnya dengan tumpukan berkas berkas tersebut di peluk di tangan kanannya, sambil membungkuk pertanda hormat, lalu berbalik badan dan berjalan melangkang pergi, pertujuan untuk keluar dari ruangan Dimas.
"Eh, Riko Riko" Panggil Dimas sambil berdiri dari duduknya
Yang di panggil pun berbalik badan dan melihat ke arah yang memanggil.
"Hari ini kamu bisa pulang lebih awal, karena saya ada urusan. Tapi kalau kamu masih ada tugas kantor yang harus di selesaikan, di selesaikan dulu" Ucap Dimas diikuti senyum ramahnya
"Baik Pak, saya selesaikan dulu, terima kasih Pak" Riko menundukkan kepalanya pertanda hormat, sambil tersenyum
"Iya, sama sama."
"Permisi Pak"
Riko-sekretaris Dimas, pun berbalik dan kembali berjalan, dan keluar ruangan Dimas.
Masih berdiri, Dimas mengambil ponselnya, menyalakan ponselnya, dan menghubungi Raditya.
Raditya langsung mengangkat panggilan telepon dari Dimas.
"halo Radit" Ucap Dimas saat Raditya sudah mengangkat panggilannya
"Halo Dim" Balas Raditya
"Dit, Kamu lagi sibuk nggak?" Tanya Dimas
"Nggak, ada apa?"
"Bisa ketemuan?"
"Bisa bisa, di mana?"
"Di tempat biasa aja"
"Okee, aku kesana sekarang yaa" Ucap Raditya
"Okee" Balas Dimas
Dimas pun mengakhiri panggilan tersebut, dan memasukan ponselnya ke dalam saku celanya.
Dimas mengambil jas kerjanya yang berada di punggung kursi kebesarannya, dan memegangnya dengan tangan kanannya.
Dimas keluar ruangannya, dan berjalan menuju lift. Dimas turun ke lobi menggunakan lift pribadinya.
Seperti biasa, Dimas berjalan lurus dari lobi menuju ke parkiran peibadinya, tanpa membalas sapaan hormat dari para karyawan di kantornya.
Dimas sampai di parkiran pribadinya.
Dan langsung membuka kunci mobil menggunakan remote, lalu masuk ke dalam mobilnya.Dimas menyalakan mesin mobil, memundurkan mobilnya, lalu menjalankan mobilnya pergi meninggalkan perusahaannya, menuju ke tempat tujuan dimana dia dan raditya akan bertemu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Perfect Teacher
Dla nastolatkówSahabat, Pacar, or GURU?? Bagaimana jika Guru killer di sekolah Kamu di jodohkan dengan Kamu?? Arsen Rakha Bagaskara. Pria tampan dan mapan berusia 26 tahun, berprofesi sebagai Ceo di perusahaan yang terkenal dan sukses. anak tunggal dari Raditya Ba...