PART DUA PULUH LIMA || Arvind

820 57 4
                                    


"Arvind??!" Kaget Arsen dan Abhy bersamaan, dengan mengerutkan alis kaget

Yang disebut Arvind tersebut tersenyum

"Vind ini beneran lo??" Tanya Reza serius

Arvind mengangguk "Yap"

Reza langsung bertos dengan Arvind, diikuti oleh Arsen yang bertos dengan Arvind

"Bhy, lo kapan ketemu sama Arvind? kok nggak kasih tau gue sama Reza?" Tanya Arsen

Abhy mengatur posisi duduknya, dan menaruh tangannya di atas meja dengan merapatkan jari jari tangannya "Jadi gini.."

Flashback

Abhy sedang berada di kamar mandi, dengan shower yang menyala, sambil menyikat giginya

Ting

Ponsel Abhy yang berada di dekatnya berbunyi

Sambil menyikat giginya, Abhy mengambil ponselnya dan melihat notifikasi pesan yang masuk tersebut

Nomor tidak dikenal
Kesini sekarang!
(Share lokasi)

Abhy mengerutkan alisnya saat membaca pesan tersebut

"Siapa sih?! udah malam gini masa disuruh ke sama"

Abhy menekan lokasi yang telah di share nomor tidak dikenal tersebut, untuk melihat lebih jelas dimana tempat tersebut

"Ini dimana??" Bingung Abhy "yasudalah"

Abhy langsung mematikan ponselnya dan meletakkan ponselnya ketempat sebelumnya, lalu segera menyelesaikan mandinya, untuk pergi ke tempat yang telah dikirim oleh nomor tidak dikenal tersebut

Abhy melajukan mobilnya sambil melihat map menuju ke lokasi tersebut

Sekitar empat puluh menit perjalanan, akhirnya Abhy sampai di lokasi tersebut, di sebuah restoran, dan memarkirkam mobilnya di parkiran yang tersedia

Abhy turun dari mobilnya, menutup pintu mobilnya dan menguncinya, lalu berjalan masuk ke dalam restoran tersebut

"Bagus juga tempatnya. Baru tau gue kalo ada tempat sebagus ini" Batin Abhy, saat masuk ke dalam restoran tersebut

Abhy melihat ke sekeliling mencoba mencari orang yang mengirim pesan yang memintanya untuk ke tempat ini

Karena kurang yakin, Abhy pun duduk di meja yang masih kosong, dan memainkan ponselnya

Tiba tiba, seseorang datang dan langsung duduk di depannya

Sadar ada seseorang yang duduk di depannya, Abhy langsung melihat ke orang tersebut

"Arvindd??!" Kaget Abhy saat melihat siapa yang duduk di hadapannya

Abhy langsung mematikan ponselnya dan menyimpannya, dan fokus kepada Arvind

"Iya ini gue"

Abhy langsung tersenyum senang, dan bertos dengan Arvind

"Gue harus kabarin Arsen sama Reza" Ucap Abhy yang segera mengambil ponselnya dengan tujuan untuk memberitahu Arsen dengan Reza kalau Arvind sudah kembali

"Jangan dulu" Ucap Arvind

"Kenapa?"

"Nanti besok aja"

"O-okee" Abhy kembali mematikan ponselnya dan menyimpannya

Flashback off

"Lah, Vind kok lo ngabarinnya Abhy doang Arsen sama gue enggak. Gue juga kan sepupu lo!" Protes Reza

"Gue ganti nomor. gue ingat nomor kalian, dan gue coba hubungi kalian, tapi pas gue ngirim pesan ke nomor Arsen sama lo Za, centang satu doang, tapi pas gue ngirim pesan ke Abhy centang dua. Sebenarnya gue mau manggil kalian bertiga, tapi karna pesannya masuk ke Abhy doang, jadi yaudah Abhy aja"

Arsen dan Reza mengangguk paham

"Gue ganti nomor" Ucap Arsen

"Iya gue juga" Tambah Reza

"Hmm, nomor aja diganti apalagi pasangann" Ejek Abhy

"Ahhelahh lebay loo" Balas Reza

"Ngomong ngomong soal pasangan, Sen gimana lo sama Tasya?" Tanya Abhy sambil tersenyum memggoda Arsen

Hanya mendengar namanya saja, Arsen langsung tersenyum

"Tasya?? Tasya sepupu gue?" Tanya Reza

"Iyaa" Jawab Abhy

"Wahh wahh, Vind gimana nih Arsen suka adik lo" Ucap Reza sambil menggoda Arvind

Arsen langsung mengerutkan alisnya bingung

"Tasya itu adik lo Vind??" Kaget Arsen

Arvind mengangguk

"Udah lama gue nggak ketemu sama Tasya. Gue kangennn bangett sama Tasyaa" Ucap Arvind dengan senyuman yang dapat menggambarkan suasana hatinya, dan mata yang sudah berkaca kaca

"Vindd, kalo lo rindu sama Tasya mending lo temuin dia" Saran Abhy

"Iyaa Vindd, gue tau ko sayang banget sama Tasya" Tambah Reza

"Gue pengen ketemu Tasya, tapi gue nggak bisa. Gue takut Tasya marah dan benci sama gue"

"Vind, Tasya itu baik, nggak seperti yang lo pikirin. Dia nggak mungkin marah dan benci sama Abangnya sendiri." Ucap Arsen

Arvind melihat Arsen dengan tersenyum "Gue setuju kalo lo jadi adik ipar gue"

Arsen langsung tersenyum

"Gue sama Tasya dijodohin Vind, tapi Tasya belum tau kalo dia dijodohin sama gue"

"Gue takut Tasya marah sama gue karena perjodohan ini" Lanjut Arsen

"Nggak papa. Gue yakin lo bisa ngejagain Tasya dengan baik. Gue percaya sama lo Sen" Arvind merangkul Arsen

"Pastii"

"Lahh Za, kok lo nangis?" Ucap Abhy

Reza langsung sadar, dan mengusap air mata uang mengalir dipipinya "Enggak gue nggak nangis"

Arvind mengusap pundak kanan Reza dengan tangan kirimya, sambil tersenyum, dan di balas semyuman dengan arti senang oleh Reza

"Bentar kalian bertiga bakalan jadi keluarga yang sesungguhnya nihh" Sindir Abhy

Arvind, Arsen, dan Reza tertawa mendengar ucapan Abhy

"Lo udah gue anggap sebagai keluarga gue" Ucap Arvind

"Bang Arvindd, kan adek Abhy jadi maluu"

"Dihh" Heran Arsen

Arvind, Arsen, dan Reza langsung merinding geli mendengar ucapan Abhy

"Eh iya, gue belum punya nomor kalian berdua" Ucap Arvind sambil melihat ke Reza dan Arsen bergantian

Arvind mengeluarkan ponselnya, memberikannya kepada Reza untuk mengetik nomornya, setelah itu Reza memberika ponsel Arvind kepada Arsen untuk memgetik nomornya.

Tak terasa jam sudah menunjukkan pukul dua, dan tiga jam lagi matahari akan terbit

Mereka pun menyudahi obrolan mereka, berdiri dan berjalan ke arah pintu keluar

"Nanti kita kabar kabaran yaa" Ucap Abhy saat sudah sampai di parkiran

"Iyaa" Balas Arvind

Abhy dan Reza pun berjalan ke arah mobil mereka

Segera Arsen akan melangkahkan kakinya menuju ke mobilnya, tetapi Arvind memanggilnya "Senn"

Arsen menghentikan langkannya, dan membalikkan badannya melihat Arvind

"Jaga Tasya yaa. Jangan sampe dia kenapa napa" Ucap Arvind

"Pasti. Tidak ada yang dapat menyakitinya." Balas Arsen

Arvind tersenyum.

Perfect Teacher Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang