Hiks hiks
Audi menangis diroftpoof sedirian, kenapa Arsen begitu khawatir sama gadis itu padahal Arsen tak memiliki saudara perempuan dan Audi tau itu. Sebenarnya siapa gadis itu, Arsen tak pernah menatapnya seperti ia menatap gadis itu dengan tatapan penuh kasih sayang ya Arsen tak pernah menatap Audi seperti itu
"Jangan nangis, aku nggak suka lihatnya" Audi terlonjak kaget saat seseorang menepuk bahunya dari belakang, ia pun menoleh
"Dika" ucapnya pelan, Dika tersenyum menanggapi, tanpa babibu Audi langsung memeluk Dika dan menangis
"Audi harus apa Dika? Audi sayang sama kak Arsen tapi Kak Arsen sekarang berubah" Audi mengatakan itu dengan lirih, Dika melepaskan pelukannya dan mendongakkan wajah Audi yang penuh air mata
"Jangan nangis, nanti Ibu kamu ikut sedih diatas sana, Jangan menyerah Audi. Tatap aku, jangan pernah menyerah, bertahan untuk hatimu, aku akan bantu cari tau siapa perempuan itu okey" Audi mengangguk pelan mendengar perkataan Dika, Dika memang sahabat sejati untuknya dia selalu ada saat Audi sedang dalam masalah ataupun tidak
"Audi" keduanya menoleh kesumber suara
"Kakak" ucap Audi saat melihat ketiga kakaknya dan Syifa berdiri di ujung sana
Melvin berjalan menuju Audi dan memeluknya, ia marah melihat Adiknya menangis, ia berjanji tak akan membiarkan Arsen hidup dengan tenang
"Kak" panggil Audi pelan membuat Melvin, Arki dan Dion menoleh
"Jangan bilang kak Edric ya kalau Audi habis nangis, Audi mohon jangan bilang Kak Edric tentang kak Arsen. Audi nggak mau kak Arsen kenapa napa" Audi melanjutkan ucapannya dengan mata berkaca kaca
"Kakak akan tetap bilang" ucap tegas Dion, baru kali ini dia berucap tegas
"Kak Audi mohon"
"Baiklah untuk kali ini kakak nggak akan bilang, tapi kalau Arsen bertindak lebih parah, tidak ada yang bisa menghentikan kakak maupun Kak Edric dan kak Ronald" bukan Dion yang menjawab melainkan Melvin, Audi hanya mengangguk pasrah. Ia hanya perlu bersikap baik baik saja bukan? Ya dia pasti bisa, dia akan tetap bersikap ceria ke semuanya termasuk Arsen
"Nggak pada lapar nih" celetuk Arki, bisa bisanya dia masih memikirkan makan
"Yuk kak, Audi juga mau ke kantin" dengan cepat Audi menggandeng tangan Arki dan menariknya
"Yah ditinggal lagi" ucap Syifa dengan pelan
"Udah sekarang kita jalan" tanpa disadari tangan Melvin menggandeng tangan Syifa yang sudah menahan rasa senangnya
"Kamu beneran princces mau kesana?" Tanya Arki setelah sampai pintu kantin dan menunjuk kearah dua orang yang tengah makan bersama, Audi hanya mengangguk dan tersenyum, Arki hanya mengikuti keinginan Audi
"Kak Arsen, Audi boleh disini?" Arsen mendongak dan kaget melihat Audi saat ini didepannya
"Boleh boleh" bukan Arsen yang menjawab melainkan perempuan yang bersamanya
Audi duduk di sebelah Arsen yang berhadapan dengan perempuan itu, Arki sedang memesan makanan
"Nama kamu siapa?" perempuan itu bertanya menatap Audi
"Audi kak" Jawabnya sambil tersenyum menatap perempuan pucat yang ada didepannya
"Aku Rea" Audi hanya mengangguk sebagai jawaban, tak lama kemudian Arki datang membawa makanan
Tanpa disuruh Arsen pindah kesebelah Rea, Audi hanya bisa diam menatapnya. Audi tau bahwa saat ini Melvin dan Dion sedang menahan amarah karena meja mereka bersebelahan, mereka mulai makan dengan tenang
KAMU SEDANG MEMBACA
Brother's (TAMAT)
Teen FictionFOLLOW SEBELUM BACA! _________ Kehidupannya berubah saat keluarga kandungnya datang untuk membawanya, merasa bahagia saat disayngi oleh semua keluarganya. Namun dia harus terluka saat pertama kalinya mengenal kata 'cinta' dalam hidupnya