Hari ini adalah hari pernikahan Audi dan Devan, setelah satu minggu memeprsiapkan semuanya. Mereka akan menikah hari ini
Audi telah dirias dengan sangat cantik, saat ini Audi duduk dikamarnya
"Audi" sebuah suara membuat Audi menoleh menatap orang yang baru saja datang
"Kak Edric" ucap Audi pelan seraya tersenyum
"Adik kakak sangat cantik" pujian dari Edric justru membuat Audi berkaca kaca
"Jangan sedih" ucap Edric tersenyum, Audi menggeleng
"Audi nggak sedih, ini air mata kebahagiaan" jawab Audi seraya terkekeh
"Arsen" kata Edric membuat Audi bingung
"Kenapa kak?" tanya Audi menatap Edric
"Dia ingin menemui mu" Audi terdiam kemudian mengangta
Edric pun berjalan keluar dan tak berselang lama Arsen masuk bersama dengan Edric dan Ronald"Hai kak" sapa Audi tersenyum manis, Arsen terdiam melihat Audi yang saat ini terlihat sangat cantik
"Ekhem Hai, Aku mau ngucapin selamat buat kamu. Semoga bahagia sama Devan"
"Iya makasih kak, Audi yakin kak Devan bisa jaga dan bahagiain Audi" mendengar jawaban Audi membuat Arsen tersenyum samar
"Yaudah kalau gitu, aku keluar dulu"
Audi mengangguk menatap kepergian Arsen dari kamarnya, Ronald dan Edric menghampiri Audi dan duduk disebelahnya
"Audi yaAmpun lo cantik banget" ucap Syifa yang langsung masuk kamar Audi bersama Teresa
"Syifa jangan malu maluin" bisik Teresa sedangkan Syifa memutar bola matanya jengah
"Audi lo cantik banget" puji Teresa dengan tenang, tidak seperti Syifa yang petakilan. Tunggu dulu, bukannya dulu Teresa yang petakilan kenapa sekarang terbalik
Audi tertawa membuat Teresa dan Syifa bingung
"Kenapa?" tanya keduanya serempak malah tawa Audi semakin kencang
"Kalian lucu" ucap Audi berusaha meredakan tawanya
"Anak Bunda bahagia banget" ucap Andini yang baru saja masuk bersama Jenia
"Iya bun"
"Devan udah dateng, nanti setelah ijab qobul, kita turun" perkataan Jenia membuat Audi degdeg an
"Tenang" ucap Ronald
"Audi deg deg an bunda"
"Nggak apa apa, kamu cantik jadi nggak usah grogi"
Audi mencoba meredakan kegugupannya saat terdengar Devan mengucap ijab qabul, saat ijab qabul selesai air mata Andini menetes, putrinya sudah besar dan sekarang ia akan menyerahkan putrinya ke orang lain
"Bunda jangan nangis" Audi menghapus air mata Andini yang jatuh dipipinya
"Bunda nggak apa apa sayang, sekarang kita turun" ucap Andini tersenyum
Mereka semua turun tangga, dengan Andini dan pranadipta yang berada disamping Audi, sedangkan yang lainya mengikuti dari belakang. Semua tamu undangan menatap Audi dengan tatapan kagum melihat mempelai wanita yang begitu cantik, Audi yang diperhatikan tanpa sengaja mempererat genggamannya ditangan Andini
"Tak apa Audi" ucap Andini mencoba menenangkan Audi yang gugup
Saat sampai bawah, Audi langsung duduk didekat Devan yang menatapnya sedari tadi, Devan memakaikan cincin kejari Audi begitupun Audi memakai kan cincin di jari Devan
Suara riuh tepuk tangan terdengar saat Devan mengecup kening Audi, jantung Audi sudah berdetak dua kali lebih cepat
Audi malu karena Devan menciumnya didepan umum meskipun hanya keningSetelah acara ijab qabul selesai, Devan dan Audi berganti gaun dan Jas yang seragam, mereka duduk menyalami tamu tamu yang memberi mereka ucapan
"Wah jangan lupa cepet cepet bikin momongan" ucap lelaki yang Audi saja tidak tahu siapa lelaki itu
"Kenalin, gue Yudha teman na Devan" Audi ingin membalas uluran tangan Yudha namun ditahan oleh Devan
"Jangan sentuh, dia istri gue" ucap Devan dengan nada dingin
"Santai mas, posesif amat" balas Yudha dan pergi, sedangkan Audi terkekeh geli
"Kenapa ketawa?" tanya Devan menatap Audi
"Kak Devan serem"
"Serem kok ketawa"
"Ya pokoknya gitu" ucap Audi enteng
"Jangan panggil kak, Aku sekarang suami mu" ucap Devan mencubit hidung Audi
"Terus panggil apa?"
"Sayang, beb, baby atau apa gitu"
"Ih nggak ah"
"Sweet banget sih, jadi pengen" celetuk Syifa yang saat ini ada dihadapannya
"Nikahlah" jawab Audi enteng
"Sama siapa?" tanya Syifa
"Samu aku juga nggak apa apa" saut Melvin yang ada dibelakang Syifa, Melvin tersenyum kecil melihat Syifa yang mematung. Dengan langkah pelan Melvin mendekati Audi dan Devan
"Jaga adek gue van" ucap Melvin menepuk bahu Devan pelan
"Pasti" melvin mengangguk kemudian beralih menatap Audi
"Audi, kakak sayang sama kamu. Kalau Devan macem macem, bilang sama kakak"
"Iya kak" jawab Audi tersenyum, kemudian Melvin berjalan menjauh
"Tadi kak Melvin serius apa nggak" kini Syifa bersuara kembali
"Entah, kejar lah. Tanya sendiri" ucap Audi, Syifa langsung mengangguk dan pergi mencari keberadaan melvin, sedangkan Audi dan Devan tertawa
S
K
I
PAcara pernikahan telah selesai dan saat ini Devan dan Audi baru saja sampai dirumahnya yang baru, rumah besar dan mewah
"Kak, apa ini nggak berlebihan? Maksudnya kita kan berdua, tapi rumahnya besar"
"Kan nanti anak kita banyak" Audi terdiam mendengar perkataan Devan
Tanpa diduga Devan mencium bibir Audi, membuat Audi mematung.
"Yuk masuk" ucap Devan tanpa rasa bersalah
"Kak Devan, itu first kiss nya Audi"
"Bagus dong, kan kamu istri aku"
Ucap Devan langsung menggendong Audi menaiki tangga menuju kamar"Eh tunggu kak" Devan menghentikan langkahnya
"Kenapa?"
"Koper kita"
"Udah ada yang bawa nanti" Devan melanjutkan langkahnya saat sudah sampai didepan pintu kamar Audi kembali bersuara
"Eh kak"
"Kenapa sayang?"
"Audi mau ganti baju dulu"
"Nanti kakak gantiin" jawab Devan enteng, keduanya pun masuk kedalam kamar dan melanjutkan aktivitas mereka sebagai pasangan suami isteri
Tau lah tentunya:-)
TAMAT
______
MAKASIH BUAT SEMUANYA, UDAH BACA SAMPAI AKHIR DAN RELA NUNGGU LAMA WKWKWKWK🙏
Maaf ya kalau endingnya gak sesuai sama apa yang kalian bayangin,
Sekian terima kasihTetap ikuti ya, siapa tau aku buat cerita baru😁😂😂😂
KAMU SEDANG MEMBACA
Brother's (TAMAT)
Roman pour AdolescentsFOLLOW SEBELUM BACA! _________ Kehidupannya berubah saat keluarga kandungnya datang untuk membawanya, merasa bahagia saat disayngi oleh semua keluarganya. Namun dia harus terluka saat pertama kalinya mengenal kata 'cinta' dalam hidupnya