Saat ini Audi sedang berada dibalkon kamarnya, setelah pulang ia langsung menuju kamar, menghirup udara sore ini membuatnya sedikit tenang. Apa yang akan ia lakukan setelah ini saja ia tak tau, selama empat hari kedepan Melvin melaksanakan Ujian, semua terasa cepat sekali. Rasanya baru kemarin ia masuk kelas 10 tapi sebentar lagi ia akan naik ke kelas sebelas, ia menengok ke halaman mansion saat sebuah mobil memasuki gerbang
'Itu pasti kak Ronald dan kak Edric'
Dengan segera Audi berjalan keluar kamar dan menuruni anak tangga ingin menghampiri kedua kakaknya, saat Edric dan Ronald melewati pintu Audi langsung memeluk Edric, entah kenapa rasanya ia ingin sekali berbagi cerita dengan kedua kakak nya ini
"Kenapa hmm" Suara Edric terdengar begitu lembut di telinga Audi bukannya menjawab Audi malah mengeratkan pelukannya, Edric mengkode Ronald untuk memberi waktu Edric dan Audi
"Audi lagi pengen peluk kakak" balas Audi tanpa melepaskan pelukannya
"Kita duduk" ucap Edric kemudian keduanya duduk di sofa yang ada di sana
"Kakak tahu, kenapa Audi nggak pernah cerita" lanjut Edric membuat Audi bingung
"Apa kak-"
"Arsen, kakak tahu apa yang dia lakukan" Audi terdiam mematung, bagaimana kakak nya tahu? Apa Melvin yang memberitahu semuanya?
"Kakak tahu sendiri semuanya Audi" kata Edric seolah seolah tahu apa yang ada di fikiran Audi
"Apa kak Arsen baik baik aja?" tanya Audi dengan sedikit takut, ia takut melihat kakaknya itu marah
"Enatahlah" jawaban Edric membuat Audi bertanya tanya bagaimana keadaan Arsen saat ini
"Jangan memikirkannya lagi" setelah mengucapkan itu, Edric meninggalkan Audi yang masih menatapnya
Audi menghela nafas lelah, kepalanya terasa pusing saat ini untuk memikirkan semua kejadian yang telah terjadi
"Audi" Audi mendongak menatap Andini yang berdiri dihadapannya
"Ada masalah? Cerita sama Bunda" ucap Andini saat duduk di samping Audi, Audi membalasnya dengan menggeleng
"Audi baik baik aja kok Bun, Audi cuma capek" balas Audi seraya memeluk Andini dari samping
Andini hanya bisa tersenyum samar dan mengelus kepala putrinya dengan sayang, ia tahu semuanya dari Melvin. Tapi kenapa Audi masih tidak mau bercerita? Andini akan menunggu Audi bercerita dengan sendirinya, sebagai seorang ibu ia juga tidak tega dan merasa marah saat putrinya di perlakukan tidak baik oleh seseorang, ya Andini berjanji akan menjauhkan Arsen dari Audi untuk selamanya
"Papa kok pulang cepet?" tanya Arsen menatap Samuel yang berjalan tergesa gesa menghampiri dirinya
Plakk
Samuel menampar Arsen menggunakan punggung tangannya, Arsen terdiam memegang pipi kanannya yang terasa panas
"APA YANG KAMU LAKUKAN HAH?" Samuel berteriak menatap Arsen dengan amarah
"Pa, udah jangan salahkan Arsen" Astrid yang baru saja sampai langsung menghampiri dan memeluk Arsen
"ANAKMU INI PEMBAWA SIAL"
"PA" Astrid juga berteriak membentak Samuel
"Aaaaarrrggghhh, kalian memang sama saja, sama sama tidak punya hati. Aku menyesal menikahimu Astrid" Samuel meninggalkan Astrid dan Arsen yang terdiam di ruang tamu, ia menuju ke lantai atas, hanya satu tujuannya saat ini yaitu ke kamar Devan yang sudah lama kosong
Dengan perlahan ia membuka pintu kamar yang tertata rapi, ia menghela nafas berjalan mengambil sebuah foto dan mengelusnya
KAMU SEDANG MEMBACA
Brother's (TAMAT)
Roman pour AdolescentsFOLLOW SEBELUM BACA! _________ Kehidupannya berubah saat keluarga kandungnya datang untuk membawanya, merasa bahagia saat disayngi oleh semua keluarganya. Namun dia harus terluka saat pertama kalinya mengenal kata 'cinta' dalam hidupnya