"Bundaaa" seorang anak kecil berusia empat tahun berlari dengan langkahnya yang kecil menghampiri seorang wanita yang sedang memasak didapur
"Kenapa sayang?" wanita itu bersimpuh menyamakan tingginya dengan anak laki laki itu
"Kak Airin nakal sama Cio Bunda" Adunya dengan suara khas anak kecil serta belum jelasnya menyebut 'r' membuatnya lucu, dia Alycio geandra putra Devan dan Audi
Sedangkan yang dimaksud Airin adalah putri Edric, sepupu Cio
"Kak Airin nggak nakal Cio, kak Airin kan sayang sama Cio" ucap Audi lembut menatap mata Alycio yang berkaca kaca
"Bunda nggak sayang Cio huu, Bunda ndak percaya sama Cio huu nanti Cio bilang ayah" Audi langsung mendekap tubuh putranya meski perutnya yang terlihat sedikit membuncit karena ia tengah mengandung enam bulan
"Sttt Bunda sayang sama Alycio, Bunda percaya kok"
"Anak ayah kenapa nangis" keduanya menatap pria yang memakai jas kerjanya yaitu Devan
Cio langsung berlari kearah Devan
"Kak Airin nakal yah, mainan Alycio di ambil" Adunya dengan muka sebal"Nanti ayah beliin lagi ya sayang"
"Alycio" panggil Airin yang berjalan kearahnya
Kemudian Airin mengulurkan tangannya kearah adiknya itu"Kakak minta maaf ya, jangan nangis lagi. Kakak nggak jadi ngambil mainannya" ucapnya dengan lesu, Alycio membalas uluran tangan itu
"Sekarang kak Airin ajak cio main ya"
Setelah Airin pergi bersama Cio
Devan menghampiri Audi"Kenapa" tanya Audi melihat Devan yang hanya diam
"Mau tanya kabar anak ayah didalam sana" Devan mengelus perut Audi yang membuncit, Audi tersenyum
"Baik kok , ayah yang jangan kerja terus nanti capek" ucap Audi menirukan suara anak kecil
Devan tertawa mengecup singkat bibir Audi dengan gemas"Besok aku libur, kita jalan jalan ajak Alycio juga" Audi berbinar mendengar ucapan Devan
"Beneran?" tanya Audi antusias
"Iya sayang" Devan sangat suka dengan sikap Audi yang masih seperti anak kecil, baginya itu sangat menggemaskan
Audi berjalan ke ruang keluarga, dimana Cio dan Airin sedang bermain, ya Airin sering kesini karena Edric harus bekerja.
Istri Edric meninggal saat melahirkan Airin, Audi juga sedih melihat Airin yang hidup tanpa ibu, maka dari itu Audi menyuruh Airin untuk memanggilnya Bunda"Cio, mandi yuk. Kan mau pergi" Audi mengelus puncak kepala Cio dengan sayang
"Pergi kemana Bunda?" tanya nya dengan wajah imut
"Ke nikahan om Arsen, Cio lupa ya?"
"Om Arsen jadi nikah ya Bunda" giliran Airin yang bersuara
"Iya sayang, Airin juga mau ikut?" Airin menggelengkan kepalanya tegas
"Airin mau pulang kerumah nenek aja bun""Loh kenapa sayang?"
"Airin nggak suka om Arsen" ucap Airin jujur, ia tak suka Arsen. Ia juga tidak tahu kenapa
"Yaudah, nanti Bunda anter, sekalian Bunda mau ke acara Om Arsen"
Mereka bersiap siap, Audi memakai dress panjangnya yang nyaman, membuatnya terlihat cantik meski sedang mengandung dan Devan memakai pakaian yang serasi dengan Audi sama halnya dengan Alycio. Mereka terlihat seperti keluarga bahagia
"Kita berangkat sekarang" kata Devan berjalan menuju mobil, diikuti Audi, Alycio dan Airin
"Ayah, Airin mau kerumah nenek aja"
"Kok nggak ikut?" Airin hanya menjawabnya dengan gelengan serta senyuman
Devan menurut saja kemauan Airin, ia mengantarkan Airin ke kediaman Anderson, Anderson kakek audi sudah lama meninggal
"Makasih ya Ayah, Bunda" ucap Airin saat turun dari mobil Devan
"Iya sayang"
Devan melajukan kembali mobilnya menuju rumah Arsen, ya setelah sekian lama, Arsen baru saja akan menikah
"Bunda, kok banyak orang" ucap Cio saat turun dari mobil bersama Audi dan Devan
Audi dan Devan terkekeh mendengar pertanyaan Putranya
"Kan ini acara pernikahan sayang""Nikah itu apa ayah?" tanya Cio dengan polosnya
"Ehm nikah itu apa ya? Ah kayak bunda sama ayah bersama itu karena pernikahan" jawab Devan menggaruk kepalanya yang tak gatal, ada ada saja pertanyaan putranya
"Berarti kalo Cio udah besar, Cio juga nikah ya ayah?"
"Iya sayang"
Mereka pun masuk kedalam rumah tersebut, terlihat mewah dan sangat ramai. Banyak yang hadir diacara pernikahan Arsen
"Selamat ya" Audi memeluk mempelai wanita dengan senang
"Iya, gue gak percaya ya bisa nikah sama Arsen, padahal dulu gue benci sama dia" ucap wanita itu tertawa, sedangkan Audi mengulum senyumnya menatap sahabatnya yang terlihat begitu cantik, dia Teresa. Ya yang menikah dengan Arsen adalah Teresa sahabatnya
"Jodoh nggak ada yang tau, buktinya dulu Audi takut lihat gue, sekarang nempel terus" celetuk Devan yang langsung mendapat cubitan dari Audi
"Selamat ya Om Arsen" Ucap Cio dengan cara bicaranya yang lucu menatap Arsen
"Iya sayang" Arsen mencubit hidung Cio dengan gemas
"Nanti Om Arsen juga punya dedek bayi ya? Kayak Bunda" mendengar perkataan dari Cio mampu membuat pipi Teresa merona, sedangkan yang lainnya sudah tertawa
Sebelum pulang, mereka melaksanakan foto bersama, didalam foto itu ada Audi, Devan, Cio, Melvin, Syifa yang sedang mengandung
Ya mereka sudah memaafkan Arsen, untuk apa menyimpan benci yang membuat semuanya rumit. Berdamai adalah pilihan semuanya, dengan begitu mereka hidup dengan tenang dan bahagia
❤❤
Hai
Terima kasih
🙏🙏
Sampai jumpa di cerita aku yang baru, kemaren aku udah buat tapi nggak tau kenapa ceritanya hilang gitu aja.
Jadi aku buat cerita baru lagi
Cek aja di profile ku🏵
KAMU SEDANG MEMBACA
Brother's (TAMAT)
Novela JuvenilFOLLOW SEBELUM BACA! _________ Kehidupannya berubah saat keluarga kandungnya datang untuk membawanya, merasa bahagia saat disayngi oleh semua keluarganya. Namun dia harus terluka saat pertama kalinya mengenal kata 'cinta' dalam hidupnya