31

17K 812 22
                                    

"Kalian kok pergi nggak ngajak Arki sih" ucap Arki sebal sambil mengerucutkan bibirnya

Saat ini Arki, Dion dan Audi sedang menonton Tv di mansion

"Kak Arki kan main game terus" jawab Audi membuat Arki semakin sebal

"Kan kalian nggak bilang kalo mau pergi"

"Gayaan banget sih, pake sok sok an ngambek segala" celetuk Dion membuat Audi terkekeh kemudian berdiri membuat Dion maupun Arki sama sama menatap kearahnya

"Mau kemana?" tanya keduanya secara bersamaan

"Mau kedapur kak, Audi haus" jawab Audi seraya berjalan menuju dapur, namun tak berselang lama Dion dan Arki sama sama kaget mendengar teriakan Audi

"KAK" keduanya segera menuju dapur untuk melihat Audi

"Audi" terkejut karena melihat Audi yang terjatuh sepertinya terpeleset dengan pecahan gelas yang ada di dekatnya namun tak sengaja Audi terkena pecahan itu saat mencoba bangun sehingga tangan kiri Audi terluka

"Kak hiks sakit" Audi menangis langsung dibopong oleh Dion

"Kita kerumah sakit" kata Dion namun Audi menggeleng

"Dion ada apa?" tanya Andini yang baru saja datang, ia juga kaget mendengar teriakan Audi tadi dari kamar

"Audi kepleset Bun, Dion mau bawa ke rumah sakit"

"Bagaimana bisa? Cepat bawa Audi Dion, Biar Bunda kabari yang lainnya" Mendengar ucapan Andini, Dion segera mengangguk dan membawa Audi menuju Rumah sakit bersama Arki, Andini segera memberi tahu semua keluarga bahwa Audi dibawa kerumah sakit oleh Dion

"DOKTER TOLONG ADIK SAYA" Dion berteriak memanggil Dokter yang ada di sana sampai akhirnya Audi ditaruh diatas brankar oleh perawat dan dibawa masuk ke dalam ruang pemeriksaan, Dion dan Arki sama sama menunggu dengan cemas

"Dion gimana Audi?" tanya Andini dengan tergesa gesa, Keduanya mendongak menatap Andini, Pranadipta, Jenia, dan Melvin yang saat ini berada dihadapannya

"Masih diperiksa bun" balas Dion, semuanya hanya bisa berdoa semoga Audi baik baik saja

"Bagaimana Dok?" tanya Pranadipta setelah melihat Dokter keluar dari ruang pemeriksaan

"Nona Audi baik baik saja, ia bisa langsung pulang, tapi sementara ini nona Audi akan sedikit sakit saat berjalan karena itu nona Audi dianjurkan memakai kursi roda terlebih dahulu supaya tidak kesulitan saat berjalan, tetapi untungnya tulang belakang nona Audi tidak patah jadi tidak ada yang perlu dikhawatirkan" semuanya menghela nafas lega
"Kalau begitu saya permisi" lanjut Dokter itu dengan tersenyum kemudian berjalan menjauh meninggalkan tempat itu

"Audi" Panggil Andini membuat Audi menoleh seraya tersenyum melihat keluarganya yang ada di sana

"Lain kali hati hati sayang, Bunda nggak mau kamu kenapa napa" lanjut Andini saat sudah didekat Audi kemudian mengelus kepala Audi

"Iya Bun, Audi nggak apa apa kok" balas Audi sambil tersenyum

"Bilangnya nggak apa apa, tapi nangis" celetuk Melvin pura pura meledek Audi

"Kak Melvin sok tahu" balas Audi dengan nada yang dibuat ketus membuat Melvin menggelengkan kepalanya

"Audi kan emang nangis, iya kan Dion" ucap Arki menyenggol lengan Dion seolah meminta persetujuan

"Ish" Audi mengerucutkan bibirnya lucu membuat yang ada disana merasa gemas

Sedangkan ditempat lain, Arsen sedang bersama Rea di ruang rawat Rea, namun saat ini Arsen tengah melamunkan sesuatu

"Sen" panggil Rea mengguncang lengan Arsen membuat nya tersadar

"Kamu mikirin apa?" lanjut Rea dengan pertanyaan

"Bukan apa apa" jawab Arsen seraya tersenyum meyakinkan Rea

'Kenapa Dion dan Arki disini? Apa Audi baik baik saja?'

Arsen menggelengkan kepalanya, kenapa dia malah memikirkan Audi

"Kamu yakin nggak ada apa apa?" Rea menatap Arsen dengan aneh

"Eh iya nggak apa apa sayang, makan ya aku suapi" pipi Rea bersemu dipanggil sayang oleh Arsen akhirnya Arsen menyuapi Rea dengan perlahan

"Kak Nanti Audi pake kursi roda terus ya?" tanya Audi saat mereka berjalan di koridor rumah sakit untuk pulang

"Cuman Sementara kok, makanya kamu harus cepet sembuh" jawab Melvin yang menatap depan

"Kalo Audi sekolah gimana?"

"Libur dulu" saut Pranadipta

"Nggak mau, Audi mau sekolah" bantah Audi cepat

"Besok kan masih libur" celetuk Arki membuat Audi memutar bola mata malas

"Lusa kan sekolah kak" kata Audi gemas

"Sudah nanti bicarain di rumah" ucap Pranadipta, karena mereka sudah sampai di tempat parkir, mereka pun masuk ke dalam mobil dan pulang kembali ke mansion

"Kenapa?" Tanya Edric menaikan sebelah alisnya dengan muka datar menatap Melvin yang mendorong kursi roda Audi saat mereka sudah sampai di mansion

"Audi-"

"Kepleset di dapur kak" balas Dion cepat memotong perkataan Audi yang belun selesai, Edric menghela nafas panjang kemudian berjongkok mennyamakan tingginya dengan Audi yang duduk dikursi roda

"Kakak nggak mau ini terjadi lagi sayang" ucap Edric mengecup kening Audi singkat, Audi hanya bisa mengangguk
"Biar Aku yang bawa Audi masuk" lanjutnya mengambil alih kursi roda yang di pegang oleh Melvin kemudian mendorongnya perlahan memasuki mansion

Mereka yang ada disana pun berjalan mengikuti Edric dan Audi

"Kak, Audi mau ke kamar aja" ucap Audi saat kursi roda itu diputar Edric ke arah ruang keluarga

"Yasudah, sini kakak gendong" Edric pun mengangkat Audi dan membawanya menuju kamar

"Loh Audinya mana? Kok cuman ada kursi roda nya?" tanya Arki saat semuanya sampai didepan pintu ruang keluarga

"Kamar" balas Edric yang baru saja datang, menbuat semuanya menoleh kebelakang

"Tidur?" tanya Pranadipta yang hanya dibalas anggukan oleh Edric kemudian mereka berkumpul diruang itu seperti biasa

Malam harinya

Tok tok tok

Jenia mengetuk pintu kamar Audi yang masih tertutup rapat
"Mama, ada apa?" tanya Audi saar melihat Jenia yang ada didepan kamarnya, ia bingung bukankah baru saja semuanya makan malam, lalu kenapa sekarang mama nya datang lagi?

"Emm nggak ada apa apa sayang, mama cuman mau ngasih ini" Jenia menyodorkan sebuah kotak yang langsung diterima oleh Audi dengan raut wajah kebingungan

"Dari siapa ma?" tanya Audi setelah membuka kotak itu yang ternyata berisi sebuah jam tangan

"Mama juga nggak tau, tadi ada kurir yang nganter. Mungkin temanmu sayang, sudah ya mama ke kamar dulu. Kamu cepet tidur" balas Jenia tersenyum

"Tapi Audi-" ucapan Audi terhenti saat tau bahwa Jenia sudah berjalan menjauh, tanpa berfikir lagi ia memutuskan untuk masuk kedalam kamar dan tidur karena besok adalah hari terakhir libur, besok ia harus menyelesaikan semua tugas dari sekolah

❤❤

😇😇😇
Aku kembaliiii😪
Maaf ya nunggu lama hehe padahal aku tau kalo nunggu itu gak enak contohnya nunggu kepastian dari si dia wkwkwkkw😁

Jangan lupa vote and comment🤗

Brother's (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang