18

19.8K 861 13
                                    

Melvin dan Dion menyusul Arki ke UKS lalu mengajak Audi ke kantin untuk makan

Arsen menggandeng tangan Audi seolah memberi tahu semua orang bahwa Audi miliknya

Audi pacaran sama Kak Arsen?

Couple goals banget

Suka deh kalo mereka bareng

Banyak yang memandang mereka berlima dengan berbagai macam tatapan, mereka tak menghiraukannya sama sekali dan tetap berjalan menuju kantin

"Audi mau makan apa? Biar kakak yang pesan" Tanya Dion

"Terserah kak Dion aja"

"Audi doang nih yang di tanyain?" sindir Arki

"Kalo kak Melvin sama kak Arsen?" Tanpa menghiraukan perkataan Arki, Dion bertanya kepada Melvin dan Arsen

"Samain"

Tanpa babibu Dion menarik tangan Arki untuk ikut bersama nya, selang beberapa menit Arki dan Dion datang membawa nampan makanan untuk mereka semua

"Nih" Arki menaruh nampannya di atas meja dengan sewot

"Kak Arki nggak ikhlas ya" celetuk Audi menatap Arki

"Kalau buat Audi ikhlas kok" Arki  tersenyum kearah Audi, Dion mendengus kesal

"Diam dan makan" Melvin sendiri jengah dengan kelakuan adiknya yang satu itu

"Vin, gue mau ajak Audi jalan" Arki tersedak mendengar perkataan Arsen

"Boleh tapi jaga Audi, jangan pulang terlalu malam dan jangan bikin Audi nangis" balas Melvin menatap Arsen yang tersenyum tipis

S
K
I
P

"Kita mau kemana kak?" tanya Audi saat Arsen menaiki motornya

"Naik aja" jawab Arsen sambil tersenyum, Audi mengangguk dan naik ke motor Arsen

"Pegangan"

"Bukan di situ, tapi disini" Lanjut Arsen mengarahkan tangan Audi yang ada dibahu ke perutnya. Audi merasakan pipinya menghangat

Motor Arsen melaju dengan kecepatan sedang

"Kalo Kakak buat kesalahan, Audi masih mau maafin kakak?" suara Arsen memecah keheningan

"Kok kakak bilang gitu" Audi sedikit tidak suka dengan pertanyaan yang Arsen lontarkan

"Kok malah tanya balik?"

"Audi nggak suka kakak bilang gitu, Audi percaya kak Arsen nggak akan nyakitin Audi" jawaban Audi membuat Arsen tersenyum dibalik helm full face nya

"Kita udah sampe" Audi berbinar menatap tempat yang Arsen tunjukan

"Pantai" gumam Audi pelan namun masih bisa didengar oleh Arsen

"Kamu suka?"

"Suka kak" dengan Antusias Audi berlari kearah pantai diikuti oleh Arsen yang juga mengejarnya

"Kakak punya sesuatu buat kamu" kata Arsen menatap mata indah milik Audi

"Apa kak?"

"Lihat kebelakang" Audi pun menoleh kebelakang dan melihat banyak balon yang menerbangkang sebuah tulisan
'i love you'

Dalam hati Audi sangat senang, Arsen langsung memeluk Audi dari samping yang di balas oleh Audi, keduanya tersenyum dan saling menatap

"I love you Audi" ucap Arsen mencium kening Audi

"I love you too kak Arsen" Audi membalas ucapan Arsen dengan bersemu kemudian Arsen menggandeng tangan Audi dan membawanya kearah tebing yang ada di pinggir pantai

"Indah kan?" Arsen bertanya saat keduanya sudah naik ke atas tebing itu

"Iya kak Audi suka, disini sangat Indah" Jawab Audi menatap matahari yang hampir tenggelam, akhirnya keduanya bersama sama melihat sunset

Setelah itu Arsen mengajak Audi makan terlebih dahulu di sebuah cafe yang dekat dengan pantai, mereka memilih tempat duduk yang dekat dengan jendela. Tanpa keduanya sadari, seseorang berdiri memperhatikan keduanya dari kejauhan dengan tatapan yang sulit diartikan

"Makasih kak Arsen, Audi bahagia" kata Audi setelah turun dari motor Arsen

"Apapun buat kamu Audi, Kakak akan berusaha membuatmu selalu bahagia" perkataan Arsen berhasil membuat Audi menarik kedua sudut bibirnya

Arsen melajukan motornya meninggalkan mansion Audi

"Darimana saja" suara datar dan dingin menginstrupsi Audi yang baru saja melewati pintu

"Kak Edric" cicit Audi menunduk, ia takut mendapat tatapan tajam dari kakaknya

"Kau membuat Audi takut kak" ucap Ronald menghampiri Audi kemudian mendongakkan kepala Audi

"Kakak hanya khawatir sama kamu Audi" lanjut Ronald

"Audi baik baik aja kok kak"

"Lain kali jangan pergi berdua saja dengannya" saut Edric

"Kenapa kak?"

"Kakak masih belum mempercayainya sepenuhnya" Setelah Edric mengatakan itu ia memutuskan untuk masuk ke dalam kamarnya

"Sudah jangan sedih sayang, kakakmu hanya khawatir padamu" Ucap Andini menatap mata Audi yang berkaca kaca

"Tapi Audi takut kak Edric marah" Air mata Audi menetes

"Sstt jangan nangis, biar Ayah nanti bicara sama Kak Edric" Pranadipta membawa Audi kedalam dekapannya

"Sekarang Audi bersih bersih dulu ya, setelah itu istirahat" lanjut Pranadipta melepas pelukan kepada Putrinya

Audi mengangguk dan berjalan menuju lantai dua dengan lesu, di dalam hatinya ia masih takut jika Edric marah dan mendiamkannya

Audi menutup pintu kamarnya dan bergegas menuju kamar mandi untuk membersihkan badannya yang terasa lengket. Tak membutuhkan waktu lama, Audi menyelesaikan ritual mandinya, ia terlonjak kaget saat melihat kakaknya sudah tidur di kasurnya

Audi mengeringkan rambutnya didepan cermin setelah itu ia menatap kakak nya yang tertidur

"Kak Edric" Audi mengguncangkan badan Edric dengan satu tangan, Edric membuka mata dan terduduk

"Maafkan kakak Princces" ucap Edric menatap Audi

"Iya kak, Audi nggak papa. Audi tahu kalo kakak khawatir sama Audi" Balas Audi tersenyum tulus begitu juga Edric yang juga ikut tersenyum

"Boleh kakak tidur disini" Audi mengangguk antusias dan segera berbaring di dekat Edric

Edric memeluk Audi dan menaruh kepala Audi di dada bidangnya, ia mengelus rambut Audi menatap wajah cantik Audi yang telah terlelap terlihat damai, ada rasa penyesalan di dalam hatinya melihat Adik kecilnya sudah tumbuh besar.

Ia menyesal karena membiarkan Andini saat terpaksa membawa Audi pergi, Audi jadi hidup dengan penuh kesusahan

Hal yang paling ia takutkan adalah saat Audi sudah mengenal cinta, ia takut semakin sedikit menghabiskan waktu bersama Adiknya, dan hal itu sudah mulai terjadi.

  ❤❤

Oke maaf kalo part yang ini ngebosenin
😁😁

Brother's (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang