Ini adalah hari dimana Audi terakhir kalinya berpijak di sekolah yang saat ini menjadi tempat untuknya menuntut ilmu. Saat ini Audi berada diperpustakaan, entah kenapa ia ingin sekali berkunjung ke perpustakaan. Audi mengambil salah satu novel yang berjudul
'Cinta di SMA' dengan penuh minat ia membaca buku itu"Kesambet apaan lo Di? Gue cari dari tadi taunya disini" celetuk Teresa yang baru saja datang membuat Audi kaget
"Teresa, jangan ngagetin Audi. Sukanya gitu, ngagetin terus" ucap Audi kesal sedangkan Teresa hanya cengengesan
"Hehe maaf deh, lo sih ditungguin dikantin taunya malah disini"
"Audi nggak ke kantin dulu deh"
"Tapi Syifa udah pesen buat lo"
"Teresa aja yang makan, uangnya kan udah Audi kasih ke Syifa" perkataan dari Audi membuat Teresa memekik
"WAAAHH BENERAN?"
"Ssttttt" semua yang ada disana menginstrupsi Teresa untuk tidak berteriak, Audi hanya menggelengkan kepala nya
"Iya, udah sana Audi mau baca lagi" dengan langkah cepat Teresa berjalan meninggalkan perpus menuju kantin, didalam fikirannya ia sangat bersyukur
'Perut, hari ini lo gue manja, makan banyak tapi nggak bayar. Kan mayan tuh bisa nabung buat beli album kpop' batin Teresa tertawa geli
Audi yang terlalu fokus membaca sampai tidak tahu ada seseorang yang duduk di dekatnya
"Serius banget ya"
"Astaghfirullah" ucap Audi spontan sambil mengelus dada nya, ia terkejut. Sedangkan orang yang saat ini ada didekatnya terkekeh
"Kak Arsen" ucap Audi pelan, ternyata Arsen saat ini ada di dekatnya
"Kak Arsen ngapain kesini?""Nggak boleh?"
"Eh ya boleh, Audi kan cuman tanya"
"Nih nyariin buku Rea" Arsen menunjukan sebuah buku yang ia pegang saat ini, Audi ber oh ria sambil mengangguk
"Buat Audi kak?" tanya Audi saat Arsen menyodorkan roti kearah Audi, yang ditanya langsung mengangguk
"Nggak usah kak, Audi kenyang kok"
"Udah nggak apa apa" akhirnya Audi pasrah menerima roti dari Arsen, kemudian Arsen langsung pergi menuju kelas karena Rea sudah menunggu. Audi pun memakan roti dari Arsen sambil meneruskan bacaannya yang tertunda
Tak berselang lama, bel masuk berbunyi. Audi bergegas menuju kelas namun tiba tiba Audi merasa ada yang aneh dengan tubuhnya
"Ssshh" Audi berhenti bertumpu pada tembok yang ada disana, ia memegang kepalanya yang terasa pusing, kenapa tubuhnya jadi panas dingin dan pusing seperti ini?
Audi segera berlari menuju toilet saat sesuatu ingin keluar dari mulutnya, setelah memuntahkan semua isi perutnya ia kembali berjalan dengan sedikit lemas dan pusing
"Audi lo nggak apa apa?" tanya Devan khawatir, ia langsung menghampiri Audi saat melihat Audi berjalan dengan lemas
"Tolong anterin Audi ke kak Arsen ya kak" dengan cepat Devan mengiyakan permintaan Audi, ia membantu Audi berjalan menuju kelas Arsen yang tak jauh dari sana
"Loh Audi kamu kenapa?" tanya Arsen saat Audi datang bersama Devan, Rea hanya diam menatap mereka
"Tadi roti yang kak Arsen kasih ada kacangnya kak?" tanya Audi dengan lemas, keringat dingin yang terus keluar membuat Devan bertambah khawatir
"Iya, itu kan Roti kacang"
Tanpa di duga oleh siapa pun Melvin langsung menonjok Arsen
"Lo mau bunuh adek gue hah?" tanya Melvin menatap Arsen dengan marah
"Audi itu alergi kacang, dan lo malah ngasih dia kacang?" lanjut Melvin, mereka semua yang ada disana terdiam
KAMU SEDANG MEMBACA
Brother's (TAMAT)
Teen FictionFOLLOW SEBELUM BACA! _________ Kehidupannya berubah saat keluarga kandungnya datang untuk membawanya, merasa bahagia saat disayngi oleh semua keluarganya. Namun dia harus terluka saat pertama kalinya mengenal kata 'cinta' dalam hidupnya