Baru saja memarkirkan mobilnya, gadis yang duduk di kursi penumpang langsung melesat keluar antusias, seperti kebiasaannya yang sudah-sudah yaitu sarapan di kantin kampus. Jungkook sudah sering mengingatkan Lisa agar lebih hati-hati, namun seolah tuli Lisa tak menghiraukannya sama sekali.
Keadaan sahabatnya jauh lebih baik dari seminggu yang lalu. Lisa yang ceria dan petakilan sudah kembali, setidaknya Jungkook tak perlu lagi mendengarkan tangis gadis itu di setiap malam. Ia hanya tak menyangka cerita di balik keputusan Hanbin untuk mengakhiri hubungan dengan sahabatnya itu penuh pengorbanan.
Siapa sangka, Hanbin dan Taehyung itu saudara tiri?
Jungkook lagi-lagi menghela nafasnya lelah saat di dapatinya begitu banyak makanan yang di pesan oleh Lisa di sana. Ia duduk sembari memerhatikan sahabatnya yang tengah asik melahap 'menu sarapannya.'
"kalau perut lo sakit, gue males nganterin pulang. Tugas gue banyak!" rutuk Jungkook sambil mencomot kentang goreng yang ada di atas meja.
"MAKANAN GUE!!!"
"apasih minta satu doang pelit banget."
"lo kan banyak duit, beli sendiri sana!"
"enakan minta" sahut Jungkook sambil nyengir, sebelum beranjak meninggalkan sahabatnya yang mengumpat sambil muncrat.
Jungkook tertawa, melihat tingkah Lisa yang sudah dalam mode paling normalnya melegakan hati pemuda itu. Jungkook berjalan di koridor menuju lantai dua, kelasnya akan dimulai setengah jam lagi. Jadi, pemuda itu memilih untuk ke perpustakaan sambil menyicil tugasnya yang sudah mulai menumpuk.
"Eh, Yer!" sapanya pada sosok gadis yang sedang duduk di sudut ruang baca. Jungkook mendekat, duduk di seberangnya.
"Hai, Kook." Balasnya ramah.
"nugas?"
"Iya, deadlinenya besok. Kemarin baru aja selesai revisian."
Jungkook mengangguk mendengar penjelasan gadis itu sampai ia teringat sesuatu.
"Oh iya. Gue kan janji buat nraktir lo ya. Gimana kalau hari ini? Kelas gue sampai jam 12, sekalian makan siang. Gimana?" tawar Jungkook tiba-tiba, setelah kejadian beberapa waktu lalu mereka berdua memang jarang bertemu. Mumpung ketemu gadis itu di sini, jadi sekalian saja lagi pula Jungkook tak enak sudah membatalkannya waktu itu.
"boleh." Sahut Yeri singkat, gadis itu melirik jam tangan dan mulai membereskan buku dan laptopnya. "Gue duluan ya, udah janjian sama dosen pembimbing."
Gadis itu menguap usai menghabiskan sarapannya, Lisa jadi mengantuk karena terlalu kenyang. Waktu menunjukkan pukul 08.25, artinya hanya ada lima menit tersisa sebelum kelas paginya di mulai. Gadis itu meraih ponsel yang tergeletak di atas meja, membuka room chat bersama Jungkook.
"nitip absen aja lah –AWWW!" teriaknya nyaring sambil mengusap dahinya yang baru saja di jitak.
"ngapain hah? Bolos kan lo? Ngaku!!!"
"so what? Gue masih punya jatah satu kali." Sahut Lisa enteng, membuat pemuda di hadapannya berdecak.
"udah dibilangin, lo boleh ngikutin gue tapi yang baiknya aja!" seru Taehyung jadi kesal.
"lo sih buruk semua, nggak ada baik-baiknya"
"sialan!"
Lisa tertawa, hanya saja tak selepas biasanya. Gadis itu hanya berusaha untuk tidak canggung, seakan-akan tak tahu apa-apa. Tak mau berlama-lama, gadis itu memilih untuk beranjak mengurungkan niatanya untuk izin mata kuliah pagi ini.
"mau kemana?"
"kelas lah."
"katanya mau bolos?"
"nggak jadi. Nanti gue sama kayak lo lagi." serunya benar-benar meninggalkan Taehyung yang kembali mengumpat.
Ekspesinya berubah, Lisa menghela nafasnya lemah. Setelah tahu semuanya, rasanya sulit untuk berinteraksi seperti biasa pada Taehyung. Gadis itu berencana untuk menghindar secara perlahan.
"pahit banget kehidupan"
Untitled 2019-Bersambung...
Kapal oleng dah... Bau-baunya, ending masih lama nih wkwkwk
YOU ARE READING
Untitled-2019 | [Completed]
FanfictionHanya masalah klise mahasiswa berusia duapuluhan. Kagum, Berusaha menarik perhatian, Menyatakan perasaan, dan Menjalin sebuah hubungan. Sesederhana itu? Iya, kalau saja Lisa paham dirinya sendiri, Hanbin tak mudah menyimpulkan, Taehyung tak naif, da...