Selama mereka UTS, tepatnya seminggu sejak Senin kemarin. Lisa selalu menghindar ketika bertemu Jungkook, bahkan di kos-kosan sekalipun. Lisa sengaja berangkat lebih pagi, masuk kelas jika dosen sudah datang, mengerjakan soal lebih cepat dari biasanya, kemudian pergi entah kemana. Yang jelas perilaku gadis itu membuat Jungkook benar-benar frustasi.
"dia kenapa sih?"
Jika kali ini bukan karena marah, lalu masalahnya apa? Masa karena perdebatan mereka itu. Memang apa yang salah? Jika itu kemauan bunda dan Lisa menyetujuinya, lantas apa yang harus Jungkook lakukan selain mengiyakan. Toh, mereka sudah lama hidup bersama.
Menikahi gadis itu ataupun tidak, bukan kah akan sama saja?
Dasarnya pemuda itu bodoh atau memang benar-benar polos, nyatanya Jungkook memang tak pernah memiliki pengalam dekat dengan gadis mana pun selain Lisa selama hidupnya.
Kemarin saat meminta pendapat Taehyung mengenai hal ini, kakak tingkatnya itu hanya bisa melongo sambil menggelengkan kepala. Seolah ucapannya mengenai pernihakan bukanlah suatu masalah.
Dipikirnya nikah kayak main masak-masakan mungkin. Kalau sudah selesai hari ini, besok di sambung lagi. Lama-lama melihat kelakuan Jungkook dan Lisa, Taehyung yang gila.
Pandangannya lurus saat mendapati Hanbin dan Lisa berjalan beriringan di koridor gedung F. Lisa memang tengah di sibukkan dengan kegiatannya di BEM, makanya itu juga yang membuat gadis itu mudah untuk mencari alasan agar tetap menjaga jaraknya.
Lisa sempat menoleh dan bertatapan dengan Jungkook, namun itu berlangsung hanya sepersekian detik karena gadis itu kembali mengalihkan atensinya.
Jungkook menghela nafas, kemana lagi dia harus mengadu?
"Kook!"
Pemuda itu menoleh, itu Yeri dengan laptop dan beberapa buku yang ia dekap. Gadis itu duduk di sampingnya, sambil memerhatikan.
"lo kenapa?"
"pusing."
Yeri mengernyit. "udah minum obat?"
Jungkook berdecak. "nggak ada obatnya."
"Eh, mau kontrol ke dokter. Ada sih langganan gue deket sini."
"Yer. Gue itu lagi pusing mikirin Lisa." Sahutnya mulai jengah.
"emang Lisa kenapa?"
Jungkook menarik nafas panjang kemudian bercerita permasalahan yang ia hadapi sekarang. Yeri yang awalnya antusias di akhir cerita hanya bisa menopang dagu sambil memandang Jungkook takjub. Ingin sekali tertawa tapi ia urungkan karena melihat ekspresi pasrah pemuda itu.
"gue nggak tahu lagi."
Yeri tersenyum, menepuk bahu pemuda itu menguatkan. "sabar ya. Gue bantuin deh."
Jungkook mengernyit. "emang lo mau ngapain? Eh, si Lisa tuh orang nya bringas, gue takut lo di apa-apain sama dia. Apalagi sekarang dia lagi PMS."
"kok lo tahu dia PMS, bukannya udah nggak komunikasi seminggu?"
"ya gue udah khatam sama jadwal dia PMS tuh. Tiap hari bareng dia mulu, Yer."
Sekali lagi Yeri tak bisa menutupi keterkujatnnya akan hubungan mereka berdua. Kok bisa?
"just asking yourself first, then you'll find the answer. Apa arti Lisa buat lo, buat hidup lo? Kalau udah tahu, hubungin gue dan gue bakal bantu untuk selanjutnya. Anyway, I have to go now. Good luck!"
Jungkook diam sambil memikirkan perkataan Yeri barusan. "Lisa is ...–
Untitled 2019-Bersambung...
Gue kalau jadi Yeri ngomong sama Jungkook lagi juga males apalagi bantuin wkwkwk
YOU ARE READING
Untitled-2019 | [Completed]
FanfictionHanya masalah klise mahasiswa berusia duapuluhan. Kagum, Berusaha menarik perhatian, Menyatakan perasaan, dan Menjalin sebuah hubungan. Sesederhana itu? Iya, kalau saja Lisa paham dirinya sendiri, Hanbin tak mudah menyimpulkan, Taehyung tak naif, da...