Mereka baru saja sampai, Lisa masih membuka helmetnya yang tersangkut. Melihat gadis itu kesulitan, Hanbin berinisiatif untuk membantunya.
"Eh, eh mau ngapain?" ujar Lisa spontan memundurkan tubuhnya menjauh pada tangan Hanbin yang sudah akan meraih kepalanya.
"gue bantuin."
"Nggak usah." sahutnya singkat, padahal tidak mau saja jadi tambah baper. Heh, udah tahu kali modus yang kaya begitu, Lisa sudah kebal.
"Yaudah, terserah." Hanbin menyerah, membiarkan gadis itu melakukannya sendiri.
"Nih, thanks ya." ujar gadis itu setelah bisa melepaskan diri dari masalah helmet yang menyangkut.
Hanbin terkekeh, wajah gadis itu jadi lucu dengan rambut yang agak berantakan. Inginnya membenahi, tapi Hanbin tahu diri. Lagi pula Lisa bersikap defensif padanya, seakan tak ingin dekat apalagi kembali terikat.
"kenapa ketawa?"
"lucu."
"apanya?"
"elo lucu, jadi pengen milikin lagi."
Tolong. Lisa jadi sesak nafas, kenapa pas putus Hanbin jadi lebih manis sih? Jingaaaaaan. Wajahnya jadi merah padam, untung hari sudah berubah gelap.
"Yaudah, gue balik ya. Sana masuk, nanti masuk angin." Serunya sambil menghidupkan mesin motor.
"Hm. hati-hati..." sahut Lisa tak ingin banyak drama.
Gadis itu menghela nafas panjang, jantungnya juga masih berdegup kencang. Ia memeluk diri sendiri saat di rasa udara malam menyentuh kulitnya. Saat sudah akan memutar kenop pintu, sebuah suara menginteruksi gadis itu.
"lo baru pulang?"
Lisa berbalik, menemukan Jungkook dengan setelan tadi pagi. "lo juga?"
"dari mana aja lo? Gue telponin nggak aktif."
"abis jalan sama Yeri." Sahutnya enteng. "hape gue mati, betrainya habis. Lo pulang sama siapa?"
Lisa berdecak. "Lo tuh ya, kalo lagi dibutuhin nggak pernah ada. Tadi gue di anterin Hanbin, puas kan lo? Sekarang gimana bisa move on deh gue kalau ketemu dia mulu." Rutuknya panjang lebar.
"emang secinta itu?" tanya Jungkook tak yakin, Lisa sih apa-apa emang suka dibikin ribet.
Gadis itu mengedikan bahu, malas memperpanjang pembahasan ini. Lisa memilik masuk ke kos diikuti Jungkook di belakangnya.
Selesai membersihkan diri, gadis itu jadi lapar. Ia meraih hape berniat untuk melakukan pesanan online melalui aplikasi, sampai sebuah pesan masuk membuat niatnya urung dan segera ke luar kamar.
Tok tok tok
Jungkook membukakan pintu, berdecak setelahnya. "bisa nggak pelan-pelan?"
"Lama. Gue laper." sahutnya memasuki kamar sahabatnya itu sambil memilih makanan yang ingin ia makan.
Lisa sudah dengan sebuah burger di tangan, duduk bersila di atas kasur. Melihat itu Jungkook hanya bisa pasrah, sahabatnya itu memang selalu seenaknya.
"Tahu deh yang main rahasiaan sekarang. Udah nggak dianggap ada ya gue." Ujar Lisa dengan mulut masih mengunyah.
"apaan, ngomong yang bener."
"pacaran sama Yeri aja gue nggak dikasih tahu, huhu sedihnya~" sahut Lisa penuh drama.
Jungkook mengernyit, ini yang Lisa bicarakan siapa sih?
"lo mabok burger?"
Lisa berdecak, meletakkan burgernya untuk mendekat pada Jungkook yang duduk di single sofa di sisi kasur. "jujur sama gue!"
"APA?" teriak Jungkook frustasi, ya soalnya wajah Lisa terlalu dekat bikin dia nggak bisa nafas.
"Ck. Elo tuh ya, suka pura-pura bego."
"APA YA TUHAN, GUE NGGAK NGERTI!"
"Lo pikir gue nggak tahu." Sahut Lisa masih menatapnya curiga. "waktu lo bonyok, itu karena nolongin Yeri kan?"
"Hah?"
"Hahohaho! Udah lah Kook, gue paham banget rasanya kasmaran. Lo juga bilang alasan lo berantem kemarin buat melindungi orang yang gue sayangi" ujarnya sambil meniru gaya bicara Jungkook waktu itu. "Pret! Bilang aja Yeri susah banget, gue kan nggak perlu semarah itu."
Ada perasaan kecewa setelah mendengar penuturannya. Jungkook jadi melongo sambil menggelengkan kepalanya tak menyangka, bagaimana bisa Lisa membuat kesimpulan seperti itu dan membuat perasaannya terluka. Jelas-jelas semua itu ia lakukan karena–
"Elo."
Kali ini giliran Lisa yang mengernyit, tak paham dengan ucapan Jungkook yang merujuk padanya. Maksudnya apa?
"Kook?"
"Gue ngelakuin semua itu buat lindungin elo. Puas?"
Untitled 2019-Bersambung...
Hmmm, ku kena flu jadi nggak bisa bacot. Bye!
YOU ARE READING
Untitled-2019 | [Completed]
FanfictionHanya masalah klise mahasiswa berusia duapuluhan. Kagum, Berusaha menarik perhatian, Menyatakan perasaan, dan Menjalin sebuah hubungan. Sesederhana itu? Iya, kalau saja Lisa paham dirinya sendiri, Hanbin tak mudah menyimpulkan, Taehyung tak naif, da...