"Gimana liburannya?" tanya Jungkook.
Kini keduanya sudah berada di kos, pemuda itu menjemput Lisa di bandara namun sepanjang perjalanan pulang ia hanya tidur. Saat ini mereka berada di ruang tengah, dengan laptop, buku serta beberapa camilan.
Gadis itu menggeleng sambil mulut terus mengunyah. "bosen."
"nggak jalan-jalan?" Jungkook bertanya lagi.
"kemana? Orang gue nggak tahu jalan. Kan selama ini kalau mau kemana-mana pasti sama lo." Sahutnya setelah menghabiskan satu botol air mineral dalam sekali teguk.
Uhuk uhuk...
Jungkook menghela nafas, menggelengkan kepalanya sambil menepuk-nepuk punggung Lisa yang terbatuk.
"gila kemampuan minum gue jadi menurun gara-gara kebanyakan nangis kemarin nih." Rutuk gadis itu membuat Jungkook menghentikan kegiatannya.
Pemuda itu diam, membuat Lisa yang posisinya duduk lesehan di lantai berbalik menatap Jungkook yang duduk di atas sofa di belakangnya. "kok berhenti? Tepokin lagi dong elah, masih sesek nih gue."
Jungkook tak menghiraukan kalimat itu hanya menatap Lisa datar.
Gadis itu mengernyit, menatap sahabatnya itu penuh selidik. "lo kerasukan?"
Kini Jungkook beralih duduk di atas lantai, sejajar dengan gadis itu yang semakin bingung. "gue mau ngomong."
"ya emang barusan lo lagi kumur-kumur?" sahut Lisa membuat Jungkook berdecak.
"gue serius."
"siapa yang bilang lo lagi ngelucu?"
"Lis!" seru Jungkook jadi kesal.
"Buset, baru beberapa hari gue tinggal lo jadi antagonis ya Kook."
"ASTAGA!"
Lisa tertawa. "na'am akhi. Monggo, waktu dan tempat is yours." Sahutnya asal membuat Jungkook pasrah dan ikut tertawa dengan kelakuan Lisa, karena memang sahabatnya itu jarang sekali bisa di ajak serius.
"gue sama Yeri nggak pacaran." Ujar pemuda itu akhirnya.
"Yah~ gue udah cerita sama bunda." Sahut Lisa jujur apa adanya dengan wajah tanpa dosa.
"LO CERITA APA NYET?"
"muncrat ih bego." Sahut Lisa sambil mendorong wajahnya menjauh.
"Lo bilang apa hah? Bilang gue punya pacar gitu sama bunda? Gila ya lo."
"nggak." tegas Lisa.
"terus?"
"gue bilang lo mau nikah."
"WHAT THE FUCKIN HELL LISA, GUE BUNUH YA LO!!!" seru Jungkook tak bisa santai sambil mencekik leher sahabatnya itu kesal.
"omega omega, syit, Kook gue mati ini mati, bego. Lepasin!" Lisa sudah meronta-ronta sambil berusaha melepaskan diri.
"bodo amat."
"Kook, uhuk, gil uhuk... woi, ng– nggak bisa uhuk nafas bangsat!"
Jungkook menghela nafas kasar, melepaskan tangannya pada leher Lisa yang sudah tak berdaya terbaring di atas lantai. "bunda pasti ngomong yang aneh-aneh sama nyokap Lis, itu bisa-bisa satu komplek pada tahu dah jadi berita paling viral kampret mulut lo tuh ya –ARGH!"
"YA MANA GUE TAHU!"
"MAKANYA JANGAN SOK TAHU!"
"YA BUNDA NYURUH GUE KAWIN SAMA LO BEGO MAKANYA GUE BILANG LO PUNYA PACAR."
"EMANG KENAPA? LO NGGAK MAU?"
"YA MAU LAH GILA, TAPI LO PUNYA PACAR BAJINGAN"
"GUE BILANG NGGAK PACARAN!"
"YAUDAH!"
"APA?"
"Kook?" tanya Lisa baru sadar dengan intonasi lebih rendah, ia segera menutup mulut dan merutuki diri sendiri. Berusaha mencerna perdebatan mereka lalu memilih untuk beranjak pergi. "gue ngomong apa anjir?"
Untitled 2019-Bersambung...
Ah elah, gue ngakak part ini tuh wkwkwk
YOU ARE READING
Untitled-2019 | [Completed]
FanfictionHanya masalah klise mahasiswa berusia duapuluhan. Kagum, Berusaha menarik perhatian, Menyatakan perasaan, dan Menjalin sebuah hubungan. Sesederhana itu? Iya, kalau saja Lisa paham dirinya sendiri, Hanbin tak mudah menyimpulkan, Taehyung tak naif, da...