Untitled-2019 Part 18

176 22 0
                                    

Ia nampak lesu, duduk di kantin sambil mengaduk minumannya tak bernafsu. Lisa menghela nafas, bingung dengan keadaannya saat ini. Ingin putus malah semakin terjerumus. Jungkook yang dari tadi ada di hadapannya pun bingung setengah mati, tapi tak ingin bertanya memilih menghabiskan makanannya sendiri sambil menunggu gadis itu yang bercerita.

"udah mau masuk" ujarnya menginteruksi.

"lo duluan aja, gue masih mau di sini" sahut Lisa malas-malasan.

"lo kenapa sih? Akhir-akhir ini tuh jadi aneh banget. Kerasukan setan mana?"

Lisa berdecak, menatap Jungkook kesal.

"Kook, gue tuh bisa gila ya kalau gini lama-lama" serunya jadi meninggikan intonasi.

Jungkook semakin tak paham, sebenarnya Lisa sedang membicarakan apa.

"Lis?"

"PERGI NGGAK LO"

Jungkook kaget, beruntung tak sampai menyemburkan makanan yang ada dalam mulutnya.

"awas ya lo nitip absen sama gue" sahutnya beranjak, masa bodo dengan kelakuan Lisa yang tak ada warasnya.

Gadis itu malah mencibir, tak peduli banyak dan melamun lagi. Kejadian malam itu begitu mengganggunya dan membuatnya semakin merasa bersalah.

Hari di mana ia dan Hanbin seharusnya mengakhiri semuanya dengan sederhana, malah berujung serumit ini. Siapa sangka, pemuda itu malah membawa kedua orang tuanya dengan sengaja memperkenalkan mereka pada Lisa. Gadis itu bisa saja menjadi gila dan jahat untuk memutuskan hubungan di saat ia malah di sambut baik dan mereka berdua di restui oleh kedua orang tua Hanbin.

Oke. Lisa masih bisa menahan diri.

Tapi, yang membuatnya hilang kata malam itu adalah saat kedua orang tua Hanbin malah melamarnya saat itu juga dan berencana untuk datang menemui mamahnya. Ya gimana Lisa nggak galau, belum apa-apa dia malah mau dilamar.

Dia mau putus, PU-TUS. Bukan KA-WIN.

Astaga!

Gadis itu tak mungkin bercerita pada Jungkook, tak bisa juga untuk menyimpannya sendiri.

"kenapa nggak gue tolak sih, ogeb bener lo tuh Lis. Ya Tuhan!"

"Heh, nggak bagus mengumpati diri sendiri"

Lisa berdecak, terganggu dengan kehadiran pemuda itu di hadapannya. "pergi lo"

"Apasih, orang gue mau makan" sahutnya santai.

"kursi kosong kan masih banyak, kenapa duduk disitu?"

"terserah gue dong, kenapa lo nyolot" Taehyung menyahut, tak ingin kalah. "sebenarnya lo kenapa sih?"

"gue lagi galau, dilema, pusing, sakit kepala, migrain, darah tinggi. Makanya lo jangan bikin ulah ya kalau nggak mau gue amukin disini" ancamnya menggebu-gebu.

"ya kalo punya masalah cerita sih, jangan di simpan sendiri" ujarnya santai sambil meneguk minumannya.

Lisa menghela nafas, menatap pemuda di hadapannya berpikir. Kenapa sih saat dia lagi kacau tuh, Taehyung selalu ada. Gadis itu jadi ingat sesuatu.

"oh iya. Waktu gue mau ketemuan sama Hanbin, kenapa lo malah datang dan jemput gue?"

Taehyung tersedak, tak menyangka bahwa Lisa akan menanyakannya sekarang saat kejadian itu sudah berlalu seminggu lamanya.

"Taehyung!"

"Iya bentar, gue minum dulu" sahutya tak santai.

"Kenapa?" tanya Lisa menuntut, karena ia baru sadar ada keanehan saat itu.

"kenapa ya? lupa gue" sahutnya singkat, berusaha untuk mengalihkan perhatian.

"jangan bohong!"

Taehyung menelan saliva kasar, di sudutkan seperti ini membuat otak cerdasnya tak bisa berpikir. Apalagi Taehyung tak pandai berkilah, terlahir blak-blakan menjadi kelemahannya saat mencoba berdusta.

Pemuda itu menghela nafas akhirnya, memilih untuk bercerita saja.

"Lo jangan kaget"

"apasih, belum juga cerita. Buruan!!!" seru Lisa tak sabar.

"Jadi tuh–" "Bentar-bentar, gue ngangkat telpon dulu!" seru Lisa sambil menjauh dari sana.

"Iya kenapa kak?"

Taehyung terkekeh, miris sendiri. Apa sih yang ia harapkan dari bucin yang tak sadar seperti Lisa saat ini?

"udahlah"



Untitled 2019-Bersambung...

Yaudahsih lagi stuck guenya, gimana dong?

Judulnya sih untitled 2019, tapi ini udah hampir 2020... Semoga aja bisa tamatin work ini sebelum tanggal 1, Oke? Sip!

Semoga...

Untitled-2019 | [Completed]Where stories live. Discover now