Mysophobia adalah ketakutan berlebihan dan tidak masuk akal terhadap kontaminasi bakteri, kotoran, debu, kuman, dan resiko infeksi penyakit..
Lalu bagaimana cara Seungmin menjalani hidupnya setelah tau kalo ia mengidap mysophobia?
⟨Seungmin X You⟩
•...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Yeji itu tadi main ke rumah gue."
"Biasa lah, eomma nya sering main ke rumah gue buat ketemu eomma gue."
"Jadi tadi gue mau berangkat, makanya eomma gue minta bantu dia angkat jemuran."
"Ya karna Lo belum datang, jadinya gue angkat jemuran dulu sama Yeji. 'Kan jemuran gue jadi gue bantu dia ngangkatnya."
"Dia ke rumah gue buat ngajak eommanya ke supermarket."
"Sekalian aja eommanya Yeji ngajak eomma gue."
"Eomma gue 'kan lagi sendirian di rumah karna gue pergi bikin tugas."
"Yang bikin dia kaget tadi karna Lo datang tiba-tiba secara 'kan si Yeji pernah naksir Lo."
"Gue gak nanya."
Oke, gue terdiam mendengar ucapan Seungmin barusan. Bener sih gue banyak bacot selama naik motor nih, dan mungkin bikin Seungmin risih.
Maklumlah ya gue panik walaupun Seungmin gak tau kenapa gue panik gini. Atau dia ngerahasiain ternyata dia tau yang sebenarnya.
"Iya gue cuma ngejelasin!"
"Kenapa harus Lo jelasin? Emang salah ya Yeji di rumah Lo? Ada gue jadiin itu masalah?"
Oke gue terdiam lagi denger ucapan Seungmin. Sebobrok apapun si myso ternyata dia kek gini kalo lagi gak mood ya. Tapi dia gak mood kenapa ya? Emang gue udah ketahuan bohong ya? Belum 'kan? Toh Seungmin gak mempermasalahkannya 'kan mau gue jelasin apa enggak. Bodo amat Lo 'kan Min?
°•°•°•°•°•°•°
Di kamar Yeji, dia terlihat sedang melamun memikirkan Seungmin yang melihatnya bersama Y/n di rumah yang sama.
Apa Seungmin akan curiga dengan mereka? Dan Seungmin mulai membencinya dan tidak mau bertemu dengannya? Itulah yang sedang dipikirkan oleh Yeji. Tidak, dia tidak menginginkan itu.
Apa? Kenapa dia tidak menginginkannya? Apa dia masih menyukai Seungmin? Apa dia tidak bisa move on?
"Yeji!"
Teriakan dari eommanya membuatnya tersentak dari lamunannya.
"Iya eomma?"
Eommanya masuk ke kamarnya.
"Bener 'kan si Y/n tu pergi bikin tugas?"
"Bener ma."
"Kamu kok enggak?"
"Berkelompok ma, Yeji gak hari ini perginya."
"Ohh jadi beneran ya."
"Eomma kok curiga banget dia pacaran?"
"Iya lah, Y/n itu gak serajin kamu. Kamu gak senakal dia jadi eomma curiga aja. Kamu jangan sampai seperti dia ya, pertahankan prestasi mu."
