Bagas
Ran Malming besok sabi ga?Rania
Harus banget Malem?Bagas
Enggak sih, kita dari sore, soalnya pagi sama siang gue ada acara sebentar
Kenapa emng?
Bukannya lu udh putus sama Raja ya?Rania
Hubungannya sama Raja apa anjrBagas
Enggak ada sih, berarti malming kosong kan? Sekalian jalan
Hehehe😝Rania
Walah, oke dahBagas
Lo mau?Rania
IyaaaaBagas
Oke jamnya gue kabarin ya, see you Ran.Rania hanya menatap balasan Bagas malas, yang seharusnya ia leha-leha meratapi nasib malming sebagai jomblo pertamanya, malah diajak jalan .
Dia keluar dari kamarnya, turun ke ruang tamu, ia menghela nafas menatap seseorang yang sedang menatap televisi sembari menempelkan handphone ditelinganya.
"Iyaa sayang, besok aku kesana... Ha?? Iyaa mau dibawain apa??... Iyaaa Nanti aku sun... Hahahaha... Love you banget"
Betapa jijiknya Rania mendengar itu, dan itupun yang dirasakan Sekar jika ia sedang telfonan dulu bersama Raja.
Oke cukup.
Dengan perlahan ia berjalan menuju abangnya, dan tanpa aba-aba ia menendang badan abangnya, sampai cowok itu terjatuh menungging seperti jelly.
"Hahahahaha Goblok" ngakak Rania, abangnya itu menatap Rania sinis "Adek durhaka!" umpatnya.
Rania duduk disofa "Bang Rak" panggilnya, Rakry —nama abangnya Rania— menengok sembari mengelus bokongnya.
"Apaan?" sewotnya, ia segera duduk disebelah adiknya.
Rania menatap abangnya geli, ia memeluk abangnya sembari mencium pipinya "Abang sayaaang" godanya.
Rakry menghela nafas "Napaa adik kuu" ucapnya.
"Kangen abang"
Rakry mengelus rambut Rania "Lagi ada masalah? Raja mana?" tanyanya.
"Udah putus" jawab Rania.
"Kapan?
"Kemarin, balik sekolah"
Rakry spontan menoleh "Serius?! Yang kemarin lo nyanyi bahasa korea gitu??? Karena diputusin Raja?" Rakry tertawa keras, dan dihadiahi pukulan oleh Ranian.
"Ampuun... Hahaha.." ia memeluk adikanya lagi "Kok sabi? Kan Raja bucin banget sama lo?"
Rania hanya mengangkat bahunya, seolah tidak peduli, padahal itu menjadi tanda tanya besar dibenaknya.
Padahal sebelum pulang sekolah mereka biasa saja, enggak ada yang beda, bahkan mereka jarang bertengkar, tapi mengapa tiada angin tiada hujan, Raja memutuskannya??
Aneh bukan?
Menurut kalian aneh, apalagi Rania.
Ting tong.
Adik abang itu saling menatap, siapa yang datang malam-malam begini.
Sebenernya ada satu nama dibenak mereka, Raja? Tapi enggak mungkin, buciners itu sudah pensiun, mungkin sekarang jadi buciners Lisa.
Terus saha?
Rakry menatap adiknya bertanya, dijawab angkatan bahu.
"Bukain gih" suruh Rakry, Rania langsung berdiri sembari bertanya dengan diri sendiri, siapa yang bertamu malam gini.
Rania membuka pintu, ia hampir terkejut dengan apa yang ia lihat.
"Ngapain lu disini?" tanya Rania sewot.
Yang ditanya hanya nyengir kuda "Mau Malsab-an sama Mantan" jawabnya.
Yap! Dia Raja!
*-*-*-*
Pertama-tama aku mau minta maaf karena lama bangettt updatenya, karena kemarin abis sakit seminggu lebih, jadi g bisa update dulu.
Mau nanya Masih ada yang nunggu cerita ini enggak ???
Kalo iya aku bakal double update hari ini, sebagai permintaan maaf aku🙏🏻🙏🏻
Makasihh temen-temen.
Salam Cantik
Dila bae

KAMU SEDANG MEMBACA
Mantan
Teen FictionDahulukan follow sebelum baca:) * ° "Putus yuk?" Rania menatap cowok yang sialnya tampan itu , seakan ucapannya itu tidak menyakiti hatinya. "Lo ngajakin putus, atau ngajakin main petak umpet?" balas Rania, dengan dahi mengernyit bingung sekaligus...