"Rania!"
Rania menghiarukan panggilan itu, ia tetap berlari menyusuri sekolah, ia sedang mencari sesorang yang membuatnya gundah semalaman.
Jika kalian berfikir itu Raja, Jawaban kalian salah besar. Yang ia cari adalah Alvin, lelaki itu membuatnya gelisah setengah mati.
Dan tepat didalam kantin, ia menemukan Alvin berada didepan Vending machine, ia segera berjalan cepat kesana.
Tapi kakinya berhenti menemukan kedua manusia berlawan jenis, yang sedang makan saling berhadapan.
Laki-laki yang membuat ia memohon untuk tetap tinggal disampingnya, sedang bersama perempuan yang menjadi pilihannya.
Sial. Ia salah fokus.
Ia mengabaikan kedua insan tersebut, dan berjalan cepat menuju tujuannya.
Alvin. Ia menarik tangan Alvin, membuat sang empu tangan tersebut menengok kearahnya.
"Ikut gue!" ajaknya, lalu Rania menarik tangan Alvin menuju keluar kantin.
Tiba-tiba tangan yang satunya ditarik oleh seseorang, ia berbalik terkejut. Raja.
"Ran, aku mau ngomong sama kamu" katanya, Rania menatap Lisa yang menatapnya kesal, enak aja, tadi mesra-mesraan sekarang balik ke gue batin Rania.
Rania menepis tangan Raja "Gue enggak punya urusan sama lo" Rania kembali menarik Alvin "So? Permisi" katanya, meninggalkan Raja dibelakang sana.
Raja menatap Rania sedih, apa ia dan Rania tidak bisa bersatu kembali?
Dan Lisa? Ia menatap Rania benci, Lisa sangat membenci Rania.
"Awas lo!"
°•°•°•°•°
Rania melepaskan tangan Alvin, ia menatap Alvin tajam, dan ia baru menyadari jika muka Alvin sangat kacau, biru keunguan mewarnai wajahnya.
"Itu muka bonyok kenapa?" tanya Rania, Alvin menghela nafas "Urusan cowok, Ran" katanya.
"Oke! Semalem kemana aja? Lo enggak angkat telpon gue, enggak bales –"
Alvin menutup mulut Rania dengan tanganya, lebih tepatnya membekap mulut Rania.
"Brisik!"
Rania melepaskan tangan Alvin, ia menatap tangan tersebut "Maafin gue Al, Please.." Pintanya.
Alvin menatap Rania lurus "Apa gue bisa nolak?" tanya Alvin, Rania tentu saja menggeleng keras "Tapi lo nolak gue terus" lanjut Alvin.
Rania mendengus "Vin! Lo taukan kita–"
"Enggak bisa punya hubungan lebih" potong Alvin "Gue tahu Ran, jangan diingetin terus"
Rania tersenyum ia segera memeluk Alvin erat, dan Alvin membalas pelukannya, sembari mencium kening Rania.
"Jangan tinggalin gue, cukup Raja yang ninggalin gue, jangan lo Vin, gue. enggak bisa" pinta Rania lirih, ia mengingat kejadian mengenaskan semalam.
"Raja ninggalin lo? Demi Lisa?" tanya Alvin heran, Rania mengangguk.
Alvin mengelus rambut Rania "Gue enggak bakal tinggalin lo, gue janji"
"I love you Ran"
Rania semakin mengeratnya pelukannya.
°•°•°•°•°
Hai...
Makasihh yang masih mendukung cerita Mantan.
Kira-kira kenapa ya, Lisa benci banget sama Rania?
Terus kenapa Raja bisa sama Lisa? Ish Raja bego banget !
Maaf aku juga sedikit geregetan sama Raja, walaupun aku yang bikin dia hahaha.
Oh ya kemarin ada yang minta bikin grup ? Maaf ya, aku bukannya ga mau, tapi keknya belom banyak yang minat cerita ini.
Jangankan bikin grup, komen sama vote aja kalian susah😭
Jadi kalo kalian mau bikin grup, kalian bisa komen mau...
Dan bisa Dm aku di Instagram.
@dilaabae_
Salam manis
Dila bae
KAMU SEDANG MEMBACA
Mantan
Teen FictionDahulukan follow sebelum baca:) * ° "Putus yuk?" Rania menatap cowok yang sialnya tampan itu , seakan ucapannya itu tidak menyakiti hatinya. "Lo ngajakin putus, atau ngajakin main petak umpet?" balas Rania, dengan dahi mengernyit bingung sekaligus...