Raja menghembuskan asap dari mulutnya, ia menatap teman-temannya yang sedang asik bermain game.
Ia memikirkan kejadian beberapa waktu lalu, setelah ia mengajak Rania kembali bersamanya, jawaban Rania hanya diam, tanpa bicara apapun, berbalik kerumahnya.
Fuck! Umpatnya.
"Ja, Lo kenapa?" Tanya abay, teman se gengnya, Raja hanya menggeleng kan kepalanya.
"Galo dia, Putus Cinta. Lagian siapa suruh ngikut-ngikut" kesal Galih "Ja makanya kalo jadi orang, jangan mau kepancing, gini kan jadinya"
Raja menatap Galih "Bacot" umpatnya.
Aldi cowok yang sedari tadi tidur itu membuka mata "Tolol!" Setelah mengucapkan itu, ia kembali tidur.
"Terus Lisa gimana ? Kok lo akhir-akhir ini deket sih sama Lisa?" Tanya Kemal, cowok itu masih fokus dengan gamenya, karena Galih dan Abay sudah mati didalam gamenya.
Raja mengangkat bahunya, menandakan ia tidak tau.
"Pelampiasan? " Tanya Abay.
"atau lo cuma bikin Sih Rania cemburu?" Lanjut Galih.
"Anjing! " Umpat Kemal, Semua temanya menatap Kemal, kecuali Aldi "Mati gue".
Raja memutar bola matanya "Gue serius sama Lisa, dia yang minta buat deket sama gue, katanya mau coba buat gantiin Rania dihidup gue" Jelas Raja, ia kembali mengisap Rokok itu lagi.
Raja kembali teringat ucapan Rania dulu jika ia merokok "Apa bagusnya sih ngerkok? Biar keliatan keren? Bad boy gitu? Aku lebih suka kamu biasa aja Ja"
"Sesekali doang, Nia"
"Aku gak benci kamu ngerokok, tapi aku benci kalo kamu mati sia-sia sama Rokok Ja"
"Iyaa Rania Sayang besok enggak lagi"
"Aku sayang Ka-"
"Terus lo ngapain ngajak Rania balikan?" Pertanyaan itu, membuat khayalan Raja buyar.
Raja mengela nafas "Gue masih sayang sama Rania, Empat tahun gak mudah buat gue secepat itu ngelupain dia" jelas Raja.
"Bucin" umpat Aldi tiba-tiba.
Kemal menatap Aldi horror "Ini anak tidur apa gimana sih? Kok dari tadi ngebacot tapi matanya merem" Bukan hanya Kemal yang penasaran, tapi semuanya juga seperti itu.
"Terus lo mau kemanain Lisa?" Tanya Galih.
"Dia yang mau deket sama gue, itu konsekuensi dia mau deket sama gue" jawab Raja sekenanya.
Kemal mengangguk "Bener juga, udah tau baru putus, eh langsung digrepe anak orang, lagian Sebelum lo putus sama Rania, Si Lisa udah lenjeh sama lo kan."
Abay menabok kepala kemal "Goblok" ia menatap Raja "Jangan gitu lah, kasihan Lisa, dia cewek cuy hatinya juga Rapuh"
"Btw, gue ada berita nih" ucap Galih tiba-tiba, membuat semuanya menatap dia, sekali lagi, kecuali Aldi.
"Alvin bakal pindah Ke sekolah kita"
Seketika Aldi membuka kedua matanya.
°••°••°••°••°•°••°
Rania menatap papan tulis dengan tatapan kosong, ia masih memikirkan ajakan Raja kemarin malam.
"Woi! " Suara itu mengagetkan Rania, ia menatap Sekar kesal "Kenapa Lo bengong?"
Ia menatap Sekar " Menurut Lo, kenapa Raja ngajak gue putus" Tanya Rania.
"Mana gue tau!" Kesal Sekar, tapi Sekar juga berfikir "Kenapa ya? Raja itu bucin banget sama Lo Ran, Saking Bucinnya dia bakal nganter lo ke kamar mandi, terus nungguin ampe satu jam pun dia enggak bakal masalah. Makanya gue agak heran, Why Raja putusin Lo?"
Sebenernya Rania juga berfikir seperti itu, tapi ya apa boleh buat, nasi sudah menjadi bubur, mereka udah putus juga. Tapi, kenapa Raja kekeh mau balikan sama Rania?
"Apa jangan-jangan" Rania menatap Sekar "Raja cuma mau ngetes lo? Dia pura-pura mutusin lo" Rania mengernyit bingung "Dia mau ngetes lo, lo beneran cinta gak sama dia, kalo cinta, Pasti di putusin gak bakal terima, tapi lo malah nerima, akhirnya dia mikir, Lo gak Cinta-cinta banget sama dia, makanya dia langsung ke Lisa"
Rania tertawa kecil, dia berdiri "Gue tau Raja Kar, Gak bakal dia berfikiran sempit gitu " jelas Rania.
Sekar ikut berdiri, mereka berdua jalan kekantin "Tapi Bisa jadikan? Raja kan orangnya aneh Ran, Bucinnya udah tingkat Dewa, siapa tau dia liat yutub, orang ngeprank pacarnya , terus dia mau nyoba lo bakal mohon-mohon atau enggak diputusin sama dia" elak Sekar.
Rania berenti, dia berfikir masih ada benarnya sih, tapi ya masa ia "Gue masih gak percaya ah, gitu-gituan".
"Atau jangan-jangan" Rania menoleh ke Sekar kesal "Dia Tar-"
Omongan Sekar terpotong, Karena tangan Rania ditarik kebelakang, mereka berdua menatap cowok yang tersenyum manis.
"Hai baby, long time no see"
Rania terkejut, apalagi Sekar hampir saja ia jungkir balik melihat cowok didepan mereka.
"ALVIN?!"
°•°•°•°•°°•°•°°•°°•°
TBC.
Hai, dikit lagi menuju konflik nihh..
Dikit lagi bakal terungkap, kenapa Raja tiba-tiba mutusin Rania.Menurut kalian kenapa?
Sebenernya dari part kemarin-kemarin, udah aku kasih tau cluenya.
Selamat membaca..
Dila bae
KAMU SEDANG MEMBACA
Mantan
أدب المراهقينDahulukan follow sebelum baca:) * ° "Putus yuk?" Rania menatap cowok yang sialnya tampan itu , seakan ucapannya itu tidak menyakiti hatinya. "Lo ngajakin putus, atau ngajakin main petak umpet?" balas Rania, dengan dahi mengernyit bingung sekaligus...