"Jadi.. Kita mau kemana lagi?" Tanya Rania, menatap barang-barang yang ada ditangan Bagas.
Bagas melihat barang-barang yang baru mereka beli "Hmmm kayaknya enggak deh, tapi gue laper, makan dulu ya" ajak Bagas.
Rania terlihat berfikir "Boleh lah, gue juga laper" mereka akhirnya menuju restoran terdekat.
Sesudah memesan makanan, merekapun menunggu makanan ditempat duduk mereka. Selagi menunggu, mereka menggobrol ria.
Sampai satu suara mengganggu mereka.
"Hai lagi asik nih?"
••••
Raja menghentikan motornya disebuah restoran, ia menunggu Lisa turun dari motornya, setelah Lisa turun, ia pun ikut turun.
"Ja, aku kan minta anterin nonton, kok jadi makan?" kata Lisa.
Raja memutar bola matanya malas, tadi disaat ia ingin ngapel kerumah Rania lagi, tiba-tiba Lisa datang, dan mengajaknya pergi keluar. Dan seketika ia ingat, Jika Rania juga pergi bersama Bagas, memikirkannya membuat Raja kesal.
"Gue gak suka nonton, enakan makan" elak Raja, Lisa menatap Raja kesal "Tapi lo pernah nonton sama Rania dulu!" kesalnya.
Lu sama Rania beda tai gumam Raja dalam hati.
"Mau makan atau enggak? Gue mau makan, kalo lo mau nonton, sendiri aja" setelah itu, Raja langsung masuk kedalam Restoran, tanpa melihat Lisa yang sedang kesal.
Beberapa detik ia masuk kedalam Restoran, ia langsung disambut pemandangan yang memuakan.
"Shit!" ia menatap Rania dan Bagas, sedang berbicara 'bahagia banget, ampe ketawa lebar gitu' batin Raja, tidak bisa dibiarkan, ia langsung berjalan ke meja Rania dan Bagas.
"Hai! Lagi asik nih" sapanya, tanpa ba bi bu, ia langsung duduk disamping Rania "Hai mantan!" Rania mendengus.
Ini anak ngapain sih! Gabut banget ampe kesini segala batin Rania.
"Ngapain disini?" tanya Rania, Raja mengangkat alisnya "Kenapa? Enggak boleh?" bukannya bertanya pada Rania, ia malah menatap Bagas.
Bagas yang ditatap langsung gugup "B.. Boleh kok" Raja tersenyum kemenangan "Kan boleh"
Rania memutar bola matanya malas "Kan Lo Bi-"
"Raja kok kamu tinggalin aku sih?!" suara itu membuat omongan Rania terputus, Lisa.
Rania menatap Lisa yang sedang marah-marah, ia kembali menatap Raja "Tuh urusin".
Raja berdecak "duduk aja sih Lis!" Lisa langsung mematuhi ucapan Raja.
Setelah Raja dan Lisa memesan, Tidak lama kemudian, makanan mereka datang. Mereka pun, makan dengan tenang.
"Ja! Aku enggak mau tau! Abis ini kita nonton" pekik Lisa tiba-tiba, membuat Rania kaget, sampai tersedak.
Spontan Raja dan Bagas langsung, memberi Rania air.
Lisa berdecak "Caper!" katanya.
Rania melihat kedua air itu, tak berpikir langsung ia menerima air dari Bagas.
Raja kesal, ia menatap Rania dan berganti menatap Lisa "Oke" jawabnya.
Rania langsung menatap Raja. yang sedang makan ia jadi teringat, kata-kata Raja semalam.
"Ya karena kalo malem minggu, berarti malmingan bersama pacar"
Pacar? Batin Rania, ia menggeleng, dan kembali menyantap makanannya.
••••
Setelah makanan mereka habis, Rania dan Bagas ingin langsung pulang, mereka berempat sedang berjalan diparkiran.
Kentang
Dek gue g bisa jmput, ada tgsRania menghela nafas kesal, sial sikentang, Bagas yang melihat itu langsung bertanya "Kenapa?" tanyanya
"Bang Rakry gak bisa jemput" Jelasnya "Ohh, gue anter aja ya?" tawar Bagas.
Raja yang mendengar itu langsung nyerobot, menarik tangan Rania "Enggak! Rania balik bareng gue!" Pekik Raja.
Lisa yang melihat itu, langsung menahan Raja "Kok gitu! Kamu udah janji mau nonton!" kesal Lisa.
Raja menepis tangan Lisa, ia menarik tangan Rania "Sama Bagas aje sono!" setelah itu membawa Rania pergi kemotornya.
Rania hanya diam, setelah sampai ditempat parkir, Raja langsung memberi helm ke Rania.
Rania diam, tidak mengambil Helm itu, Raja mengernyit "Kenapa?" tanya Raja.
"Kasihan Pacar lo, ditinggalin" kata Rania, Raja mendengus ia memakaikan helm ke Rania.
"Jangan dipikirin" Raja menaiki motornya "Naik" pinta Raja, Ke Rania.
Rania menggeleng "Enggak, gue bukan pacar lo, kata lo, yang bisa naik motor lo cuma pacar" jelas Rania.
Raja menghela nafas njir kenapa gue harus ngomong itu sih dulu batinnya.
"Naik aja! Mobil gue dibengkel sampe sebulan" katanya, memang benar, sebelum putus dengan Rania, ia sempat ikut balapan dan mobilnya pengok parah, ia tidak berani bicara pada Rania, karena takut.
Rania mengernyit "Kok gak bilang" ceplosnya, mampus lupa udah putus batin Rania "Udah lupain aja, toh udah gak ada hak buat tau" elak Rania, ia langsung menaiki motor Raja.
Raja tersenyum "Ciee masih perhatian" godanya, Rania berdecak ia menepak Helm Raja "Jalan cepet".
Raja hanya tertawa.
••••
Mereka berdua sudah sampai dirumah Rania, Rania turun dari motor Raja, ia memberi helm Kepada Raja.
Raja menerima Helmnya "bener gak papa, sendirian? Mau aku temenin dulu gak?" tanya Raja.
Rania menggeleng "enggak usah, abang dikit lagi pulang kok" elaknya.
Raja mengangguk "yaudah aku pulang ya" pamit Raja, Rania mengangguk "Iya hati-hati" katanya.
Raja menstater motornya "Ran" panggil Raja, Rania yang menunduk langsung menatap Raja.
"Kenapa?"
"Balikan yuk"
••••
Hai temen-temen, makasih udah mau nunggu cerita ini.
Tugas aku banyak banget :(((
Kalian juga ???
Aku mau nanya lagi dong, buat reader yang baca cerita aku atau yang baru baca.
Apa yang kalian pikirin tentang.
Raja ?
Rania?
Bagas ?
Lisa ?
Kalian lebih milih siapa nihh?
Raja - Rania?
Bagas Rania?
Raja -Lisa ?
Janga lupa comment yaa, supaya aku makin cepet updatenya..
#dirumah aja yaa, biar kita bantu temen" dan keluarga kita 😂
Salam cantik
Dila bae
KAMU SEDANG MEMBACA
Mantan
Teen FictionDahulukan follow sebelum baca:) * ° "Putus yuk?" Rania menatap cowok yang sialnya tampan itu , seakan ucapannya itu tidak menyakiti hatinya. "Lo ngajakin putus, atau ngajakin main petak umpet?" balas Rania, dengan dahi mengernyit bingung sekaligus...