Delapanbelas

2.8K 292 3
                                    

- Happy Reading -

Uchiha Sasuke terlihat gagah dengan setelan busana formal dominasi warna hitam yang membuatnya begitu rupawan, dengan Hinata disampingnya yang kini menggandeng lengannya, dalam balutan gaun pesta yang indah dengan dominasi warna putih yang menawan.

Tema pernikahan ibunya adalah monokrom, dengan dress code hitam, putih dan warna netral seperti abu-abu misalnya.
Hinata sudah berada di Korea sejak tiga hari yang lalu, reuni dengan keluarga ibunya sekaligus melihat seberapa repotnya menyiapkan pernikahan.
Bahkan Hinata harus ikut membantu dalam mengurusi masalah souvenir untuk pesta pernikahan ibunya yang diselenggarakan dengan tema modern.
Hinata menolak memakai hanbok, meski ia seharusnya mengenakan pakaian tradisional itu bersama dengan keluarga ibunya yang lain.
Ingat, Hinata adalah anomali.
Jadi, kalian tidak bisa memintanya untuk sama seperti orang lain.

Sasuke dan yang lainnya baru datang kemarin, termasuk ayahnya yang juga datang ke pernikahan ibunya.
Hinata tidak tau bagaimana rasanya datang ke pesta pernikahan mantan, karena ia belum pernah melakukannya.
Satu hal yang sangat dikaguminya, ayahnya terlihat ikut bahagia dengan pernikahan ibunya, rasanya sangat mengharukan.
Bahkan hingga acara itu selesai, Hyuuga Hiashi masih sempat ngobrol dengan keluarga ibunya yang nampak tidak senang dengan kehadiran ayahnya.
Rasa getir itu terbersit dalam perasaannya, Hinata merasa iba dengan ayahnya.

"Sasuke, aku mau bicara dengan ayah sebentar." Hinata mengatakannya dengan suara rendah, setelah melihat kode mata dari ibunya yang seperti mengatakan temui-ayahmu-sekarang.

"Mmm, pergilah. Aku juga harus memberi selamat pada ibu mertua." Katanya dengan tampang konyol, setelah mengecup pelipis Hinata dengan cepat.

Sekarang, saat melihat ayahnya yang berada di bagian depan gedung dengan tampang mendung, Hinata merasa jika dunia terlalu kejam pada ayahnya.

"Ayah tidak sendiri. Kenapa terlihat menyedihkan seperti ini ?"

Bertanya dengan suara tenang yang terdengar menyenangkan, Hinata hanya merasa jika ia akan durhaka, jika tidak berusaha menghibur ayahnya yang tampak terluka.
Dalam sekali lihat, ada banyak penyesalan dalam wajah itu.
Hinata tidak bisa mengabaikannya dan berpura-pura tidak tau pada apa yang terjadi disana, itu hanya akan menyakiti ayahnya dengan lebih.

"Ayah baik-baik saja, nak." Suara kalem yang penuh kebohongan.

Hinata tersenyum miring, memeluk ayahnya dari samping.
Rasanya sudah sangat lama Hinata tidak bersikap sebaik ini pada ayahnya, dan meskipun rasanya canggung, tidak ada salahnya untuk melakukan sesuatu yang dulu sering dilakukannya.
Hiashi nampam terkejut dengan pelukan itu, sebelum tersenyum ringan dan membalasnya lebih erat, menepuk pelan bahu Hinata.

"Ayah, kau masih punya aku." Katanya dengan suara yakin.

"Kau benar, Hinata."

Sasuke hanya berdiri disana sambil memperhatikan interaksi keduanya, hanya mengulum senyum saat melihat pemandangan manis yang membuat hatinya menghangat.
Jika seperti ini jadinya, bukankah tidak ada alasan lagi untuk membawa Hinata ke pelaminan ?
Sasuke hanya menunggu waktu sampai hubungan Hiashi dan Hinata membaik, sebelum mengatakan jika ia akan menikahi Hinata dalam waktu dekat.
Hubungan mereka sudah lebih jauh dari biasanya, kau tau apa itu bukan ?
Mungkin saja, sebentar lagi Hinata akan menghajarnya karena ulah Sasuke yang menghamilinya.
Uchiha Sasuke memang bajingan, kau harus percaya itu.

"Hyaa ,, Uchiha Sasuke !! Kau apakan adikku ?"

Suara teriakan Sehun yang membuat Hinata terperajat.
Menghela napas dengan wajah jengkel, mereka mulai lagi, pikirnya dengan jengah.
Hinata tau, bukan keputusan bijak jika ia mencoba melerai kedua lelaki itu sekarang, karena itu hanya tindakan yang sia-sia.
Jadi, yang akan ia lakukan adalah ,,

PERFUMETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang