Sembilanbelas

2.7K 267 9
                                    

- Happy Reading -

Peluncuran produk baru La Vien Ròse adalah bagian yang sangat di tunggu-tunggu oleh semua orang, terutama mereka penggiat fashion dan para investor.
Produk parfum yang dikeluarkan La Vien Ròse sudah di patenkan, termasuk dengan racikan aroma di dalamnya.
Jadi, bersiap saja mendekam di hotel prodeo jika kalian berani memplagiat produk parfum yang dikeluarkan La Vien Ròse.
Seri tahun ini bertema blossom, bisa dipastikan jika wewangian itu akan di dominasi dengan aroma segar dari bunga-bungaan yang di ekstrak selama kurang lebih dua bulan.

Hinata dan Ino sepakat untuk membuat ekstrak alami dari saripati bahan mentah yang mereka gunakan, bukan wewangian berjenis bahan kimia yang tersebar di pasaran dengan harga murah.
Hinata memiliki alergi terhadap bahan campuran parfum berkualitas rendah, itu hanya jenis alergi yang bisa dimiliki oleh orang kaya.
Bahkan Ino sering mengumpatinya dan mengutuknya, karena Hinata sering rewel dengan bahan-bahan yang menurutnya tidak memiliki standar kualitas yang memadai sesuai dengan kriterianya.

Bukan hanya Hinata yang merasa lelah, Ino dan yang lainnya juga cukup kelelahan karena mempersiapkan acara ini.
Banyak awak media yang datang, artis top ibukota dan banyak tokoh penting yang mereka undang kali ini, karena Hyuuga Hiashi memang memiliki banyak koneksi dari kalangan highend seperti itu.
Tapi, lelah itu terbayar dengan banyaknya pujian dengan wajah puas saat mencoba berbagai aroma parfum yang diluncurkan La Vien Ròse kali ini.

Hinata sedang berbincang dengan istri walikota yang datang, sebelum Sasuke mendekatinya dan langsung memeluk pinggangnya dengan mesra.
Hinata terkejut, tentu saja. Tapi lelaki itu dengan tidak tau dirinya mengabaikan tubuh Hinata yang berjingkit karena ulahnya.

"Astagaa,, kalian pasangan yang serasi. Jadi, kapan aku akan menerima undangan pernikahan ?"

Pertanyaan yang membuat Hinata kikuk seketika, mati kutu dengan tidak bisa menjawab pertanyaan dari seseorang yang cukup berpengaruh dalam pengembangan bisnis La Vien Ròse itu.

"Ahh ,, itu ..." melirik pada Sasuke lewat sudut matanya, berharap jika lelaki itu akan mengatakan sesuatu untuk membantunya.

"Tentu saja secepatnya." Sahutan yang membuat Hinata menghela napas dengan lega, merasa tertolong sekaligus terbebani.

"Baiklah, aku akan menantinya."

Apa yang bisa dilakukan Hinata selain tersenyum, anggap saja jika ia menyetujui gagasan sepihak yang dilontarkan Sasuke untuk menyelamatkannya.

"Hinata, aku akan berkeliling dahulu untuk melihat  yang lainnya."

"Oh, tentu saja. Silahkan nikmati acara sederhana ini."

Hinata tidak menyia-nyiakan kesempatan untuk memukul keras pada lengan Sasuke yang melingkar nyaman di pinggangnya, memberi tatapan galak yang dibalas bahu terangat ringan dengan wajah tanpa dosa.
Sasuke tidak menemukan sesuatu yang salah, malah geli saat melihat Hinata yang terlihat salah tingkah seperti itu.

"Jangan bicara sembarangan. Awas saja jika melakukannya lagi."

Hinata hanya sedang mengupayakan sesuatu yang aman untuk mereka, dengan tidak menggiring opini publik tentang hubungan mereka yang baru seumur jagung.
Pers adalah alat paling berbahaya yang bisa membuat hubungan mereka kacau, jika tidak melakukannya dengan hati-hati.

"Shin Yumi, aku senang kau mengundangku."

Lelaki berwajah dewasa yang tampan, sosok asing untuk Sasuke, tapi akrab dengan Hinata.
Uchiha Sasuke melirik dengan curiga saat Hinata menyambutnya dengan wajah cerah dan senyum riangnya, bahkan langsung memeluknya tanpa memperdulikan Sasuke yang rahangnya mengeras menahan diri untuk tidak membuat kekacauan.

PERFUMETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang