🌻8

41 9 0
                                    

"Ayah lembur lagi?"

"Iya nih, Pril. Ada peluncuran produk baru, jadi banyak yang harus Ayah kerjain. April udah makan? Ayah simpen lauk di kulkas, tinggal panasin aja."

Akhir-akhir ini Pram banyak kerjaan, pria itu sering lembur dan beberapa kali pulang sampai subuh, membuat April kesepian dan berakhir melakukan video call.

"April sih udah makan. Kalau Ayah pasti belum. Buruan makan, tinggalin dulu pekerjaannya."

"Iya sebentar lagi. Tanggung, Pril."

"Mau April bawain makanan? Ayah request aja, nanti biar April anterin ke sana."

"Nggak usah, Pril. April kerjain PR aja, biar nggak kena hukuman lagi."

"Kok Ayah tahu?"

April kaget, bagaimana Pram bisa tahu kalau dirinya langganan kena hukuman karena lupa tidak mengerjakan PR?

"Kamu lupa kalau Ayah punya mata-mata di sana?"

"Aish, Pak Jamal!"

"Oh ya, tadi Pak Jamal bilang ke Ayah kalau kalian tadi ribut lagi."

"Ya biasa dia yang mulai, Yah."

"Haha, Ayah juga denger mulai besok kamu bakal duduk semeja sama Elang?"

"Iya, Yah. April sebel banget. Ayah bisa bilangin ke Pak Jamal supaya ganti hukumannya? Kalian kan besti, pasti Pak Jamal mau dengerin Ayah."

"Ayah mah nggak ikut-ikutan."

"Ayahhh~"

"Udah kerjain PR sana! Ayah juga banyak kerjaan nih."

"Iya-iya." Ketika melihat pesan muncul di layar atas, April berseru. "Eh, bentar Yah..."

"Apa lagi?"

"Senja ngajak keluar nih, boleh kan Yah?"

Senja adalah anak dari sahabat Pram, Maya namanya.

"Kemana? Balapan lagi?"

"Hehe, kok Ayah tahu sih?"

"Kalau Ayah larang juga kamu tetep ke sana."

"Wah, Ayah memang kenal April dengan baik."

"Terus PR nya gimana?"

"Nanti April kerjain di sekolah, nyontek Dinda."

"Wah, kayaknya Ayah udah salah didik kamu, Pril."

Sebelum Ayahnya mengeluarkan ceramah no jutsu, April berseru. "Iya iya, April nggak nyontek. April bakal kerjain sendiri. Entar abis pulang April langsung ngerjain PR."

Pram berdecih, tahu betul kalau April hanya membual.

"Tapi jam 9 udah harus sampai rumah ya!"

"Lah, balapannya aja dimulai jam 9, Yah!"

"I don't care! Ayah balik, kamu harus udah sampai rumah."

"Iya."

Lalu April mengakhiri video callnya. Bertepatan dengan itu, Senja menelpon.

"Yo!"

"Ikut, kan?"

"Ikut dong."

"Sip. Anak-anak udah nungguin di base camp nih."

"Oke. On my way!"

April menutup teleponnya, bergegas mengambil jaket dan kunci motor.

▪🌻🌻🌻▪

IrreplaceableTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang