🌻15

37 7 0
                                    

"Beneran ke Bali nih jadinya?"

"Iya. Padahal gue pengennya ke Korea."

"Itu mah bukan studytour, tapi liburan ego!"

"Yang namanya studytour kan emang belajar sambil liburan."

"Beda dari segi biaya. Udah lah, Bali aja dulu. Kalau lo punya duit lebih, baru pergi ke sono sendiri."

"Iya~ Bali juga nggak kalah beutiful kok dari luar negeri. Buktinya artis korea juga banyak yang liburan ke sana."

"Iyups! Bener syekali besti~ Siapa tahu kalau ke Bali, bisa tuh ketemu artis atau idol Korea yang kebetulan lagi liburan di sana."

"Bukan hanya idol atau artis Korea aja, bisa sekalian ketemu turis mancanegara."

"Asik! Bisa sekalian cuci mata."

"Siap-siap belajar bahasa inggris nih, biar bisa ngajakin cogan kenalan. Syukur-syukur bisa dapat satu bule. Hahay~"

Di saat teman sekelasnya asik membahas soal studytour yang akan dilaksanakan usai mid semester, April malah anteng di tempat duduknya, mengundang pertanyaan dari teman sebangkunya.

"Gue perhatiin dari tadi senyap. Nahan boker kah?"

April noleh, lalu memasang senyum menyebalkan.

"Cie~ jadi sedari tadi lo diem-diem merhatiin gue nih? Nggak ada pemandangan lain kah? Ah, bener juga. Pemandangan paling indah di kelas kan wajah gue ya?"

Elang tepuk jidat. "Aish!"

Nyesel Elang bertanya.

"Lang?"

"What?"

"Lo tau cara pdkt?"

Sontak Elang melotot sambil membekap mulutnya. "Udah gue duga kalau selama ini lo beneran suka sama gue."

Perkataan Elang mengundang tangan April untuk menggeplak pemuda itu.

"Aish! Kok gue digeplak?"

"Biar bener otaknya, macem remot kalau nggak bisa mindah channel harus digeplak dulu biar berfungsi."

"Ini kepala loh, Pril. Bukan remot yang lo maksud."

April terbahak sebentar, lalu menoleh ke Elang, menatap lurus pemuda itu.

"Gue sedang ada misi. Dan ini rahasia."

"Anjir, kok gue jadi merinding gini."

"Semisal lo dapat dipercaya, gue bakal ajakin lo join. Tenang, ini nggak gratis kok. Gue kasih lo imbalan yang setimpal apa bila berhasil."

"Gue jadi kepo. Buruan bilang, misi apa?"

April memasang wajah serius membuat Elang berdebar.

"Gue mau jodohin Ayah sama Bu Prita."

"Wait! Maksud lo... Bu Prita guru seni budaya yang ngajar di kelas kita?"

"Lah iya, siapa lagi?"

Elang terbahak. "Soal jadi bininya Om Pram, gue nggak ragu sih. Bu Prita pasti mau. Secara, Om Pram tuh pria hebat yang serba bisa. Banyak kelebihan. Tapi... soal jadi emak tirinya lo, emang Bu Prita mau?"

"Kenapa nggak mau? Secara, gue baik, penurut, cakep lagi. Di pikir berapa kali pun, keknya gue nggak ada minusnya."

"Pret! Baik, penurut, cakep. Semuanya hoax! Anjir, nggak kebayang gue kalau Bu Prita punya anak modelan kek lo. Aish! Bakal komplikasi keknya."

IrreplaceableTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang