Begitu mengembalikan mobil Jayden dan mengambil motornya di rumah temannya itu, Elang mengajak April pergi ke pasar malam.
"April!"
Ketika lagi makan mie ayam, ada suara familiar yang memanggil namanya. April celingukan, mendapati Senja dan Leo yang ternyata sedang memesan mie ayam.
"Widih, sape tuh?"
Pertanyaan Senja membuat Leo ikut mengarahkan pandangannya ke pemuda yang duduk di sebelah April.
"Oh, dia manusia yang kebetulan duduk di sebelah gue."
Tanpa permisi, Senja dan Leo ikut bergabung di meja April.
"Nggak ada kursi lain kah? Harus banget di sini?"
"Wah, keknya temen lo lagi nggak mau diganggu, Ja. Skuy lah cari tempat lain!"
Senja menahan lengan Leo, menyuruh pemuda itu untuk kembali duduk. Jadi, posisinya April duduk bersebelahan dengan Elang, sedangkan Senja dan Leo duduk di depan mereka, masih dalam satu meja dengan Senja yang ada di depan April.
"Gangguin orang yang lagi pacaran keknya seru."
"Gue enggak!" Protes April. "Fyi! Kita nggak pacaran!"
"Biasa aja dong, Pril. Nggak usah ngegas."
"Punten, sebenernya lo tuh cewek apa cowok ya? Gue nanya karena gue penasaran."
Perkataan Elang membuat April dan Leo terbahak, sedangkan Senja sudah melotot, mulutnya sudah komat-kamit hendak menyerukan sumpah serapah.
Lagi-lagi terjadi!
Memang banyak yang mengira Senja itu laki-laki dikarenakan penampilan gadis itu. Bagaimana tidak salah paham, kaos hitam berbalut jaket akatsuki, dipadukan dengan ripped jeans. Bukan hanya pakaiannya saja, bentuk tubuh yang seperti triplek, ehm... rata maksudnya, serta potongan rambut cepaknya sangat mendukung orang lain untuk salah paham. Mengira Senja laki-laki, bukannya perempuan. Padahal kenyataannya, Senja itu ya cewek tulen!
"Mata lo buta kah? Nggak bisa bedain cewek apa cowok?!"
"Biasa aja dong, Ja. Nggak usah ngegas."
April membalas perkataan Senja.
"Ya cowok di sebelah lo aja yang nyari gara-gara duluan."
"Sabar, Ja. Sabar! Istighfar." Leo menepuk-nepuk punggung Senja sebelum gadis itu meledak.
Untung saja penjual mie ayam buru-buru mengantarkan pesanan Leo dan Senja, membuat gadis itu melupakan apa yang terjadi, dan akhirnya sibuk melahap mie ayamnya.
"Mereka berdua... temen lo?" Bisik Elang membuat April mengangguk.
"Cewek di depan gue ini namanya Senja. Dia cewek tulen, cuman gayanya emang kek Buttercup. Dan, cowok di sebelahnya itu Leo. Mereka berdua satu sekolah, kelas sebelas jurusan TKR."
Elang manggut-manggut mendengar penjelasan April.
"Kita bertiga temenan dari SMP. Kalau gue sama April, udah temenan dari jaman bayi bajang." Imbuh Senja lalu menelan makanannya. "Terus, sape nama lo?"
"Gue Elang, calon masa depannya April. Salam kenal."
Perkataan Elang membuat tangan April mendarat di belakang kepala pemuda itu.
"Dia suka kdrt, lo masih minat daftar jadi calon masa depannya?" Bisik Leo.
"April tuh sumbu pendek, senggol dikit langsung tendang. Syukur-syukur nggak kena banting. Yakin kuat?" Tambah Senja.
KAMU SEDANG MEMBACA
Irreplaceable
Teen Fiction🌻Ini kisahnya April dan Elang🌻 Cinta, keluarga, pengorbanan, kesetiaan, dan penantian~