Malam ini Adelio dan anggota OSIS lainnya berada dirumah Zahra, sebab mereka akan merencanakan gimana caranya agar ulang tahun SMA WIJAYA HARAPAN lebih meriah dari tahun sebelummya.
Sedari tadi Adelio selalu menatap Zahra dengan tajam, begitu pun dengan Zahra entah mereka berdua kenapa padahal mereka udah dijadikan Toriq sebagai partner tetap saja belum akur.
"Dasar cewek gila kalau suka sama gue bilang aja kalik pakek natap gue segitunya lagi" batin Adelio dengan masih menatap Zahra.
"Tuh cowok gila natap gue gitu amat sih kalau suka ngomong aja kalik sok²an natap gue gitu" batin Zahra.
Para anggota OSIS sedari tadi habis selesai berbincang-bincang, pandangan mereka bertuju kepada Adelio dan Zahra sebab dari tadi mereka hanya saling menatap dengan tatapan tajam dan tidak ikut angkat suara.
"Ekhemmm! Mata gue kelilipan cuk"sindir Thomas sambil pura² mengucek matanya. Adelio dan Zahra pun memutuskan tatapan mata tersebut.
"Lo berdua kenapa sih dari tadi pada ngasih ide lu berdua tatap²an nggak jelas" cerca Oliv.
"Nggak ada kok"ucap Adelio dan Zahra. Mereka berdecak kesal.
"Emmm.. Guys gue pamit pulang dulu ya ditelfon nyokap suruh pulang"pamit Handini, dan dibalas anggukan oleh mereka semua.
"Titi DJ sayangku"ucap Thomas dengan nada alay, Handini yg mendengarnya menoleh ke arah Thomas dan memasang muka pura² muntah, semua yang melihatnya tertawa melihat tingkah Thomas.
"Ya udah gue juga pulang ya udah malam soalnya, assalamualaikum " pamit Oliv. "Walaikumsalam
"Gue juga ya ra maaf repotin " ucap Toriq si ketos, "Gapapa kalik santai aja" balas Zahra. Kini sebagaian sudah pulang tinggal Nina dan Adelio dkk.
"Lah kalian nggak pulang?"tanya Zahra.
"Ngusir nih?" ucap Nina dan Iqbal.
"Ehhh nggak gitu, maksut gue ini kan udah malam nggak pada pulang?"jelas Zahra.
"Bonyok gue keluar kota ra gue dirumah sendirian gue tidur dirumah lo ya..ya ya... Plisss" pinta Nina sambil memohon kepada Zahra, Zahra memutar bola matanya malas.
"Iya² tapi lu udah bawa seragam sama udah izin kan?"tanya Zahra. Nina mengangguk dan bekata," Udah kok beb " Zahra menatap Nina jijik Thomas dan Iqbal malah ketawa melihat ekspresi Zahra.
"Apa lu ketawa"ketus Zahra memberi tatapan tajam kepada Thomas dan Iqbal. Mereka hanya menyengir dan mengangkat jarinya membentuk huruf V.
Namun Adelio sedari tadi memperhatikan wajah Zahra terus dan membuat Zahra geram, "Gue colok mata lo!"
"Nih colok aja nggak takut gue, nih...nihhhh colok aja" jawab Adelio sambil menyodorkan kedua matanya. Zahra menatap Adelio kesal.
"Udah sana pulang aja lo bikin orang erosi aja" usir Zahra kepada Adelio.
"Dihhh ngomong aje belum bener ngapain ngomong cuk?!" ejek Adelio sambil memasang ekspresi meremehkan.
"Ya.. Maksut gue kan emosi, ya suka² gue lah ngapain lu ngurusin kehidupan gue"
"Heleh kebanyakan ngeles lu"
"Udah sana bawa teman lo pulang aja Thom,Bal"
"Kok nggak enak banget lu ngomongnya ya ra THOMBAL lu mau tumbalin Adelio??" ujar Thomas.
"IYA BUNUH AJA KALAU PERLU!"
"Aelah lu berdua berantem mulu jodoh tau rasa lo" cerca Nina.
"Dih najisin"jawab mereka berdua bersamaan.
KAMU SEDANG MEMBACA
ADELIO
Teen FictionAdelio Prasaja adalah seorang anak dari pengusaha terbesar di Indonesia, sedari kecil kehidupannya berlimang harta dan kekayaan. Namun, itu semua menurutnya hanyalah hal yang sementara, yang ia inginkan hanyalah keluarganya bisa harmonis kembali kem...