Part 21

173 14 1
                                    

Happy Reading:))

✨✨✨

Iqbal dan Nina kini berada di sebuah caffe dekat dengan pantai, Iqbal sedari tadi menggoda Nina dan melontarkan kata-kata bijak yang ia compas dari google.

Ya maklum lah secara Iqbal kurang ahli perihal kata-kata bijak yang membuat wanita luluh.

"Nin" panggil Iqbal dengan lembut.

"Iya kenapa?" tanya Nina.

Iqbal menggenggam tangan Nina, membuat Nina sedikit kaget atas tindakan Iqbal.

"Emmm gimana ya, gu--gue sebenernya sayang sama lo gue cinta sama lo, entah sejak kapan perasaan ini muncul. Gue selalu nyaman di dekat lo dan menurut gue, lo lucu dan menarik. Gue tau ini terlalu cepat tapi gue udah nggak tahan buat memendam perasaan gue lama-lama" ucap Iqbal dengan penuh ketulusan.

Nina memandang Iqbal dengan raut muka yang bahagia dan juga bercampur rasa deg-degan.

Tiba-tiba Adelio berjalan menuju kehadapan Nina dan bersujud lalu mengeluarkan cincin berlian yang napak elok. "So, Will you marry me Nina?" Nina syok dan menutup mulut nya dan menangis bahagia.

"Yes, I would" jawab Nina dengan tersenyum senang. Kemudian Iqbal terseny dan memeluk Nina.

"Makasih Nin" kata Iqbal dengan suara beratnya.

"Sama-sama sayang" jawab Nina.

"Jadi sekarang udah sayang-sayangan nih?" goda Iqbal, dan mendapat cubitan di perutnya.

"Awhhh sakit sayang" ucap Iqbal dengan terkekeh geli.

Nina tersipu malu dan memeluk Iqbal lagi, dan Iqbal membalas pelukan itu dengan hangat.

Sedangkan Thomas dan Handini, mereka berdua menikmati kelapa muda di tepi pantai.

Thomas sedari tadi memandang muka Handini yang terkena sinar matahari pagi yang membuat muka Handini lebih cantik dan manis.

Handini menoleh ke arah Thomas,"Kenapa Thom?" tanya Handini.

"Ha? Eng i--itu tuh burungnya bagus" gugup Thomas lalu ia sambil menunjuk-nunjuk Burung yang berterbangan.

Handini terkekeh geli melihat tingkah Thomas yang aneh.

"Din" panggil Thomas.

Handini menoleh dan menjawab," Iya Thomas??".

"Se--sebenernya gue-- gue tuh sayang sama lo" ucap Thomas dengan gugup.

Handini yang awalnya tersenyum kini senyuman itu telah pudar. Thomas merasa canggung dan ingin sekali menabok mulut nya yang nggak bisa di rem.

Handini tidak menjawab, ia hanya memalingkan wajahnya dan menatap ke depan.

"Emm lupain aja deh Din, anggap aja gue nggak pernah ngomong kek gitu" ucap Thomas dengan menggaruk tengkuk leher nya yang tidak gatal.

Handini membuang nafasnya panjang, lalu ia menatap Thomas dengan lekat-lekat.

"Gue nggak gau harus jawab apa Thom, gue juga sebenernya sayang sama lo. Tapi..."

"Tapi apa Din?"

"Gue udah di jodohin bokap gue sama anak sahabat SMK nya dulu" jawab Handini lalu ia lari meninggalkan Thomas yang masih dengan muka datar.

Sungguh sakit sekali hati Thomas, ia mengacak-acak rambut nya dan teriak sekencang-kencang nya.

"ARGHHHHHHH!!! BEGO! BEGO! BEGO! BANG**T!!!"

Handini yang menyaksikan Thomas di balik pohon kelapa pun meneteskan air matanya. Ia tak tega melihat orang yang ia cintai selama ini menderita. Mungkin ini sudah takdirnya jika cinta Thomas hanya bertepuk sebelah tangan.

"Maaf" lirih Handini, lalu ia jalan menuju villa.

Disaat Handini sudah tiba di villa hp nya berdering dan ia melihat dari layar hp nya ternyata Papi nya Handini.

"Hallo Pi, ada apa?"

"Sepulang dari liburan kamu akan Papi kenal kan dengan lelaki yang akan Papi jodohkan ke kamu"

"Nggak bisa ya Pi kalau Dini nggak di jodohin?" tanya Handini Lirih.

"Sudah lah kamu nurut saja dengan Papi. Papi tutup telfonnya dulu ada metting. Assalamualaikum"

"Waalaikumsalam"

Dada Handini saat ini terasa tertusuk beribu jarum. Ia menangis tanpa suara, betapa sakit hati nya saat ini.

"Maaf Thom... Mungkin ini jalan yang terbaik. Aku juga sayang sama kamu Thomas" batin Handini dengan lirih.

***

Kali ini Author lebih menceritakan tentang sahabat-sahabat Adelio dan Zahra ya guys

Gimana ya dengan nasib Thomas dan Handini?
Apakah mereka bisa bersatu?

#Jangan lupa Vote kalau suka yee kalau g sih gpp sih g maksa kok, terus jngn lupa Komen yak

Makasih:)) . Oke see you❤

Jan lupa follow yak:))

ADELIO Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang