Selamat membaca. Jangan lupa vote dan coment ya biar aku semangat nulis nya👍😊🙏
Mohon maaf bila ada tpyo karena manusia tidak luput dari typo🙏
• Takdir •
Ryujin sedari tadi fokus kepada dosen yang menjelaskan bagaimana cara obat bereaksi di dalam tubuh. Dosen itu masih muda, membuat Ryujin salah fokus dengan ketampanan dosen itu.
Inget Hyunjin Ryu! Ucapnya dalam hati.
Setelah dosen itu keluar kelas, Ryujin bisa bernafas lega. "Gila ya, tu dosen ganteng banget. Gue sampe lupa, kalau gue udah nikah," celetuk Ryujin.
Teman Ryujin hanya menggelengkan kepalanya. "Oh ya, lu KKN di desa mana Ryu?" tanya Minju.
Ryujin sadar, kalau dia belum cek dia di tempatkan di desa mana. "Gue belum liat. Bentar, gue liat dulu ya," ucapnya lalu berlari keluar.
Ryujin mencari namanya di kertas yang di tempel per desa. Ada banyak sekali desa. Tapi, kampus hanya menempatkan di daerah Jawa Barat, karena kalau di luar Jawa Barat akan terlalu jauh.
Ryujin melihat desa terakhir, yang ada di Sumedang, Jawa Barat, dan benar, Ryujin ada di deda itu. Desa Cacaban.
"Anjir, dimana ini? Sumedang? Jauh banget," celetuk Ryujin masih di depan mading.
Ryujin berlari lagi ke arah kelasnya, dan langsung menggebrak meja Somi. "Gila, gue di tempatin di Sumedang dong," ucap Ryujin.
Chaeryeong membulatkan matanya. "Satu kelompok sama Beomgyu?" histeris Chaeryeong.
Ryujin membuka mulutnya kaget. "Seriusan lo? Ya allah, gimana ini? Bisa tukeran gak? Masa gue ninggalin Mas Hyunjin sih." Saat itu pun yang Ryujin fikirkan hanya Hyunjin.
Bagaimana mungkin Ryujin menginggalkan Hyunjin sendiri. Walaupun hanya 1 bulan, tapi tetap saja Ryujin aja rindu.
"Gak bisa lah. Jangan oleng sama Beomgyu ya Ryu. Satu bulan satu atap hahaha." Tawa Minju membuat Ryujin gelisah.
Setelah tidak ada kelas, Ryujin langsung pulang, tapi pulang ke rumah orang tua Hyunjin. Karena Nayeon, ibu Hyunjin memyuruhnya untuk mampir.
Ryujin sudah sampai di rumah orang tua Hyunjin. Ryujin sih biasa saja di rumah ini, soalnya udah kaya keluarga sendiri. "Bun, lagi apa?" tanya Ryujin, menghampiri Nayeon.
"Eh, udah sampe? Ini, Bunda lagi ngerajut baju bayi," ucapnya semangat.
Ryujin menyeritkan dahinya. "Baju bayi? Buat siapa?" tanya Ryujin.
"Buat anak kamu sama Hyunjin nanti lah, masa anak Bunda sih," kekeh Nayeon.
Ryujin hanya tersenyum kikuk. Ini orang tua Ryujin sama Hyunjin ngebet banget mau punya cucu. Sedangkan Ryujin belum hamil. Ryujin sedikasihnya aja, dan tuhan belum ngasih sama mereka.
"Bun," ucap Ryujin.
Nayeon memelingkan wajahnya ke arah Ryujin. "Kenapa Ryu?" tanya Nayeon.
"Ryujin mau KKN dua minggu lagi Bun."
"Di desa mana emangnya Ryu?" tanya Nayeon.
"Di daerah Sumedang Bun," jawabnya.
Nayeon membulatkan matanya. "Jauh banget Ryu." Bisa Ryujin tebak, pasti Nayeon akan bereaksi seperti itu.
"Ya mau gimana lagi Bun, di atur sama kampus," ucapnya.
Nayeon tersenyum hangat. "Gak papa Ryu, Hyujin pasti ngerti kok." Ulasan tangan Nayeon di punggun Ryujin, membuat Ryujin nyaman.
Nayeon melanjutkan aktivitas merajutnya, sedangkan Ryujkn rebahan di sofa sebelah sofa Nayeon. Gak tau malu emang Ryujin, ada mertua masih aja rebahan sambil main hp. Untung aja Nayeon masih berjiwa muda.
Hyunjin baru saja sampai di rumah orang tuanya. Hyunjin dihubungi oleh Ryujin supaya mampir kerumah orang tuanya dulu.
"Mau pulang sekarang?" tanya Ryujin.
Hyunjin mendelik ke arah Ryujin. "Ryu, Mas baru sampe loh," ucapnnya.
Ryujin terkekeh, lalu berjalan kearah dapur. "Istri kamu itu loh Jin, gemesin ih. Beda aja sama Yeji tuh," ucap Nayeon.
"Beda gimana Bun?" tanya Hyunjin.
"Ryujin itu sama Bunda suka manja-manja, kaya sama orang tuanya. Yeji mah boro-boro kalau disini duduk, ya udah sibuk main hp sama nonton tv." Sebenarnya, Nayeon tidak berniat membandingkan Ryujin dengan Yeji, tapi kenyataannya seperti itu.
Ryujin kembali ke ruang keluarga sambil membawa tiga gelas jus dan satu kaleng makanan. "Ini khusu buat Bunda, dan ini buat Mas." Ryujin memberikan gelas kepada Hyunjin dan Nayeon.
"Makasih Ryu," ucap mereka barengan.
Setelah satu jam berbincang-bincang, akhirnya Hyunjin dan Ryujin pun memutuskan untuk pulang, karena waktu sudah sore.
Di dalam mobil, tak biasanya Ryujin diam. Hyunjin yang melihat Ryujin diam pun merasakan ada yang aneh. "Ryu, kenapa? Ada masalah?" tanya Hyunjin.
Ryujin tersentak, lalu menggelengkan kepalanya. "Enggak kok Mas," jawabnya.
Tangan kiri Hyunjin memegang tangan kanan Ryujin, dan menggenggamnya. "Jangan bohong, Mas tau kamu lagi banyak fikiran 'kan?" tanya Hyunjin.
Ryujin paling tidak bisa menyembunyikan masalah dari Hyunjin. Hyunjin itu kaya cenayang, yang selalu tau semua isi fikiran Ryujin.
"Mas, aku minggu depan mulai KKN," ucap Ryujin.
Hyunjin tersenyum. "Kamu takut Mas gak izinin ya?" tanya Hyunjin. "Mana mungkin Mas gak izinin sih, itukan tugas dari kampus Ryu, Mas juga pernah kok KKN malah di desa yang terpencil dan jauh." Setiap masalah, Hyunjin pasti bisa mengatasinya dengan ucapan yang membuat Ryujin kembali tersenyum.
"Mas, aku KKN nya di desa jauh loh Mas, gak papa emang?" tanya Ryujin was-was.
Hyunjin lagi-lagi tersenyum. "Dimana sih daerahnya? Jauh banget emang?" tanya Hyunjin.
"Di Sumedang Mas," jawanya.
Jujur, Hyunjin kaget. Hyunjin kira jauhnya tuh sebatas Bandung, Ciamis, Subang. Eh, Sumedang. "Heheh, jauh ya," ucap Hyunjin sambil nyengir.
"Aku udah bilang Mas jauh."
"Ya gak papa lah jauh juga, cuma 1 bulan 'kan?" tanya Hyunjin, di angguki oleh Ryujin. "Sambil kita menguji rasa setia kita dengan cara LDR," lanjutnya.
"Hidih, bahasanya," cibir Ryujin. "Lagian aku di desa tuh ngerjain proker, ngasih materi, ikut kegiatan disana Mas, bukan mau selingkuh," lanjut Ryujin.
Hyunjin mengacak rambut Ryujin. "Mas bercanda sayang ih." Suka gemes sendiri Hyunjin tuh, kalau Ryujin udah cemberut kaya gini. Jadi pengen nyium 'kan.
• Takdir •
| To Be Continue |
Haiii... Apa kabar semua? Udah lama aku gak update hehehe. Happy new year ya semuanya, maaf telat.
Makin gaje aja ya? Maaf huhuhu aku buntu sekali😂🙏
Insyaallah aku bakal update secepatnya besok atau lusa ya👌😘
KAMU SEDANG MEMBACA
Takdir [HWANGSHIN] ✔
Fanfiction• Mau nikah aja lah • Aqila Ryujin Adelia. • Ya udah ayo nikah! • Adinata Hyunjin Menikah di usia yang terbilang cukup muda? Bagaimana kelangsungan nya? Baca aja yak!😊