Enak tau

1.1K 138 19
                                    

Jangan lupa vote dan coment ya biar aku semangat nulis nya👍😊🙏
Mohon maaf bila ada tpyo karena manusia tidak luput dari typo🙏





• Takdir •





Hyunjin tertohok kaget saat Ryujin membawa 3 kantong belanjaan dari dalam toko pakain. Hyunjin sengaja menunggu di luar sambil nyari minum. Eh, pas di tinggal, Ryujin malah belanja seenaknya. Tapi gak papa kok, Hyunjin iklas banget.

"Udah nyari minumnya?" tanya Ryujin ketus.

Hyunjin menarik nafasnya. Dari perjalanan menuju mall, Ryujin gak berhentinya marah-marah. Ya, walau marah-marah karena jalan macet lah, karena ada motor yang nyelip lah, apalah. Tapi, tetep aja marahnya sama Hyunjin.

"Udah sayang, nih aku beliin juga buat kamu, haus 'kan?" Hyunjin memberikan minumannya pada Ryujin, lalu Hyunjin membawa kantong belanjaan Ryujin.

Ryujin membawa gelas yang di berikan Hyunjin. Lalu ia meminumnya. "Rasa apaan ini Mas?" tanya Ryujin.

"Rasa cintaku padamu," jawab Hyunjin sambil nyengir.

Ryujin hanya memutar bola matanya jengah. Gak tau kenapa, dia akhir-akhir ini suka geli sendiri denger gombalan Hyunjin. Padahal, Ryujin suka banget kalau Hyunjin lagi gombalin dia. Tapi kali ini, Ryujin jijik dengernya.

"Mau kemana lagi?" tanya Hyunjin.

Hyunjin juga jadi tak banyak bicara. Kalau Ryujin sudah menunjukan wajah kesal, berarti Hyunjin harus diam seribu bahasa. "Makan yu Mas, laper," rengek Ryujin.

Kecuali, kalau Ryujin yang bersikap manja sama dia, Hyunjin bakal banyak bicara.

Mereka berdua berjalan ke arah tempat makanan yang tak jauh dari tempat pakaian tadi. "Mau makanan apa?" tanya Hyunjin.

Ryujin yang ada di gandengan Hyunjin itu mengedarkan matanya ke seluruh penjuru tempat. "Kayanya, mau nasi liwet deh mas," ucapnya.

"Emang disini ada?"

"Enggak. Kita makan di luar aja yuk! Yang ada nasi liwetnya. Nasi liwet sama ikan asin, sambel sama pete mantap banget Mas ya ampun,ngiler nih," ucapnya sambil membayangkan makanan tadi.

Hyunjin memutar otaknya. Dimana dia menemukan restoran seperti itu di Jakarta ini? Hyunjin tersenyum merekah saat ia mendapatkan ide dari otak cemerlangnya itu.

"Ya udah ayo, tapi kamu jangan protes ya!" ujar Hyunjin membawa Ryujin turun ke bawah.

Selama di perjalanan, Ryujin tidur dan tidak bergerak sama sekali. Ya ini lah Ryujin jika sedang hamil. Males banget. Padahal, di rumah dia gesit, tapi kalau udah ketemu bantal, molor deh.

Hyunjin memarkirkan mobilnya di parkiran yang hanya ada mobil Hyunjin saja. Hyunjin membangunkan Ryujin. "Udah sampe?" tanya Ryujin sambil mengucek kedua matanya.

Ryujin membuka lebar matanya. Ia mengerutkan keningnya bingung. "Mas, kok ke rumah Bunda?" Baru sadar aja Ryujin kalau dia di bawa ke rumah mertuanya.

"Tadi aku nelpon Bunda, kalau kamu mau nasi liwet dan lauk pauknya. Terus bunda nyuruh kita kesini, katanya Bunda mau masakin buat menantu kesayangannya ini," ujar Hyunjin sambil mencubit hidung Ryujin pelan.

"Emang gak ngerepotin Mas?" Merasa tidak enak karena Ryujin selalu merepotkan Nayeon.

Hyunjin menggelengkan kepalanha kuat. "Enggak lah, malah Bunda dengan senang hati membuatkannya. Udah yu, masuk!" ajak Hyunjin pada Ryujin.

Mereka berdua masuk ke dalam rumah Nayeon, yang ternyata tidak hanya ada Nayeon dan Jinyoung saja. Tapi ada Yeji dan juga pacar Yeji. Hyunjin melihat Yeji dan kekasihnya itu. "Cieee ... pacar baru," ledek Hyunjin.

Yeji yang mendengar itu hanya memutar bola matanya malas. Ya gitulah Hyunjin kalau liat Yeji gandeng cowok baru. Suka di ledekin.

Ryujin menatap kekasih Yeji. Kaya pernah ketemu, tapi dimana. "Ryu, lo ngidam ya mau nasi liwet?" tanya Yeji  yang duduk di sebelah Ryujin.

"Kayanya ia deh Kak, soalnya kepengen banget gitu," jawab Ryujin.

"Ryujin sayang bentar ya, Bunda lagi masak dulu ikan asinnya," teriak Nayeon dari dapur.

"Iya Bun, santai aja," jawab Ryujin.

Hyunjin lagi-lagi menatap kekasih Yeji yang sedari tadi diam dan tak mengeluarkan sepatah kata pun. Hyunjin kira kekasih Yeji orang yang kalem dan tidak banyak bicara.

"Eh, nama lo siapa?" tanya Hyunjin.

Kekasih Yeji memalingkan wajahnya ke arah Hyunjin. "Jihoon Bang," jawabnya dengan sedikit gugup.

Yeji yang melihat kekasihnya itu bicara gugup, langsung tertawa terbahak-bahak. "Hoon, jijik ih. Masa lo gugup gitu, biasanya juga lo gak bisa berhenti ngoceh loh," ledek Yeji sambil tertawa.

Jihoon nyengir kuda. Hyunjin pun mengajak Jihoon keluar untuk ngobrol bareng. Sedangkab Ryujin memilih ke dapur buat bantu-bantu Nayeon.

"Bun, perlu bantuan?" tanya Ryujin.

Nayeon menggeleng cepat. "Gak usah sayang, mending kamu di ruang tv aja sama Yeji!" titah Nayeon.

"Gak papa Bun, Ryujin gak enak sama Bunda," aku Ryujin.

Nayeon memincingkan matanya. "Gak enak kenapa sayang? Bunda ngelakuin dengan senang hati kok, bunda tau, kalau kamu ngidam 'kan?" tanya Nayeon yang kembali fokus pada masakannya.

Ryujin duduk di kursi dan memperhatikan Nayeon yang cekatan memasak. Ingin sekali Ryujin bisa memasak cekatan seperti Nayeon. Bisa masak sayur sop aja alhamdulillah Ryujin tuh.

Yeji menghampiri Ryujin dan duduk di sebelahnya. "Bun, Yeji laper," rengek Yeji.

"Bentar sayang, ini bentar lagi kok." Sudah ada beberapa makanan yang tersaji di meja makan. Bahkan, sudah ada kangkung, ikan asin dan sambel yang Nayeon buat sendiri. Ryujin yang ngeliatnya pun langsunv ngiler.

"Bun, Ayah mana?" tanya Yeji yang menyadari ayahnya tidak ada di ruang makan bahkan ruang keluarga.

"Ayah lagi ke rumah Om Mark," jawab Nayeon.

Sesudah selesai memasak dan nasi liwet pun sudah matang, mereka langsung melahap makanan itu bersama-sama. Ryujin makan dengan lahap. Hyunjin baru kali ini melihat Ryujin yang makan lahap setelah sakit.

"Enak gak?" tanya Nayeon.

Semua orang kecuali Nayeon mengangkat jempol tangannya. "Masakan Bunda emang ter enak lah," jujur Yeji.

"Seriusan Bun, enak banget tau. Bunda Jihoon sering masak, tapi masakan Bunda lebih enak," puji Jihoon yang sudah mengeluarkan sifat aslinya.

Ryujin melihat ke arah Jihoon. Tadi aja dia malu-malu, sekarang sama  Nayeon aja udah manggil bunda. "Dia anaknya nyenengin loh Ryu, Mas ajak ngobrol pun nyambung. Mas kira, dia pendiem. Nyatanya, sebelas-dua belas sama kamu," bisik Hyunjin membuat Ryujin mendelik kesal.






• Takdir •
| To Be Continue |







Seriusan ya, kali ini ngaco banget maaf😭🙏

Takdir [HWANGSHIN] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang