Selamat datang

1.3K 141 66
                                    

Selamat membaca. Jangan lupa vote dan coment ya biar aku semangat nulis nya👍😊🙏
Mohon maaf bila ada tpyo karena manusia tidak luput dari typo🙏

Takdir




Hyunjin mundar-mandir di depan ruangan oprasi Ryujin. Kata dokter, Ryujin akan melahirkan sekarang. Waktu periksa bulan lalu, dokter salah memprediksi kelahiran si bayi. Dokter sangka, Ryujin akan melahirkan bulan Maret, tapi Ryujin melahirkan di bulan Februari. Hyunjin masih mondar-mandir sambil menggigit kuku jarinya.

Hyunjin masih sendiri, belum ada orang tuanya, karena sekarang sudah jam 11 malam. Orang tuanya dan Ryujin sudah Hyunjin telpon dan sedang di perjalanan.

Panik sendiri Hyunjin tuh, takut Ryujin kenapa-kenapa. Soalnya Hyunjin belum pernah melihat langsung orang yang ingin melahirkan. Hyunjin fikir, ia bakal nemenin Ryujin di dalam, tapi Ryujin malah ngelarang Hyunjin buat masuk. Katanya malu aja kalau dia teriak-teriak.

"Jin, Ryujin gak papa 'kan?" Seulgi datang terlebih dahulu dengan nafas yang memburu.

"Ryujin mau melahirkan sekarang Mi, Hyunjin takut," ucap Hyunjin, lalu memeluk Seulgi.

Jaebum ikut memeluk Seulgi dan Hyunjin. "Tenang aja, gak bakal kenapa-kenapa kok, Papi juga waktu Mami melahirkan Kak Daniel paniknya kaya kamu. Tapi, pas melahirkan Ryujin Papi santai aja," ucap Jaebum lalu duduk santai di kursi tunggu.

"Pi, Hyunjin gak bisa tenang. Liat Ryujin kesakitan gitu, Hyunjin jadi panik sendiri Pi," kata Hyunjin.

"Namanya juga orang melahirkan Jin, kalau dia ketawa, lagi nonton Korea tuh," celetuk Jaebum.

Seulgi hanya menggelengkan kepalanya. Bisa-bisanya ya, orang lagi panik dia malah nyantai kaya gitu.

"Diemin aja Jin udah, Papi emang gitu. Waktu Ryujin lahir, Papi malah ketawa-ketawa sama Ayah kamu tuh," timpal Seulgi.

"Heheh, itu cara menghilangkan gerogi."

Nayeon terlihat berlari dari ujung koridor rumah sakit. Di susul Jinyoung berjalan dengan santai, tapi dengan ekspresi wajah panik.

"Jin, Ryujin gak papa 'kan? Ryujin gak ngelahirin prematur 'kan? Ryujin gak pecah ketuban 'kan?" tanya Nayeon berturut-turut.

Hyunjin menggelengkan kepalanya. Percis apa yang Hyunjin katakan tadi ketika melihat Ryujin yang terduduk lemas di lantai.

"Ryujin mau melahirkan sekarang Bun, dokternya salah prediksi," jawab Hyunjin.

"Emang tu ya dokter, harusnya kerja yang bener dong, kalau menantu saya kenapa-kenapa gimana coba, untung aja pas kamu pulang Jin. Ryujin sih di suruh tinggal sama Bunda atau Mami nolak, dasar ih," cerocos Nayeon tak henti-henti.

"Udahlah Nay, Ryujin emang kepala batu. Kita sekarang doain aja, supaya Ryujin sama Dedeknya selamet," timpal Seulgi.

Nayeon mengangguk, lalu menngelus punggung Hyunjin, memberika ketenangan pada Hyunjin.

Sudah 30 menit berlalu, tapi dokter belum keluar ruangan, membuat Hyunjin yang panik tambah panik. Ia terbayang raut wajah Ryujin yang tadi menahan sakit. Ia takut, takut tidak akan melihat wajah ceria istrinya lagi.

Hyunjin menggelengkan kepalanya kuat. Hyunjin yakin, Ryujin dananaknya akan selamat. "Bun, kok lama?" tanya Hyunjin.

"Bunda juga gak tau Jin, Bunda waktu lahirin kamu sama Yeji cuma 20 menitan deh," jawab Nayeon.

"Mami? Waktu lahirin Kak Daniel sama Ryujin?"

"Kayanya 20 menitan juga deh," jawab Seulgi.

Tambah panik aja kan Hyunjin tuh. Mau masuk ke dalam ruangan, Ryujinnya malah marah-marah. Biasanya istri mau melahirkan tuh suka di temenin suaminya, ini malah gak mau.

Takdir [HWANGSHIN] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang