Harapan

930 62 2
                                    

"Tak ada cara lain." Kataku memutuskan. Melihat Lesley yang terbaring sekarat begini, yang bisa kulakukan hanyalah meminta bantuan Kagura.

Dengan berat hati, aku harus menceritakan keadaan Lesley pada Kagura.

Pasti ia masih terpukul dan masih memeluk batu nisan kuburan Lesley.

Aku segera mendatangi Kagura dan benar saja, ia masih menangis sendiri disana.

"Lesley masih hidup." Kataku. Kagura terperanjat dan berdiri. "Aka maksudmu!?" Tanyanya tak percaya. "Ikut aku."

Aku membawa Kagura ke gubuk tempat dimana Lesley hampir mati. Aku menceritakan semuanya.

"Keadaan Lesley sungguh sangat parah. Tidak ada kemungkinan ia akan selamat." Kata tabib.

Untuk kedua kalinya, Kagura terlihat sungguh terpukul.

"Ada cara lain." Kata Kagura pada akhirnya.

.....

Kagura datang lagi membawa dua orang tetua pengkhianat dengan pangkat putih.

"Sembuhkan Lesley." Perintah Kagura dengan dingin.

"Kagura, bukankan ini dapat merenggut nyawa?" Tanyaku.

"Ya. Perlu ilmu pengobatan tinggi dan anugerah pengobatan dewa untuk melakukan penyembuhan ini. Kalau dilakukan satu orang, orang itu memang akan mati. Tapi bila dua, bisa terbagi, jadi sekiranya mereka nanti maksimal ya sekaraf lah." Kata Kagura dengan entengnya.

Aku tidak habis pikir. Kagura yang terlihat seperti anak-anak ini, bisa setega ini. Tapi aku seruju, karena pengkhianat lebih baik dimanfaatkan daripada dibunuh.

Kedua tetua itu tampak pucat dan memulai penyembuhannya. Butuh waktu yang cukup lama memang.

"Nah, Hanabi. Sepertinya Diora membutuhkanmu di sel penjaranya." Kata Kagura. Aku hanya menoleh.

Tanpa pikir panjang, aku langsung berdiri dan menghadapi Diora.

Didepan pintu selnya, aku melihat Diora diikat dengan tali mantra dan matanya ditutup rapat. Indra penglihatan dan kekuatannya disegel.

"Diora." Kataku tak percaya. Dia memang rivalku, tapi dia juga temanku di perguruan.

"Hanabi..?" Suara Diora parau.

"Dasar wanita bodoh. Kenapa kau melakukan ini semua? Kau jadi tersiksa seperti ini." Teriakku pada Diora.

"Tch. Ahahahahah! Jangan bodoh, Hanabi. Lagipula jangan berpura-pura simpati seperti itu."

Tanpa kusadari, aku menangisi Diora.

Dulu, aku dan dia memangs ering bertengkar, tapi dibalik itu, sebenarnya kami saling perhatian satu sama lain.

Walaupun umur kami terpaut 8 tahun.

Lesley POV

Buram.

Aku membuka mataku. Mengambil nafas tergesa. Saat jatuh dari menara, itulah yang hanya kulihat. Membuat diriku sendiri panik.

"Tenang. Tenang. Tidak apa-apa. Semua baik-baik saja." Seseorang memelukku. Kagura. Ia memelukku, suaranya terisak.

"K-kagura, bagaimana dengan..?"

"Semua sudah selesai. Berkat kau semua menjadi mudah. Terimakasih banyak." Katanya tetap memelukku. Aku menyunggingkan senyum.

Kagura menceritakan semuanya padaku. Mulai dari pengaruh besarku saat perang sampai kuburanku.

Kagura juga tau soal keadaan dan rencanaku tentang Paxley

Akan lebih mudah. Apalagi kuburanku benar-benar dibuat.

....

Tiga hari berlalu, keadaanku berangsur membaik dan sekarang aku bisa beraktifitas dengan baik.

Aku sungguh berterimakasih dengan Hanabi juga.

Selama ini, aku, Kagura, dan Hanbi membantu warga membangun kembali desanya.

Sampai, Haya datang membawa segerombol warga.

"Oh, itu para warga yang tidak tahu diri yang ingin memiliki sihir hitam?" Seseorang menyindir mereka.

Yah, itu fakta sih.

Kagura saat itu terlihat kaget dan terharu. Ia memeluk Hayabusa tapi dengan kasih sayang. Modus disaat yang tidak tepat.

"Maaf, yang mulia. Kamu diperintahkan oleh tetua Diora." Salah seorang warga angkat bicara.

Saat itu, kami menarik kesimoulan bahwa Diora memang ingin mengambil alih desa Onmyouji.

.....

Rindu juga dengan semua yang telah aku lalui. Tentang seberapa sakitnya hatiku terutama Harley. Aku rindu padanya. Sekarang, aku akan kembali ke kerajaan Paxley diam-diam dan memperhatikan Harley.

Aku membawa sniperku, Kagura juga menyiapkan bala bantuan bila aku benar-benar memerlukannya.

Di istana Paxley, aku tidak begitumelihat jelas. Yang aku lihat hanya keributan disana. Aku yakin mereka pasti sudah mendapat kabar soal kematianku.

Maafkan aku sekali lagi, Harley.

Beberapa Paxley termasuk Gusion mendatangi Desa Onmyouji untuk mengkonfirmasi kematianku disana. Dengan adanya bukti kuburanku, mereka akan percaya.

Kagura sekarang tinggal di desa Onmyouji. Hayabusa dan Hanabi terkadang berpindah dari desa dab Land Of Dawn.

Dan aku masih tetap mengawasi Harley.

Aku tidak benar-benar mengawasinya, aku hanya memperhatikan kerajaan sekiranya jika ada keributan dan memastikan Harley sekolah tepat waktu.

1 minggu berlalu. Semua berjalan seperti biasa.

Sampai, aku mendengar kabar bahwa Baroque dan Paxley akan menjadi 1 kerajaan. Dengan begini, apakah tanah Vance juga akan diambil?

-BERSAMBUNG-

Gusion x Lesley (GusLey)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang